Eposdigi.com – Florespost.co pada 4 Januari 2020 merilis berita mengenai 2 (dua) orang warga Adonara Timur yang diduga tersambar petir saat sedang berada di Pelabuhan Larantuka.
Kasubag Humas Polres Flotim, Ipda Petrus Mandara Sogen, kepada florespost.co mengungkapkan bahwa kedua korban sempat berteduh di bawah crane saat hujan sambil bermain HP. Tiba-tiba petir menyambar puncak crane dan meyambar kedua korban.
“Dugaan sementara akibat berman HP di tempat terbuka saat cuaca hujan. Sehingga korban tersambar petir yang mengakibatkan korban tidak sadarkan diri dan dirawat di RSUD Larantuka,” terang Petrus pada media tersebut.
Terjadinya Petir.
Petir adalah gejalah alam biasa yang sering dialami pada saat musim hujan. Awan yang memiliki banyak muatan listrik negatif (electron) di bagian tepi akan mencari keseimbangan dengan objek bermuatan listrik positif (proton) yang paling dekat.
Pada saat mendung atau hujan, di udara terdapat banyak kandungan air, ini yang menjadi penghantar yang efektif dari muatan listrik negatif pada awan menuju muatan listrik positif di bumi.
Sementara objek di bumi seperti pepohonan atau bangunan-bangunan tinggi penuh dengan muatan listrik positif (proton). Ketika kedua muatan listrik yang berbeda ini bertemu dalam kecepatan yang sangat tinggi menyebabkan ledakan listrik statis di udara yang kita kenal dengan petir.
Baca Juga: Flores Timur Sigap hadapi Bencana?
Petir dapat menyambar dalam kecepatan 136 ribu kilometer per jam. Dan akibat ledakan listrik statis tersebut dapat menghasilkan suhu diudara lebih dari 27 ribu derajat celcius. Listrik statis yang dihasilkan petir bisa mencapai 26.000 amper. Sedangkan manusia hanya dapat mentoleransi listrik sebesar 20 mili amper.(sains.kompas.com – 27/04/2017)
Karena electron selalu mencari proton yang paling dekat dengannya maka gedung-gedung tinggi atau pepohonan yang penuh dengan muatan listrik positif selalu menjadi sasaran petir. Tidak hanya gedung tinggi atau pepohonan, bumi pun sebenarnya dipenuhi oleh proton.
Tidak hanya dengan benda-benda bermuatan listrik positif di bumi. Petir pun bisa terjadi antara awan yang bermuatan listrik negatif dengan awan lain yang bermuatan listrik positif.
Lima Cara Petir Menyambar Manusia.
Badan Atmosfer dan Kelautan Amerika Serikat (NOAA) seperti yang dikutip sains.kompas.com (27/04/2017) mengungkapkan bahwa petir dapat menyambar manusia lewat lima cara.
Pertama: Petir menyambar secara langsung. Ini terjadi ketika seseorang berada di tanah lapang. Sementara tidak ada objek lain lebih tinggi disekitarnya. Kedua: Side Flash. Istilah ini menggambarkan bahwa manusia bisa terkena juga sambaran petir karena berada terlalu dekat dengan objek yang tersambar petir.
Ketiga: Konduksi. Ini terjadi pada saat petir, seseorang sedang kontak atau memegang benda logam atau apapun yang dapat mengahantar listrik. Banyak kejadian orang tersambar petir di dalam rumah saat sedang mainan gadget sambil dicas.
Petir yang menyambar rumah dapat menyalurkan energi listrik melalui kabel carjer hingga mengakibatkan orang yang memegang gadget yang sedang dicas tersebut kesetrum.
Keempat: Penghantar permukaan. Ini terjadi ketika petir menyambar sebuah objek yang tinggi hingga ke pangkal, kemudian menghantar arus listrik ke orang sekitar lewat permukaan tanah. Dan terakhir dikenal dengan streamer. Ialah mekanisme penghantar lewat saluran khusus yang terbentuk di atmosfer.
Petir dan Handphone (HP)
Dr Marry Ann Cooper, professor pada Universitas of Illionis (USA) seperti dikutip cnnindonesia.co (26/01/2019) mengungkapkan bahwa tidak ada kaitan antara penggunaan ponsel dengan hujan disertai petir. Ponsel dan petir tidak ada hubungan sama sekali.
Dalam kasus di Pelabuhan Larantuka, kemungkinan besar mereka terkena side flash. Kebetulan mereka berada didekat crane yang tersambar petir. Ini yang mengakibatkan kedua korban turut terkena sambaran petir.
Melindungi Diri dari sambaran Petir
Agar tidak menjadi korban sambaran petir berikut beberapa hal yang bisa dilakukan.
Baca Juga: Melindungi diri dari panas ekstrem
Pertama: Jangan berada di tanah lapang saat terjadi hujan yang disertai petir. Ini untuk menghindari diri dari sambaran langsung petir. Ketika masih berada di tanah lapang berjongkoklah segera ketika petir menyambar. Kemudian segerakah masuk ke dalam rumah atau ruangan lain dan atau mobil.
Kedua: Tidak berlindung dibawa pohon atau objek tinggi lain saat hujan petir. Untuk menghindari side flash. Usahakan posisi Digiers berada paling sedikit 4 meter dari objek terdekat termasuk dari orang lain.
Ketiga: untuk menghindari konduksi jangan menggunakan gadget yang sedang terhubung listrik saat hujan yang disertai petir. Jangan memegang handphone atau laptop yang sedang dicas. Termasuk jangan menggunakan telepon rumah yang terhubung kabel.
Keempat: Jika sedang berada di kolam renang, segeralah keluar. Air adalah penghantar listrik. Ini mencegah hantaran permukaan akibat petir menyambar objek di dekat Digiers. Gunakan juga alas kaki yang terbuat dari karet.
Semoga kita semua terhindar dari bahaya oleh anugerah alam bernama petir. (Disarikan dari berbagai media daring / Foto : kabarpapua.co)
Nice Info…..