Manfaat Sorgum untuk Tumbuh Kembang Janin

Ketahanan Pangan
Sebarkan Artikel Ini:

Eposdigi.com – Kehidupan setiap manusia berawal dari sel sperma membuahi sel telur. Hasil pembuahan ini kemudian terbentuk sejumlah sel yang disebut morula. Morula berkembang menjadi blastokista. Dan di dalam lapisan endometrium pada rahim , blastokista akan berkembang menjadi dua.

Sel-sel bagian dalam blastokista akan membentuk embrio. Sedangkan sel-sel bagian luar akan membentuk plasenta.

Pada minggu kelima usia kehamilan, embrio mulai memiliki tiga lapisan. Ektoderm yang membentuk kulit, system saraf pusat dan system saraf tepi, mata dan telinga bagian dalam. Lapisan Mesoderm, tempat terbentuknya tulang, otot, ginjal dan system reproduksi.

Ayo Baca Juga: Krisis Pangan Mengintai di balik Punggung Corona

Lapisan berikutnya adalah endoderm. Pada lapirsan ini, bagian dalam tubuh manusia, di mana hati, usus, paru-paru dan pankreas terbentuk.

Ketika sel-sel luar balastokista membentuk plasenta maka pada saat itu pula janin mulai membutuhkan asupan nutrisi dari ibunya.

Seiring dengan semakin berkembangnya sel-sel otak pada minggu ke 6 hingga minggu ke 8, zat-zat gizi spesifik yang dibutuhkan untuk mengoptimalkan pertumbuhan itu, harus tersedia.

Pada tahapan perkembangan ini, janin membutuhkan asupan fosfor dalam jumlah banyak. Bersama kalsium , fosfor berperan vital dalam perkembangan tulang belakang hingga tulang ekor.

Sementara untuk perkembangan pusat memori pada otak, janin membutuhkan zat Lestisin. Lestisin sangat dibutuhkan untuk pembentukan pusat memori pada otak janin. Lestisin adalah kombinasi dari fosfor (asam fosfat), vitamin B, serta unsur lainnya.

Ayo Baca Juga: Orang Yahudi Mendidik Anak Sejak dalam Kandungan

Tidak hanya membentuk memori, lestizin juga berperan untuk menjaga jantung janin. Kekurangan Lestisin pada masa kehamilan, akan menghambat pembentukan memori pada otak janin.

Jika kekurangan ini tidak segera dipenuhi selama masa kehamilan maka perkembangan pusat memori pada otak mungkin tidak dapat diperbaiki lagi. Sebaik apapun nutrisi yang diberikan kepada bayi setelah lahir.

Selama masih dalam kandungan, setiap menit ada sekitar 250.000 sel otak akan menggandakan diri. Dari triliunan sel otak, setiap manusia normal memliki 100 milyar sel neuron. Masing-masing dari 100 mlyar sel neuron ini terhubung oleh cabang-cabang dendrit. Setiap sel neuron memiliki hingga 20.000 dendrit.

Neuron yang membentuk korteks otak adalah pusat kecerdasan manusia. Korteks adalah pusat dimana kemampuan menalar, berbicara, melihat, mendengar dan mencipta berasal. Sel-sel neuron ini tidak bisa kita kita dapatkan lagi setelah lahir.

Karena tahap pembentukan neuron hanya terjadi pada masa kehamilan maka kekurangan nutrisi pada saat hamil akan berdampak fatal bagi kecerdasan anak. Apabila kurang gizi selama masa kehamilan, anak yang dilahirkan bisa saja hanya memiliki separoh dari jumlah neuron anak yang gizi ibunya tercukupi selama masa kehamilan.

Korteks adalah bagian yang digunakan untuk menalar, berbicara, melihat, mendengar dan mencipta. Sayangnya kita tidak lagi mendapatkan sel-sel neuron ini setelah kita lahir.

Tidak hanya neuron, otak juga memiliki sel penyelubung. Sel penyelubung ini berfungsi untuk memastikan setiap pertukaran informasi pada cabang-cabang dendrit berlangsung dengan baik. Sel glial atau sel penyelubung ini, berfungsu seperti pembungkus kabel pada cabang-cabang dendrit.

Ayo Baca Juga: Menghitung Berkat Dari Sorgum

Ada 900 milyar sel glial yang terus berfungsi melapisi sel otak seumur hidup manusia.

Selain forfor, kalsium dan zat lestisin, ibu hamil juga membutuhkan asupan vitamin B yang cukup. Sejumlah peneliti dari Victoria Change University – Sydney Australia, seperti dilansir CNN Indonesia (12/08/2017) mengkonfirmasi bahwa asupan vitamin B melindungi bayi selama masa kehamilan.

Vitamin B3 mencegah keguguran dan cacat lahir. Vitamin B1, B2, dan B3 berperan mengatur energi dan pernafasan janin dan ibu selama proses melahirkan. Vitamin B3 menjaga dan mengatur elastisitas kulit.

Tidak hanya itu.Vitamin B3 membantu janin menyesuaikan suhu tubuh dan memberinya rasa nyaman di dalam kandungan, ketika lingkungan di dalam ketuban ibunya mulai menyusut seiring pertumbuhannya.

Sementara zat besi sebagai pembentuk hemoglobin, seiring terbentuknya plasenta, bertugas sebagai pengikat oksigen dalam darah. Zat besi adalah juga pengatur pertumbuhan dan pembelahan sel.

Selama masa kehamilan, seorang ibu hamil membutuhkan energy yang besar. Sumber energy ini adalah asupan nutrisi berprotein tinggi, dikombinasikan dengan oksigen yang diikat oleh zat besi di dalam darah.

Ayo Baca  Juga : Mengenal Kecerdasan dan Karakter Anak

Terhentinya pasokan oksigen ke otakakan mengakibatkan kerusakan permanen pada sel-sel otak. Dan kekurangan zat besi pada tahapan pertumbuhan janin akan mempengaruhi perkembangan anak seumur ia hidup.

Jika dibandingan dengan beras padi, kandungan nutrisi sorgum lebih tinggi. Zat besi, lemak, protein, fosfor, vitamin B dan nutrisi lainnya tidak kalah sorgum dari beras padi.

Oleh karena itu, alih-alih beras padi, menjadikan sorgum sebagi sumber nutrisi ibu hamil selama masa kehamilan, dikombinasikan dengan sumber nutrisi seimbang lainnya, adalah pilihan paling bijak.

Inspirasi utama tulisan ini dari buku Revolusi Cara Belajar oleh Gordon Dryden dan Dr Jeannette Vos – KAIFA – Bandung 2001 / Foto: binaswadaya.org

Sebarkan Artikel Ini:

3
Leave a Reply

avatar
3 Discussion threads
0 Thread replies
0 Pengikut
 
Most reacted comment
Hottest comment thread
0 Comment authors
Recent comment authors
  Subscribe  
newest oldest most voted
Notify of
trackback

[…] Ayo Baca Juga: Manfaat Sorgum untuk Tumbuh Kembang Janin […]

trackback

[…] Ayo Baca Juga: Manfaat Sorgum untuk Tumbuh Kembang Janin […]

trackback

[…] Ayo Baca Juga: Manfaat Sorgum untuk Tumbuh Kembang Janin […]