Eposdigi.com – Provinsi Nusa Tenggara Timur akan menghadapi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai dengan angin kencang hingga 7 Januari 2020, hari ini. Hal ini dikemukakan oleh Kepala Stasiun Meteorologi Kupang Agung Sudiono Abadi.
Agung mengungkapkan hal itu berdasarkan hasil analisa dinamika atmosfer. Tekanan rendah di Samudra Hindia sebelah barat daya Pulau Sumba menyebabkan konvergensi serta belokan angin di atas wilayah NTT.
Anomali suhu muka laut di wilayah Samudra Hindia tersebut, sebut Agung, akan meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan angin kencang.
“Kondisi ini dapat berpotensimenyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang yang berpotensi mencapai lebih dari 30 kilometer per jam di hampir seluruh wilayah NTT,” kata Agung seperti yang dikutip kompas.com (05/01/2020).
Kepada masyarakat, Agung menghimbau, agar waspada terhadap berbagai potensi yang ditimbulkan seperti banjir badang, tanah longsor dan sambaran petir.
Membaca Tingkat Kerawanan Banjir Badang di Flores Timur.
Banjir badang minimal disebakan oleh tiga hal utama. Pertama; Intensitas curah hujan, kedua; tutupan lahan oleh pepohonan atau tanaman dan ketiga; tingkat kemiringan atau kecuraman lahan (wri-indonesia.org – 31/07/2019).
Semakin tinggi curah hujan (diatas 100 mm per hari) dalam waktu yang relatif lama mengakibatkan akumulasi air disuatu wilayah daratan. Jumlah air yang banyak kerap kali menjadi penyebab terjadinya banjir badang.
Pepohonan dan atau tanaman yang menutupi tanah akan mengurangi kecepatan massa air hujan. Kecepatan air hujan yang berkurang memudahkannya untuk meresap masuk kedalam tanah.
Permukaan tanah yang gembur karena kaya akan humus dari tanaman membuat daya resap lebih tinggi. Ini mengurang aliran air pada permukaan.
Banjir badang juga dipengaruhi oleh topografi lahan suatu wilayah. Semakin curam lereng suatu wilayah, aliran air akan semakin cepat. Semakin cepat aliran air membuat daya rusak akibat banjir badang menjadi lebih besar.
Berdasarkan data RTRW Kabupaten Flores Timur tahun 2007 – 2027 yang kami akses dari florestimurkab.go.id, menunjukan bahwa Wilayah Kabupaten Flores Timur memiliki tingkat kemiringan diatas 12 %. Dimana wilayah Daratan Flores sebagian besar wilayahnya memiliki tingkat kecuraman diatas 25%.
Flores Timur sudah memiliki dua hal penyebab banjir badang. Lahan hutan yang gundul karena kebakaran beberapa bulan lalu dan topografi wilayahnya yang curam. Tinggal cuaca ekstrim dengan intensitas hujan lebat dalam jangka waktu yang lama maka potensi banjir badang itu menjadi lebih besar.
Manajemen Tanggap Darurat Bencana
Dengan potensi bencana yang besar, bukan hanya banjir badang , terlebih angin kencang yang kerap menerjang, juga gempa bumi yang sering mengguncang , semoga mendorong Pemerintah Flores Timur lebih sigap dalam tanggap darurat bencana.
Baca Juga: Membidik Target Pendidikan Kebencanaan
Sosialisas dan pendidikan sadar bencana harus dilakukan secara berkala. Jalur-jalur evakuasi dibuat dan ditata dengan baik. Kontak-kontak darurat tanggap bencana di sebar agar diketahui semua orang.
Intinya masyarakat Flores Timur tahu bagaimana berreaksi ketika terjadi bencana alam dan tahu bagaimana mengurangi potensi bahaya akibat bencana alam tersebut.
Upaya Pencegahan.
Pendidikan sadar bencana juga harus berisi konten bagaimana mencegah potensi bencana, dan meminimalisir dampak buruk dari bencana tersebut. Topografi wilayah Flores Timur dan Cuaca adalah berkah yang tak dapat ditolak.
Baca Juga : Menanam Hujan, Menuai Air
Yang harus dilakukan adalah memenuhi semua wilayah di Flores Timur dengan pohon. Hal ini harus menjadi gerakan bersama yang dilakukan secara masal dan melibatkan semua pihak.
Menanam pohon sebanyak-banyaknya dan melindunginya dari kebakaran bukan hanya mencegah potensi banjir tapi juga menjadi solusi atas kekurangan air baku yang kerap menjadi masalah bagi Flores Timur setiap musim kemarau.(Foto : harapanrakyat.com)
[…] Baca Juga: Flores Timur Sigap hadapi Bencana? […]
[…] Baca Juga: Flores Timur Sigap hadapi Bencana? […]
[…] Baca Juga: Flores Timur Sigap hadapi Bencana? […]
[…] Ayo Baca Juga: Flores Timur Sigap hadapi Bencana? […]
[…] Baca Juga: Flores Timur Sigap hadapi Bencana? […]
[…] Baca Juga: Flores Timur Sigap hadapi Bencana? […]
[…] Baca Juga: Flores Timur Sigap hadapi Bencana? […]
[…] Baca juga: Flores Timur Sigap Hadapi Bencana? […]