Mungkinkah Flores Timur Punya Pabrik Tepung Singkong?

Ketahanan Pangan
Sebarkan Artikel Ini:

Eposdigi.com– Dalam sebuah postingan di laman Facebook miliknya, Gusty Lamahoda membagi foto beberapa truk mobil sedang menurunkan muatan berupa singkong atau yang lazim kita kenal sebagai ubi kayu.

Gusty Lamahoda menulis:

“Bisa jadi rujukan bagi Kabupaten Flores Timur dimana hampir setiap kebun warga tanam ubi kayu cuma dibuat gaplek. Kalau di Kabupaten Ketapang Kalbar .. petani khusus ubi kayu  dan pabrik khusus pengolahan ubi kayu dimana ubi kayu adalah bahan baku yang diolah menjadi tepung mocaf dan tepung tapioka dalam jumlah tonase”.

Apa yang disampaikan Gusty Lamahoda barangkali berasal dari keprihatinannya bahwa singkong yang ‘banyak’ di Flores Timur itu jika diolah maka bisa menggantikan kebutuhan masyarakat akan tepung terigu yang didatangkan dari luar Flores Timur.

Berani Melihat Kelapa Bukan Hanya Sekedar Kopra

Ia mengingatkan kembali bahwa di kampungnya, sama seperti kebanyakan masyarakat Flores Timur lainnya, ubi kayu masih hanya sebatas jadi era, ubi bakar, putu, makanan ternak atau dijemur menjadi gaplek.

Pada postingan yang sama, Gusty menegaskan bahwa memberi nilai tambah pada singkong, bisa memberi alternatif sumber kesejahteraan masyarakat Flores Timur. Ia berharap bahwa hal ini bisa menjadi catatan bagi pemerintah Flores Timur saat ini atau nantinya.

Singkong Menghasilkan Tepung Singkong, Tepung Tapioka dan Mocaf

Ubi kayu atau singkong memiliki banyak produk turunan jika diolah dengan baik. Bisa diberi nilai tambah untuk menghasilkan tepung singkong, tepung tapioka dan tepung mocaf.

Kopra; antara Minyak Goreng dan Avtur

Tepung Singkong atau gaplek adalah tepung olahan ubi kayu atau singkong yang paling banyak kita temukan di rumah tangga – rumah tangga di Flores Timur. Singkong yang telah dikeringkan atau dibuat gaplek kemudian digiling untuk menghasilkan tepung singkong.

Tepung singkong banyak kita temui di Flores Timur karena prosesnya sederhana dan bisa dihasilkan oleh rumah tangga – rumah tangga tanpa sentuhan teknologi canggih. Singkong dikupas, dijemur hingga kering kemudian digiling menjadi tepung.

Sementara tepung tapioka berasal dari sari pati singkong yang diendapkan. Setelah diendapkan selama kurang lebih 4 jam, hasil endapan ini kemudian dikeringkan. Setelah kering, tepung tapioka siap digunakan.

Sorgum : Alternatif Pangan Aman bagi Penderita Diabetes

Sedangkan tepung mocaf (Modified Cassava Flour) diperoleh dari hasil fermentasi  ubi kayu. Sebagai bahan baku mocaf memiliki karakteristik yang lebih mirip dengan tepung terigu – yang terbuat dari gandum.

Banyak Potensi penghasil Tepung di Flores Timur.

Tidak hanya singkong, Flores Timur memiliki banyak komoditas lain yang bisa diproses lebih lanjut untuk menghasilkan tepung. Tepung inilah yang kemudian digunakan untuk mencukupi kebutuhan lokal akan tepung terigu.

Selain itu, Flores Timur kaya akan kelapa, porang, sorgum, jagung dan lain sebagainya. Sorgum yang sedang menjadi primadona Flores Timur adalah salah satu penghasil tepung yang baik.

Apalagi kelapa. Pohon kelapa masih menjadi hutan di Flores Timur hingga saat ini. Dan tepung kelapa juga memiliki banyak manfaat  selain sebagai pengganti tepung terigu.

Mendorong Bank Sampah Sebagai Entitas Bisnis Skala BUMDes di Flores Timur

Primadona berikutnya adalah porang. Tanaman porang secara sporadis mulai dilirik oleh para petani di Flores Timur saat ini. Walaupun belum tersebar merata namun porang yang memiliki banyak manfaat selain sebagai sumber pangan, menjadi magnet tersendiri bagi petani untuk ditanam.

Tantangan Pertanian Komoditi di Flores Timur

Seperti kegelisahan Gusty Lamahoda. Bahwa Flores Timur menyimpan banyak potensi. Namun kadang petani kita terjebak pada psikologi pasar yang kadang semu. Ketika ada komoditi yang ‘konon katanya’ bernilai jual tinggi maka arus besar petani akan menanam komoditi tersebut.

Kita bisa melihatnya pada kopi, kakao dan kelapa. Ketika harga kakao meningkat, banyak orang menebang kopinya kemudian diganti dengan kakao. Padahal hal ini bisa saja hanya berasal dari sentimen psikologis pergerakan harga di pasar. Yang biasanya hanya berlangsung sesaat.

Jebakan Pasar Bebas: Konversi Lahan Pertanian Pangan Menjadi Lahan Tanaman Perdagangan

Dalam konteks Flores Timur yang paling penting adalah proses menuju kedaulatan pangan. Dimulai dari kemandirian pangan.

Sederhananya adalah mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan yang saat ini masih dipenuhi dengan produk yang didatangkan dari luar Flores Timur, kemudian mencari alternatif penggantinya, mensubtitusi produk-produk tersebut dengan produk lain yang bahan bakunya ada di Flores Timur.

Jika minyak kelapa bisa menggantikan minyak sawit maka kita harus mandiri dengan memproduksi minyak kelapa dari kelapa-kelapa di Flores Timur dan tidak lagi menggunakan minyak sawit.

Petani Kita dan Kerentanan Pola Pertanian Tanaman Pangan

Kalau singkong kita bisa menghasilkan mocaf maka kita harus berani menolak tepung terigu yang gandumnya diimpor dari Ukraina dan Rusia sana yang kini sedang berperang.

Membangun Skala Ekonomis

Tantangan yang dituliskan Gusty Lamahoda kepada pemimpin baru Flores Timur saat ini atau nanti, tidak boleh dijawab dengan hanya “kami punya banyak.” Singkong kami banyak, kelapa kami banyak, porang dan sorgum kami banyak.

Kata ‘banyak’ ini ternyata tidak terjelaskan dengan baik dan mendalam seperti berapa tonasenya, bagaiman kualitas dan kontinuitas produksinya.

Mendorong BUMDes di Flores Timur Berproduksi

Jika kita akan mensubstitusi tepung terigu dengan mocaf maka kita bisa mulai dengan menghitung kebutuhan akan terigu dalam skala waktu tertentu. 

Setelah itu baru kita mulai mengidentifikasi apakah singkong yang petani kita hasilkan cukup banyak dan memenuhi skala ekonomis untuk memproduksi mocaf.

Yang paling penting adalah skala ekonomisnya. Dan skala ini bisa disetting berdasarkan skala desa, kecamatan atau skala kabupaten. Namun frame besar berpikirnya adalah dalam rangka kedaulatan pangan.

Membangun Kedaulatan Pangan: Tak Ada Kedaulatan Pangan Tanpa Kedaulatan Petani

Kedaulatan pangan hanya bisa diperoleh dengan mendorong kemandirian pangan. Semakin sedikit bahan makanan kita yang berasal dari luar, semakin kita mandiri dalam urusan pangan. Sederhana saja. Tanam apa yang kita makan. Dan hanya makan apa yang datang dari kebun kita.

Foto diambil dari laman Facebook Gusty Lamahoda. 

Sebarkan Artikel Ini:

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of