Sorgum : Alternatif Pangan Aman bagi Penderita Diabetes

Ketahanan Pangan
Sebarkan Artikel Ini:

Eposdigi.com – Laman halodoc.com mendefinisikan diabetes sebagai penyakit kronis atau yang berlangsung dalam jangka panjang yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah (glukosa) hingga di atas nilai normal.

Di Indonesia, seperti dilansir kompas.com (05/11/2020) ada lebih dari 10,8 juta orang Indonesia menderita penyakit diabetes. Ini menempatkan Indonesia dalam status waspada diabetes. Indonesia menempati posisi ke-7 di dunia, menjadi negara dengan diabetes paling tinggi.

Diabetes digolongkan atas dua jenis utama. Pertama; diabetes tipe 1. Mereka yang memiliki risiko tinggi menderita diabetes tipe ini jika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat diabetes tipe 1. Diabetes tipe 1 berhubungan dengan gen tertentu.

Diabetes tipe 1 juga berhubungan kekurangan vitamin D akibat kurangnya paparan sinar matahari. Mereka yang tinggal jauh dari garis khatulistiwa – yang memiliki paparan sinar matahari rendah- rentan terserang diabetes tipe 1.

Ayo Baca Juga: Stunting, ‘SoLor’, dan “Syuting” di Flores Timur, Dari SoLor – Menggempur Stunting menuju Kedaulatan Pangan. (Bagian kedua dari dua tulisan)

Sementara risiko diabetes tipe 2 lebih karena gaya hidup. Obesitas, distribusi lemak yang tinggi pada perut. Juga karena kurang aktivitas fisik dan olah raga.

Mereka yang memiliki risiko diabetes belum tentu otomatis menderita diabetes.  Diabetes disebabkan oleh karena gangguang dalam tubuh seseorang. Pada diabetes tipe 1, gangguan ini berupa penumpukan glukosa di dalam darah.

Penyebabnya adalah karena pankreas tidak dapat memproduksi hormon insulin dalam kadar yang cukup. Kekurangan hormon insulin mengakibatkan tubuh tidak mampu menjaga kadar glukosa dalam darah pada tingkatan normal.

Sedangkan pada diabetes tipe 2, tubuh kehilangan sensifitasnya terhadap insulin. Akibatnya insulin tidak dapat bekerja dengan normal untuk menjaga kadar glukosa dalam darah.

Ayo Baca Juga: Sorgum: Nutrisi Penting Masa Emas Anak

Kadar glukosa yang terlalu tinggi dalam darah dapat merusak pembuluh darah pada jantung, ginjal, mata, hingga system saraf.  Karenanya tidak jarang orang menyebut diabetes sebagai ibu dari segala jenis penyakit.

Ia melahirakan bayak komplikasi. Diabetes dapat merusak retina mata, menyebabkan strok dan jantung coroner, gagal ginjal, kerusakan saraf, disfungsi seksual, keguguran pada ibu hamil, pun dapat menyebabkan bayi lahir mati pada ibu yang memiliki riwayat diabetes.

Sorgum Aman di Konsumsi Penderita Diabetes.

Bagi para penderita diabetes, makanan yang dikonsumsi harus memiliki angka indeks glisemik yang rendah. Indeks glisemik adalah suatu ukuran yang menggambarkan kenaikan atau penurunan kadar kadar gula darah setelah mengkonsumsi suatu makanan tertentu.

Peneliti Institut Pertanian Bogor,  Helene Suri W, dkk (2009) dalam laporannya mengutip Jones (2002) menyebutkan bahwa makanan yang memiliki indeks glisemik tinggi mengakibatkan pengeluaran insulin dalam jumlah besar. Ini akibat dari kenaikan gula darah yang tinggi dan cepat  (curam) akibat makanan tertentu.

Ayo Baca Juga: Manfaat Sorgum untuk Tumbuh Kembang Janin

Sedangkan makanan dengan indeks glisemik yang rendah, juga menaikan dan menurunkan kadar gula darah namun dalam tingkatan yang lebih landai.

Kadar glisemik dalam suatu bahan pangan juga dipengaruhi oleh cara pengolahan, ukuran partikel pangan, tingkat gelatinasi pati, kadar gula, kadar serat, lemak, protein dari pangan tersebut.

Data diolah oleh eposdigi.com

Dibandingkan dengan pangan yang lain, sorgum memiliki indeks glisemik yang paling rendah dari pangan lainnya. Angka indeks glisemik sorgum sebesar 41 dalam table diatas adalah angka menurut hasil penelitian Helene Suri W, dkk dari ITB   tahun 2009. (Judul penelitian ini :  “BUBUR SORGUM (Sorghum bicolor) INSTAN SEBAGAI PANGAN ALTERNATIF BERINDEKS GLISEMIK RENDAH BAGI PENDERITA DIABETES”)

Bahkan masih lebih rendah dari beras basmati yang dikenal aman bagi penderita diabetes. Beras basmati merupakan beras aromatic yang secara tradisional ditanam di India dan Pakistan. Beras jenis ini mudah dikenali karena bentuknya yang ramping dan panjang.

Sorgum yang memiliki kandungan tanin yang tinggi. Tanin adalah antioksidan berjenis polifenol. Tanin bekerja mengumpulkan dan membentuk protein, mencegah kemampuan tubuh untuk memecah karbohidrat. Ini mengakibatkan gula darah tidak naik tinggi dalam waktu cepat.

Ayo Baca Juga: Sorgum dan Diet Gluten Free

Kandungan tanin pada sorgumlah yang menjadi penyebab sorgum menjadi sumber pangan yang memiliki indeks glisemik rendah.

Tidak hanya aman bagi penderita diabetes, sorgum dan bahan pangan berindeks glisemik rendah juga seharusnya menjadi pilihan konsumsi semua orang. Sebab mengkonsumsi makanan berindeks glisemik tinggi dapat membebani pankreas memproduksi insulin.

Lama kelamaan, sensifitas pankreas berkurang. Akibatnya insulin tidak dapat lagi diproduksi dalam jumlah yang pas. Ini berarti resiko tertular diabetes tipe 2 semakin tinggi.

Jadi, Ayo makan Sorgum!!!

Foto ilustrasi dari klikdokter.com

Sebarkan Artikel Ini:

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of