Budaya Malu Membuang Sampah Tidak pada Tempatnya Masih Minim di Kota Kabupaten Ketapang

Lingkungan Hidup
Sebarkan Artikel Ini:

Eposdigi.com– Budaya malu membuang sampah tidak pada tempatnya, tampaknya masih minim di Kabupaten Ketapang.

Hal ini terlihat dari tumpukan sampah melimpah ruah  di Jalan Lingkar Kota Ketapang. Kurangnya kesadaran buang sampah pada tempat terlihat dari banyaknya sampah berserakan di depan, samping kiri dan kanan kontainer sampah yang sudah disediakan pemerintah di banyak titik di Kota Ketapang.

Padahal pada kontainer-kontainer sampah terlihat jelas tulisan “buanglah sampah pada tempatnya !!! “, “Jika kamu punya iman buanglah sampah pada tempatnya !!!, “

Baca Juga:

Mengukur Seberapa Kita Terdidik Dengan Sampah

Namun tidak diindahkan oleh masyarakat, ini membuktikan budaya malu masyarakat sangat minim. Padahal masyarakat tahu bahwa sampah memberikan dampak buruk bagi masyarakat.

Dampak Buruk Sampah.

Setidaknya ada tiga dampak sampah terhadap manusia dan lingkungannya:

Pertama : Dampak Sampah Terhadap Kesehatan

Penanganan sampah yang tidak baik akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan masyarakat di sekitarnya. Sampah tersebut akan berpotensi menimbulkan bahaya bagi kesehatan, seperti: Penyakit diare, tifus, kolera, berbagai penyakit kulit, dan cacingan.

Petugas Kebersihan Bekerja lebih Keras Karena Minimnya Kesadaran Masyarakat Membuang Sampah pada Tempatnya

Kedua : Dampak Sampah Terhadap Lingkungan

Selain berdampak buruk terhadap kesehatan manusia, penanganan sampah yang tidak baik juga mengakibatkan dampak buruk bagi lingkungan. Seringkali sampah yang menumpuk di saluran air mengakibatkan aliran air menjadi tidak lancar dan berpotensi mengakibatkan banjir.

Baca Juga:

Dampak Rendahnya Kesadaran Masyarakat dalam Mengelolah Sampah Plastik

Selain itu, sampah cair yang berada di sekitar saluran air akan menimbulkan bau tak sedap, mencemari tanah dan air, terutama bagi sampah yang tidak mudah terurai.

Ketiga: Dampak Sampah Terhadap Sosial dan Ekonomi

Kondisi lingkungan tidak bersih akibat penanganan sampah yang tidak baik. Hal ini pada akhirnya akan berdampak pada kehidupan sosial masyarakat secara keseluruhan. Meningkatnya biaya kesehatan karena timbulnya penyakit yang diakibatkan dari sampah.

Mengingat  dampak buruk dari sampah maka sudah seharusnya sampah menjadi perhatian segenap masyarakat, tanpa kecuali. Percuma jika pemerintah menyediakan banyak kontainer sampah namun budaya malu membuang sampah tidak pada tempatnya tidak ada pada diri tiap masyarakat Ketapang.

Baca Juga:

Bagaimana dengan Sampah (dan) Kita?

Padahal Kepala Dinas PERKIM-LH Kabupaten Ketapang, H. Husnan, MT berharap agar masyarakat ketapang bisa membuang sampah di dalam kontainer sampah.

“Dihimbau kepada masyarakat, agar membuang sampah di dalam kontainer sampah, ciptakan budaya malu,” ungkap H. Husnan kepada Eposdigi (27/05).

Sementara itu, untuk menangani sampah yang masih berserakan Pihak Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (PERKIMLH) Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat terjunkan 56 personil dan 8 armada,Jumat (27/05).

Namun hal ini hanya bersifat sementara, dalam upaya menangani sampah di Kabupaten Ketapang. Hanya kesadaran dan partisipasi masyarakatlah yang dapat memberi pengaruh baik pada penanganan sampah di Kabupaten Ketapang.

Sebarkan Artikel Ini:

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of