Jika Punya Kondisi Ini, Anda tidak Mungkin Divaksin Corona

Eposdigi.com – Corona belum juga meredah. Korban masih terus terus berjatuhan. Hari ini (11.01.2021) dari seluruh Indonesia tambah lagi 214 orang, hingga total 24.343 orang meninggal dunia. Sementara masyarakat mulai jenuh.

Disiplin melakukan prosedur kesehatan mulai kendor. Mengenakan Masker, Mencuci Tangan dan Menghindari Kerumunan tak lagi jadi wajib.

Ditengah situasi ini, vaksinasi jelas jadi pilihan bijak. Jika masyarakat memiliki daya tahan tubuh baik, karena system imun bekerja setelah divaksin, maka penyebaran corona bisa ditekan. Pemerintah telah menentukan tahapan – tahapan vaksinasi sesuai jadwal, juga termasuk warga negara yang diprioritaskan untuk menerima vaksin Covid-19.

Ayo Baca Juga: Mengapa Harus Sinovac?

Namun tidak semua orang dapat divaksin corona. Berdasarkan Keputusan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit – Kementerian Kesehatan RI No HK 02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19, vaksin corona tidak dapat diberikan jika seseorang memiliki kondisi sebagai berikut:

Seperti dilansir kompas.tv (09.01.2021) vaksin tidak dapat diberikan kepada orang yang dalam pengukuran memiliki tekanan darah 140/90 atau lebih tinggi. Juga  jika calon penerima vaksin sedang mengalami salah satu kondisi berikut:

1. Pernah dinyatakan positif Covid-19.
2. Keluarga Serumah yang memiliki riwayat kontak erat dengan mereka yang sedang dalam perawatan karena Covid-19.
3. Ibu hamil atau yang sedang menyusui.
4. Orang yang sedang mengalami gejala Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) seperti sedang batuk, pilek, sesak nafas dalam 7 hari terakhir.
5. Untuk dosis vaksin kedua, tidak dapat diberikan kepada penerima dosis pertama yang memiliki alergi berat, mengalami gejala sesak nafas, bengkak dan kemerahan sebagai efek samping dari vaksinasi pertama.
6. Orang yang sedang menjalani terapi aktif jangka panjang, karena penyakit kelainan darah.
7. Sedang menderita penyakit jantung, baik gagal jantung maupun penyakit jantung coroner.
8. Sedang menderita penyakit ginjal kronis, sedang cuci darah, pernah transplantasi ginjal, atau sedang mengalami sindroma nefrotik dengan kartikosteroid.
9. Menderita penyakit autoimun sistemik seperti SLE, Lupus, Sjogren, Vaskulitis dana tau penyakit autoimun lainnya.
10. Sedang menderita reumatik autoimun atau rheumatoid arthritis.
11. Menderita penyakit saluran pencernaan kronis.
12. Menderita penyakit hipertiroid, dan/atau hipotiroid karena autoimun.
13. Sedang menderita penyakit kangker, kelainan darah, imunokompromais atau defisiensi imun, dan penerima produk darah atau tranfusi.
14. Menderita penyakit Diabetes Melitus.
15. Menderita HIV
16. Memiliki riwayat penyakit paru, seperti asma, PPOK dan TBC

Petunjuk teknis yang sama juga menghimbau agar mereka yang telah menerima vaksin, tidak buru-buru pulang. Mereka dimohon untuk menunggu kurang lebih 30 menit pada fasilitas kesehatan tempat mereka menerima vaksin.

Ayo Baca Juga: Selain Sinovac, Ini deretan Vaksin yang juga dipesan Pemerintah

Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya KIPI “Kejadian Ikutan Paska Imuniasasi”. Untuk mencegah sedini mungkin, efek samping yang timbul pasca imunisasi atau vaksinasi. Walaupun secara umum efek samping vaksin corona tidak ada.

Detik.com (09.01.2021) menulis bahwa jika terjadi, maka vaksin corona hanya akan meninggalkan reaksi ringan diantaranya: Reaksi lokal seperti nyeri, kemerahan dan bengkap pada tempat suntikan. Reaksi Sistemik seperti demam, nyeri otot seluruh tubuh, nyeri sendi, sakit kepala dan badan terasa lemas.

Atau penerima vaksin juga bisa mengalami gejalah alergi lain seperti utrikaria, reaksi anafilaksis dan syncope.

Ayo Baca Juga: Corona, Lembaga Eijkman dan Penyakit Endemik di Indonesia

Namun jangan takut sebab petugas kesehatan kita sudah dibekali kesiapan-kesiapan lewat petunjuk teknis pelaksanaan vaksin Covid-19 untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan ini.

Foto: liputan6.com