Tidak Hanya Hijau, Hidrogen Ternyata Punya Banyak Warna

Lingkungan Hidup
Sebarkan Artikel Ini:

Eposdigi.com – Ketika menggali informasi untuk tulisan-tulisan tentan Green Hydrogen sebelumnya, saya kemudian mendapatkan banyak informasi menarik lainnya tentang hydrogen.

Bahkan Matahari dan banyak bintang lainnya diketahui merupakan bola maha besar yang terdiri dari gas hidrogen dan helium. Hidrogen disebut sebagai unsur yang paling sederhana sekaligus yang paling melimpah di alam semesta.

Di Bumi, hidrogen secara alami sudah terbentuk dan bersenyawa dengan unsur-unsur lain dalam berbagai bentuk. Hidrogen (H2) bersenyawa dengan Oksigen (O2) membentuk air (H2O). Hidrogen ketika bersenyawa dengan Karbon menghasilkan banyak senyawa hidrokarbon.

Hidrokarbon merupakan senyawa kimia organik yang paling banyak kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.  Hidrokarbon ada dalam gas alam metana (CH4), bensin (C8H15), gas LPG merupakan kombinasi dari Propana (C3H8) dan Butana (C4H10), hingga kapur barus (C10H16O).

Selain itu, pada dasarnya Hidrogen merupakan gas. Hidrogen juga tidak terlihat. Lantas dari mana hidrogen disebut Green Hydrogen atau Hidrogen Hijau dan juga nama lain berdasarkan warna?

Baca Juga:

Green Hydrogen Menjadi Masa Depan Energi Baru Terbarukan di Indonesia?

Selain Green Hydrogen atau Hidrogen Hijau; berikut banyak jenis Hidrogen lainnya sebagai berikut:

Hidrogen Biru. Hidrogen Biru dihasilkan dari proses reformasi uap yang menyatukan gas alam dan uap air panas. Hasilnya adalah Hidrogen dan juga ada karbon dioksida (C02).

Walaupun disebut Hidrogen rendah karbon namun Hidrogen Biru masih tidak terhindarkan dari penghasil gas rumah kaca.

Hidrogen abu-abu. Hidrogen abu-abu merupakan jenis hidrogen yang paling umum saat ini. Hidrogen abu-abu dari gas metana atau gas alam, dengan menggunakan reformasi metana uap. Dalam prosesnya hydrogen abu-abu juga melepaskan gas rumah kaca.

Hidrogen Hitam dan Coklat: baik Hidrogen Hitam maupun Coklat, keduanya dihasilkan dari proses gasifikasi batubara hitam maupun batu bara coklat.

Dalam perspektif kelestarian lingkungan, hydrogen hitam dan coklat berkebalikan dengan hydrogen hijau, Hidrogen Hitam dan Hidrogen Coklat adalah hydrogen yang paling tidak ramah lingkungan.

Baca Juga:

Menakar Kelebihan dan Kekurangan Hidrogen Hijau

Hidrogen Pirus. Hidrogen ini merupakan hasil dari pirolisis gas metana. Dari proses ini tidak hanya Hidrogen yang dihasilkan, namun juga carbon padat. Di Masa depan, keduanya dapat digunakan.

Hidrogen putih. Hidrogen jenis ini adalah hydrogen yang secara alami ditemukan di endapan bawah tanah. Sayangnya hydrogen jenis ini belum bisa dieksploitasi karena keterbatasan teknologi saat ini.

Hidrogen Merah Muda. Sama seperti hydrogen hijau dan juga hydrogen kuning, Hidrogen merah muda sama-sama dihasilkan dari proses elektrolisis. Nama lainnya adalah hydrogen ungu atau hydrogen merah.

Hidrogen Kuning, dihasilkan dari proses elektrolisis air untuk memisahkan unsur H2 dari O2 dengan menggunakan pembangkit listrik tenaga surya. Sedangkan Hidrogen ungu diproses elektrolisis yang ditenagai oleh tenaga nuklir.

Nama hydrogen berdasarkan warna merupakan kode panggilan yang digunakan oleh dunia industri energi, hanya untuk membedakan jenis hydrogen. Hingga saat ini penamaan sesuai warna inipun belum bisa distandarisasi secara internasional.

Baca Juga:

Mobil Listrik Bukan Alternatif Hijau. Ini Alasannya!

Artinya bahwa jenis-jenis hidrogen tersebut bisa saja memiliki identitas warna yang berbeda di banyak daerah atau di tingkat internasional.

Apapun jenis hidrogennya, yang paling bijak adalah memilih hidrogen hijau dan kuning sebagai yang paling menguntungkan bagi kesehatan lingkungan global. Sekaligus merindukan aplikasi hidrogen hijau dalam kehidupan sehari-hari.

Foto dari automarket.ro

Sebarkan Artikel Ini:

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of