Jejak Peradaban Perempuan Adonara Dulu dan Sekarang

Kearifan Lokal
Sebarkan Artikel Ini:

Eposdigi.com – Thema diskusi “Jejak Peradaban Perempuan Adonara Dulu dan Sekarang” yang diprakarsai oleh Epu Oring Adonara, sangat diminati oleh semua elemen anak-anak Lewotanah Adonara yang tersebar di seluruh Indonesia bahkan di luar negeri. (Selengkapnya diskusi ini bisa diakses melalui  akun youtube Ata Adonara : Jejak Peradaban Perempuan Adonara Dulu dan Sekarang)

Semua kalangan baik mahasiswa, budayawan, pemerhati budaya, pemerhati perempuan, psikolog, dosen dan masih banyak elemen lainnya, dengan sangat antusias mengikuti diskusi tersebut.

Perbincangan tentang perempuan pada umumnya memang selalu menarik perhatian publik. Apalagi diselipkan kata “Adonara” sehingga menjadi Perempuan Adonara. Kata “Perempuan Adonara” tentu memiliki idiomatic tersendiri. Terkait dengan itu, ada beberapa pertanyaan yang patut diajukan.

Pertanyaan pertama, apa yang membedakan perempuan Adonara dengan perempuan pada umumnya? Pertanyaan tersebut sekaligus menegaskan apa sesungguhnya prinsip peradaban perempuan Adonara itu dibanding dengan perempuan yang bukan Adonara?

Baca Juga: Menuju Adonara Baru (Penutup tiga tulisan)

Pertanyaan kedua, kondisi faktual seperti apa yang dialami perempuan Adonara dulu dan sekarang? Dan pertanyaan ketiga, seperti apa peradaban perempuan Adonara yang bermartabat yang diharapkan oleh oleh semua elemen anak-anak Lewotanah?

Tulisan ini mencoba menguraikan tiga pertanyaan tersebut diatas sebagai bahan perenungan kita semua dalam menyikapi jejak peradaban perempuan Adonara dulu dan sekarang.

Peradaban (Bertumbuh dari Kebudayaan dan Moderenitas)

Apa yang dimaksudkan dengan peradaban itu? Peradaban adalah kumpulan suatu identitas terluas dari seluruh hasil budaya manusia, yang mencakup seluruh aspek hidup manusia, baik fisik seperti bangunan, jalan, maupun non fisik seperti nilai-nilai, tatanan, seni budaya, ataupun ilmu pengetahuan dan teknologi yg teridentifikasi melalui unsur obyektif umum, seperti bahasa, sejarah. (Menurut Kamus; lihat dictio.id).

Advertorial : Pendaftaran Online  melalui link berikutdan SMK Surya Mandala  – Untuk Informasi lengkap klik : Sekolah Surya Mandala

Uraian tersebut setidaknya menggambarkan bahwa peradaban adalah bagian dari budaya yang halus, indah, maju dan tinggi. Selain itu dapat dimaknai juga bahwa peradaban bertumbuh dari budaya (tradisi) dan kehidupan moderen.

Peradaban dengan demikian berada diantara dua kutub yakni kebudayaan dan modernitas yang pada gilirannya menghasilkan nilai-nilai, prinsip-prinsip dan norma yang hidup di tengah masyarakat.

Itu sebabnya diskusi tentang peradaban perempuan Adonara, hemat saya harus diawali dengan pertanyaan apa saja prinsip dasar atau nilai-nilai dasar atau norma-norma dasar yang menjadi dasar pijakan kita dalam menelusuri jekak peradaban dimaksud.

Baca Juga: Orang Muda, Revitalisasi Nilai Adat dan Tantangan Era 4.0

Tanpa itu, kita akan kehilangan arah, yang pada akhirnya kita terjebak dalam hutan rimba pendapat yang kita lontarkan. Kenapa hal itu bisa terjadi? Karena kita tidak punya panduan dalam membangun dan menganalisis sebuah realita sosial yang hendak kita tuju.

Beberapa Prinsip Peradaban Perempuan Adonara

Berbicara tentang prinsip peradaban perempuan Adonara, tentu sangat banyak. Saya coba mengangkat beberapa diantaranya sebagai bahan renungan bagi kita.

Satu; Urusan adat di rie hikung liman wanan (bau lolon) menjadi hak atau domain amalake atau kaum laki-laki Adonara. Apa yang menjadi domain dari amalake Adonara menandakan bahwa perempuan atau inawae Adonara tidak punya otoritas melakukan ritual doa dalam bentuk bau lolon dalam upacara adat di rie hikun liman wanan.

Kondisi seperti ini bukan berarti menyepelekan hak perempuan Adonara.

Dua; Perempuan Adonara tidak memiliki hak waris atas tanah tetapi memiliki hak waris berupa emas dan kala kwatek. Apakah ini sebuah ketidakadilan?

Saya yakin tidak demikian adanya, karena pengaturan yang demikian pada jaman dahulu oleh kaka ama atau leluhur kita, tentu dengan pertimbangan filosofis secara mendalam atau bahkan pertimbangan secara spiritual.

Saya dapat memaknai bahwa kepemilikan hak atas tanah di Pulau Adonara berkaitan atau berhubungan dengan penguasaan wilayah dan hak secara hukum bagi uma lango, suku dan lewo.

Tiga; Perempuan neket tane, amalake mang kwanang. Kita sangat paham bahwa filosofi ini lahir pada jaman masyarakat agraris. Apa yang bisa kita maknai pada jaman now?

Saya memaknai bahwa adanya pembagian peran dari perempuan Adonara dengan laki laki Adonara. Pembagian peran ini menunjukkan sinergi antara perempuan dan laki-laki sebagai rekan sekerja dalam membangun kehidupan manusia Adonara secara berkeadilan.

Baca Juga: Mewariskan Budaya Lamaholot Lewat Pendidikan*

Empat; Kekerabatan Patrilineal (garis turunan laki laki/amalake). Prinsip ini menggambarkan bahwa garis keturunan mengikuti keturunan amalake/laki-laki. Ini bukan menandakan bahwa perempuan Adonara tidak dihargai.

Sejatinya perempuan Adonara itu sangat dihargai seperti masyarakat Adonara. Hal ini terlihat dalam ritual khusus untuk kaum perempuan Adonara. Misalnya dalam upacara adat “tuno wata” di wilayah Barat Adonara.

Pada ritual tersebut pihak perempuan menjadi ratu dan pihak laki-laki menjadi pelayan. Mulai saat membeli barang keperluan di pasar dilakukan oleh laki-laki dengan berjalan kaki. Memasak juga laki-laki, bahkan saat makan juga perempuan harus duluan makan dan laki-laki harus melayani perempuan.

Di Wilayah Timur dikenal dengan “oi knirek”. Kekerabatan patrilineal ini tidak sama dengan budaya patriarki. Karena budaya patriarki adalah budaya yang memposisikan kekuasaan mutlak berada di tangan ayah atau laki-laki. Budaya patriarki cendrung bertindak sewenang-wenang.

Lima; Perempuan Adonara weling witi noon bala. Saya dapat memaknai bahwa weling witi noon bala berarti bahwa perempuan Adonara adalah perempuan dengan posisi yang sangat terhormat, berharga, keramat (plate-plate) dan powerfull (kuat kemuha).

Saya dapat memaknai filosofi terhormat ini dengan menghubungkan mahkota yang dilambangkan dengan tanduknya kambing (witi). Filosofi keberhargaan itu saya hubungkan dengan gading gajah (bala).

Kiranya sangat tepat ungkapan yang mengatakan bahwa “Gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama baik.”

Baca Juga: Mahar Gading Gajah lambang “Harga Diri” Perempuan Lamaholot?

Filosofi keramat (plate-plate) saya hubungkan dengan binatang kambing bagi orang Adonara dalam prosesi adat adalah binatang plating. Filosofi powerfull (kuat kemuha) saya hubungkan dengan binatang gajah yang memiliki kekuatan yang powerfull.

Kondisi Faktual Peradaban Perempuan Adonara

Sebagaimana telah saya uraikan diatas bahwa peradaban manusia lahir dan tumbuh dari tradisi kebudayaan dan modernitas manusia, dan hal itu tidak terkecuali bagi perempuan Adonara.

Karena itu perempuan Adonara juga mewarisi peradaban yang lahir dari tradisi budaya dan dunia modern yang sedang dihadapi saat ini. Ada beberapa kondisi faktual yang dapat saya potret untuk kita renungkan bersama, setidak-tidaknya dapat kita mengambil hikmah apa sesungguhnya makna dibalik potret tersebut.

Masih adanya pandangan, meskipun tidak banyak (kecil) yang menyatakan bahwa perempuan tidak perlu sekolah tinggi-tinggi.

Perlu dicatat disini bahwa tidak ada hambatan secara tradisi atau budaya yang nota bene melarang perempuan untuk mengikuti pendidikan dalam semua level pendidikan baik di tingkat dasar, menengah dan tinggi.

Namun suatu hal yang harus diingat bahwa jumlah sarjana perempuan Adonara masih lebih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah sarjana laki-laki Adonara.

Perempuan kadang diremehkan dan dianggap tidak tahu apa apa. Kondisi demikian biasanya terjadi dalam sebuah keluarga atau rumah tangga dimana suami menganggap isterinya tidak tahu apa-apa.

Kondisi ini menurut hemat saya lebih disebabkan kurangnya pengetahuan suami dalam membangun kehidupan rumah tangganya secara lebih baik.

Dalam contoh kasus yang lain, misalnya dalam perkara menyangkut tanah di desa, si isteri mewakili suaminya karena suaminya di tanah rantau (Malaysia), pihak tertentu atau lawannya misalnya, dengan dalil bahwa perempuan tidak punya hak berbicara hak atas tanah dimaksud.

Kondisi ini merupakan sebuah pembodohan, yang harus dihapus dari kehidupan mayarakat Adonara.

Baca Juga: Agama Koda: Way of life Atadiken Adonara

Terbukanya kesempatan yang luas bagi perempuan Adonara untuk berkiprah dalam berbagai bidang kehidupan. Saya sudah mengatakan sebelumnya bahwa perempuan Adonara tidak memiliki hambatan secara budaya untuk berkiprah dalam berbagai area kehidupan.

Kalau kita mengenal pada jaman sebelum kemerdekaan, Indonesia pernah mengalami masa gelap dimana perempuan dipingit dan tidak punya kesempatan untuk mengikuti pendidikan sehingga lahirlah tokoh perempuan seperti Kartini yang kita peringati hingga kini sebagai momentum lahirnya gerakan perempuan Indonesia.

Maka di Adonara, tidak ada catatan kelam bahwa perempuan Adonara dilarang dan pingit sebagaimana yang pernah terjadi di jaman dahulu sebelum Indonesia merdeka.

Saya berharap momentum yang sangat berharga ini, harus dimanfaatkan dengan baik oleh perempuan Adonara dalam mengembangkan dirinya terlebih secara personal untuk mengahadapi tantangan global yang ada di depan mata.

Peradaban Perempuan Adonara yang Bermartabat

Peradaban dibangun dari tradisi dan modernitas. Itu sebabnya kedua kekuatan ini, mau tidak mau saling mempengaruhi. Karena itu meskipun dunia modern sangat mempengaruhi perempuan pada umumnya termasuk perempuan Adonara, namun tradisi dan budaya yang baik, harus tetap dipelihara di tengah perubahan dunia ini.

Perempuan Adonara harus bisa menghayati dan memaknai weling witi noon bala sebagai prinsip terhormat, berharga, keramat (plate-plate) dan powerfull (kuat kemuha) sebagai spirit utk berperan di era moderen ini.

Baca Juga: Perang Historis Adonara : Future without War, but Warriorship

Spirit ini harus mengakar kuat dalam sanubari perempuan Adonara. Menjaga martabat perempuan Adonara secara terhormat dengan prilaku yang santun, tegur sapa dengan ciri khas Adonara, misalnya di wilayah Barat Adonara dengan “edonya” di Adonara Timur Jalan Bawa denga “kareuhnya,” dan lain lain.

Martabat berharga bukan berbicara tentang “mahalnya” tapi esensi dari kualitas hidup manusia pada umumnya dan perempuan Adonara pada khususnya dalam meresponi pergaulan sosial.

Keramat (plate-plate) bermakna bahwa jika persoalan perempuan Adonara ini tidak diatur dengan baik maka bisa menimbulkan malapetaka.

Salah satu problem pertikaian dengan kenube gala karena urusan perempuan Adonara. Powerfull (kuat kemuha) adalah kekuatan perempuan Adonara dalam meresponi kehidupan ini yakni sebagai penolong bagi suami.

Fungsi penolong ini harus difungsikan dengan baik sehingga mendatangkan kebaikan dan kesejahteraan bagi keluarganya.

Pandangan negatif tentang perempuan Adonara harus dijernihkan oleh perempuan Adonara sendiri dengan cara menghayati dan menghidupi setiap prinsip-prinsip sebagaimana yang sudah diuraikan diatas dalam kehidupannya sehari-hari.

Melalui penghayatan dan pengejahwantahan prinsip-prinsip diatas, saya percaya dan yakin bahwa pandangan negatif terhadap perempuan Adonara dengan sendirinya akan hilang.

Baca Juga: Surat Dari Adonara; November 2019

Bahkan sebaliknya, orang semakin mengagumi perempuan Adonara karena mereka melihat perempuan Adonara memiliki prinsip-prinsip kehidupan yang berakar kuat dalam budaya Adonara di tengah dunia modern ini.

Perempuan Adonara dan ama lake adalah rekan sekerja dalam menata kehidupan yang lebih baik (amalake mang kewanang perempuan neket tane).

Rekan sekerja artinya masing-masing pihak menempatkan diri sesuai dengan fungsi dan kewenangan yang dimilikinya untuk saling mendudukung, membangun sebuah kehidupan yang lebih sejahtera.

Fungsi dan kewenangan ini bisa dipahami dengan baik manakala kedua belah pihak menghayati prinsip-prinsip sebagai perempuan Adonara dan tentu pihak amalake juga memahami dan menghayati dengan dengan baik fungsi dan kewenangannya sebagai amalake Adonara.

Berdasarkan prinsip-prinsip diatas meskipun tidak diuraikan secara khusus tentang prinsip amalake Adonara tapi secara tersirat fungsi dan kewenangan itu bisa ditemukan. Salam Lewotanah.

(Penulis berasal dari Lewo Kenotan di Kecamatan Adonara Tengah, lahir di Lewo Lamalouk, Adonara Timur. Saat ini penulis bekerja sebagai dosen pada Fakultas Hukum Universitas Mataram di Mataram Lombok NTB. WA: 083129373376. Email: eduardbayosili@yahoo.co.id)

#Tautan terkait akun youtube Ata Adonara atas izin Epu Orin

Sebarkan Artikel Ini:

322
Leave a Reply

avatar
317 Discussion threads
5 Thread replies
13 Pengikut
 
Most reacted comment
Hottest comment thread
295 Comment authors
Rizal julia wardiZainul YuspiadiMumtaz Amru RabbaniIndra Kartika RahmawatiReza Paksindra (D1A116231) Recent comment authors
  Subscribe  
newest oldest most voted
Notify of
Bernardtokan
Guest
Bernardtokan

“Perempuan kadang diremehkan dan dianggap tidak tahu apa apa. Kondisi demikian biasanya terjadi dalam sebuah keluarga atau rumah tangga dimana suami menganggap isterinya tidak tahu apa-apa. Kondisi ini menurut hemat saya lebih disebabkan kurangnya pengetahuan suami dalam membangun kehidupan rumah tangganya secara lebih baik. Dalam contoh kasus yang lain, misalnya dalam perkara menyangkut tanah di desa, si isteri mewakili suaminya karena suaminya di tanah rantau (Malaysia), pihak tertentu atau lawannya misalnya, dengan dalil bahwa perempuan tidak punya hak berbicara hak atas tanah dimaksud. Kondisi ini merupakan sebuah pembodohan, yang harus dihapus dari kehidupan mayarakat Adonara” Tentang masalah ini : Bagi… Read more »

Lalu Muh Dani Aldi Peranata
Guest
Lalu Muh Dani Aldi Peranata

Hukum Adat. Karena budaya yang dianut oleh perempuan Adonara adalah budaya patriaki.

trackback

[…] Baca Juga: Jejak Peradaban Perempuan Adonara Dulu dan Sekarang […]

Lalu Muh Dani Aldi Peranata
Guest
Lalu Muh Dani Aldi Peranata

Sangat bermanpat

Afriyan arya santana D1A117012
Guest
Afriyan arya santana D1A117012

Perempuan jaman dahulu dianggap sebagai makhluk yang lemah, yang hanya berada di ranah domestik, dan seiring dengan berkembangnya zaman kebudayaan pun mengalami perubahan. Sebuah budaya punbtercipta ketika seseorang menetapkan bagian bagian kebiasaan, praktik tertentu sebagai kebudayaan di daerah tersebut yang diwujudkan sebagai hukum adat yang berlaku dan dalam hal ini sebuah kebudayaan yang sebelumnya dianggap pinggiran akan bisa sama kuat pengaruhnya terhadap kebudayaan yang sebelum nya di anggap pusat dalam peradaban moderen.

Ahmad fahrurrozi D1A015010
Guest
Ahmad fahrurrozi D1A015010

Sangat bermanfaat sekali.
Dimana menurut penyimpulan sy peradaban perempuan adonara ini adalah sebagai bukti serta contoh bahwa perempuan juga mampu memimpin dan juga perempuan harus di hormati tatkala seorang laki2 didalam kehidupan sosial dll.
Dan juga manfaat tearealisasikan peradaban perempuan adonara tsb dinegara yg dgn kasus kejahatan/kekerasan tertinggi terhadap perempuan, istri dan anak bisa terlindungi, terkurangi, atau bahkan kasus tsb tidak ada (terhapuskan) yg dimana dgn adanya kesetaraan gender yg dilihat dari budaya peradaban perempuan adonara ini..

sely
Guest
sely

sangat bermanfaat 🙂

Nova Aji Saputra
Guest
Nova Aji Saputra

Hukum Adat. Karena budaya yang dianut oleh perempuan Adonara adalah budaya patriaki.

Muhamad katami
Guest
Muhamad katami

Identitas yang kurang jelas dri para tokoh yng diceritakan mmbuat daya minat saya untuk membaca artikel ini berkurang

Putu wulandari
Guest
Putu wulandari

Kebudayaan merupakan hasil karya, rasa dan cipta manusia. Budaya sangat melekat dalam masyarakat karena diwariskan secara turun menurun dan sangat ditaati sehingga tidak dapat dipisahkan. Namun, apabila kebudayaan tersebut melenceng dari HAM, menurut saya budaya tersebut perlu diperbaiki. Budaya yang menganggap derajat perempuan lebih rendah dari laki-laki harus diperbaiki. Indonesia telah meratifikasi tentang penghapusan segala bentuk deskriminasi terhadap perempuan melalui Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984. Seiring berkembangnya zaman, reformasi hukum harus terus dilakukan yakni, pembaharuan sistem hukum secara mendasar dengan memperbaiki apa yang dipandang jelek atau salah dari sistem hukum tersebut agar menjadi benar dan lebih baik dalam rangka mewujudkan… Read more »

trackback

[…] Baca Juga: Jejak Peradaban Perempuan Adonara Dulu dan Sekarang […]

Muhamad Afif Amanullah
Guest

Muhamad Afif Amanullah. Walaupun ini kali pertama saya menapaki bacaan mengenai perempuan adonara saya sedikit terkesan karena dalam tulisan tersebut diuraikan mengenai ketidakadilan terhadap perempuan adonara yang dimana prespektif masyarakat adonara menanggap bahwa perempuan adonara tidak memiliki khazanah pengetahuan dan diselimuti dengan kebodohan, nilai nilai patriarkis semacam itu tidak boleh ditumbuhkembangkan dalam tiap sendi kehidupan ,karena peradaban yang baik lahir dari nilai nilai keadilan yang didistribusikan secara tepat serta mampu membuat sebuah pandangan kesetaraan antara laki laki dengan perempuan, Selanjutnya mengenai prinsip-prinsip hidup yang dimiliki oleh masyarakat adonara saya rasa falsafah demikian harusnya selalu hidup dan tak boleh terdegradasi oleh… Read more »

Sultanul syaiful.m
Guest
Sultanul syaiful.m

Jika kita ibaratkan, maka peradaban manusia persis seperti roda. Terus berputar. Naik-turun. Mengikuti siklusnya

ni nyoman diani tri widia ardani
Guest
ni nyoman diani tri widia ardani

kebudayaan perempuan adonara yang dianggap remeh , masih tercermin di benak sebagian orang ., dimana terkadang wanita dihanggap tidak perlu mendapatkan beberapa hak , contohnya saja dalam pembagian warisan berupa hak tanah , dimana sebagian kaum pria yang masih kolot pemikirannya merasa tidak perlu membagikan hak hak warisan terhadap perempuan ini bahkan masih berlaku dibeberapa hukum adat yang ada diIndonesia , tetapi pada hukum . Namun pada hukum kewarisan menurut hukum perdata “menyatakan Yang berhak menjadi ahli waris ialah: warga kerabat sedarah baik ~h maupun lua·r Nikah, dengan tidak membedakan antara laki-laki dan perempuan, . antara tua dan muda ,suami… Read more »

Lalu Rifki Abd Rasyid
Guest
Lalu Rifki Abd Rasyid

Memang bener sangat, manusia tdk seharusnya di bedakan cara memperlakukannya karena hanya berbeda gendernya,..karena mereka semua manusia yg diberikan akal,fikiran,nafsu yg sama oleh Tuhan, dan tanpa membedakan itu,.. seharusnya perempuan sebagai manusia yg sama di berikan utk berkembang, menuntut ilmu yg baik, ya walaupun ujung2nya berRumah tangga, tapi dgn itu semua tadi perempuan bisa mencari pekerjaan dgn hasil pendidikan nya terlebih dahulu sblm berumah tangga, bahkan stelah berumah tangga perempuan bisa mencari pekerjaan dan mendapatkan pekerjaan dan mendapatkan gaji utk menghemat keuangan suami dan utk membantu membeli perlengkapan rumah tangga yg seharusnya d beli oleh suami, tapi karena istri juga… Read more »

Miptahul jannah
Guest
Miptahul jannah

Assalamualaikum wr. wb. Salam pembebasan untuk prempuan yang masih di marginalkan. oke, sbelumnya sya pribadi sangat bertrimakasi kpada bpak eduard yang tlah membuat tulisan ini karna tlah menunjukkan fakta yg ada terkait kondisi prempuan adonara. Namun disini sya tertarik untuk menyinggung sdikit terkait dengan kondisi prempuan adonara yg di anggap masih di bawah laki-laki atau bisa katakan masih di remehkan, sya rasa hal itu memang masih mendarah daging di sbagian besar masyarakat kita, dan stigma itu sangat sulit untuk di hilangkan bahkan sampai skarang masih banyak grakan prempuan yang ada di negara kita ini menyuarakan terkait dengan feminisme yang menginginkan… Read more »

Lydia Rinjani
Guest
Lydia Rinjani

perempuan Adonara sesungguhnya adalah sosok perempuan yang utuh memiliki kelembutan dan ketangguhan, mampu menjalankan peran sebagai kepala rumah tangga, itu merupakan sebuah peran yang besar dalam keluarga.

Mahmud
Guest
Mahmud

Martabat berharga bukan berbicara tentang “mahalnya” tapi esensi dari kualitas hidup manusia pada umumnya dan perempuan Adonara pada khususnya dalam meresponi pergaulan sosial.

LITA PURNAWATI
Guest
LITA PURNAWATI

Perempuan adalah bunga revolusi peradaban, yang harus ditanamkan oleh seluruh kaum perempuan adalah mendukung satu sama lain.
Karena kebanyakan perempuan sekarang banyak yang saling manjatuhkan antara yang satu dengan yang lainnya.
Sebelum membenahi faktor eksternal penghambat peradaban perempuan, perempuan haru membenahi faktor internalnya terlebih dahulu.
Persatuan perempuan adalah cara jitu untuk menjadi bunga revolusi peradaban.

Lalu Muhammad Ahfa
Guest
Lalu Muhammad Ahfa

“peradaban manusia lahir dan tumbuh dari tradisi kebudayaan dan modernitas manusia, dan hal itu tidak terkecuali bagi perempuan Adonara.”

Pertanyaan saya :
Dari kutipan diatas, bagaimana perempuan Adonara dapat menjunjung nilai-nilai peradaban tradisional dengan modernisasi dalam hal kegiatan perdagangan di era saat ini?

Muh. Huzair Tarmizi Kholid
Guest
Muh. Huzair Tarmizi Kholid

Budaya merupakan warisan para leluhur kita yang melekat pada tiap-tiap masyarakat kemudian ditaati dan tidak dapat dipisahkan. Namun seiring dengan perkebangan zaman, budaya sering kali melenceng dari aslinya dan melanggar hak asasi manusia sehingga dengan itu perlu untuk diluruskan. Salah satu contoh yaitu prinsip yang berkembang di masyarakat bahwa perempuan tidak boleh melebihi laki-laki, seringkali juga terlontar pertanyaan “kenapa perempuan harus sekolah tinggi-tinggi toh nantinya juga akan jadi ibu rumah tangga, bekerja di dapur, mengurusi anak”?. Hal semacam ini sebenarnya harus diluruskan, perempuan memang akan begitu, namu sejatinya perlu untuk memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas untuk membangun rumah tangga… Read more »

Lingga Aprilaili
Guest
Lingga Aprilaili

Seharusnya tidak dibeda bedakan karena perbedaan gender. Tanpa kita sadari, perkembangan perempuan pada masa kini (modern) ini sangat pesat, baik dan positif.
Tidak hanya mengurus anak dan rumah tangga,tetapi perempuan di zaman sekarang lebih banyak memilih untuk berkarir. Sekarang sudah ada kesetaraan gender dimana perempuan mampu untuk melakukan pekerjaan laki – laki, dan begitu juga sebaliknya. Kemudian, perempuan masa kini tidak hanya ada dalam pendidikan tetapi perempuan masa kini sudah terlibat dalam karir ekonomi bisnis maupun politk.

Meirzha Riswanka Pasolongi
Guest
Meirzha Riswanka Pasolongi

Saya harap prinsip peradaban perempuan adonara tetap bertahan dan di teruskan oleh generasi selanjutnya guna budaya patriarkis tidak berkembang lagi.

Lalu Sufyan Ikbar Zainudin
Guest
Lalu Sufyan Ikbar Zainudin

saya ingib bereterima kasih sebelumnya kepada pak edward yang telah memberikan saya informasi yang sangat bermanfaat tentang perempuan Adonara ini sehingga bisa menambah wawasan saya tentang kebudayaan di Indonesia. Saya masih terkesima dengan setelah mengetahui bahwa masih banyak perempuan Adonara yang seringkali diaanggap remeh dan dikesampinhkan oleh kaum pria. Ini tentu saja merupakan sesuatu yang sangat perlu untuk diperbaiki karena bagaimanapun juga baik laki-laki ataupun perempuan memiliki kontribusi dan posisi yang seimbang dalam masyarakat. Sebagaimana dalam pembukaan UUD 1945 yang mengakui bahwa setiap warga negara merupakan manusia merdeka dan tidak boleh mendapatkan diskriminasi berdasarkan apapun termasuk perbedaan jenis kelamin. Walaupun… Read more »

M Febrianto
Guest
M Febrianto

Memang benar terkadang perempuan sering diperlakukan secara tidak adil seolah olah hanya memiliki kewajiban saja. Padahal setiap orang memiliki hak dan kewajiban tersendiri dalam menjalani kehidupan sesuai dengan pilihan masing-masing tanpa harus ada diskriminasi kepada orang lain, lebih lebih kepada perempuan.

Muh Zulqan Faroby
Guest
Muh Zulqan Faroby

Citra positif yang ada dalam diri perempuan Adonara seperti kasih sayang,
ketangguhan, keberanian, kesetiaan, ketabahan, kelembutan. Namun, di balik
semua itu sebenarnya mereka pasrah pada kondisi sosial budaya patriarkat. Ada
hukum kepatuhan akibat dari sistem hegemoni.

Mia Agustina
Guest
Mia Agustina

Saya kurang mengetahui tentang perempuan adonara ini, tapi setelah membaca artikel ini saya dapat memetik ilmu dan informasi tentang perempuan adonara.

Masita Nuraulia
Guest
Masita Nuraulia

Assalamualaikum wr. Wb, selamat pagi.
Sebagai perempuan yang hidup dimana budaya patriarki sangat diagungkan tentu bukan merupakan hal yang menyenangkan bagi kaum perempuan itu sendiri. Seringkali dianggap sebagai orang yang seharusnya berada di dapur saja dan tidak perlu sekolah tinggi-tinggi tidak berguna begitu katanya serta banyak lagi bentuk ketidakadilan yang harus dirasakan oleh kaum perempuan. Dan disini saya sangat mengagumi bagaimana perempuan adonara digambarkan yaitu perempuan yang mampu menjaga martabat serta memiliki prinsip-prinsip kehidupan yang kuat.

Muh. Al-Fayyadh Luhulima
Guest
Muh. Al-Fayyadh Luhulima

Terkadang wanita selalu dipandang sebelah mata dan di anggap tidak tau apa-apa dalam bertindak.Ini merupakan fakta yang terjadi di masyarakat Adonara . Pandangan Negatif tentang Perempuan Adonara perlu dijernihkan terutama oleh perempuan adonara itu sendiri. Perempuan Adonara harus bisa memaknai Powerfull( Kuat kemuha) sebagai spirit untuk berperan di era moderen ini. Spirit ini harus mengakar kuat dalam sanubari perempuan Adonara. Menjaga martabat perempuan Adonara secara terhormat dengan prilaku yang santun

Mahraen
Guest
Mahraen

Pembahasan selalu menarik terkait dengan pembedaan antara otoritas laki-laki Dan perempuan. Jika Kita kembali lagi mengingat bahwa ternyata pada zaman dahulu, perempuan selalu di terakhirkan dalam Hal apapun. Perempuan selalu tidak dianggap tau tentang apapun. Namun jika ditelusuri lagi, dalam perkembngan hingga abad now, ternyata banyak sekali peran perempuan disana. Perempuan ternyata lebih expert memperjuangkan hak2nya. Dari perjalanan yang panjang ini Kita bisa menyimpulkan bahwa ternyata kesetaraan antara laki-laki Dan perempuan bukan suatu persaingan. Hemat saya, selalu Ada porsi untuk masing2 gender. Menjadi otoritas bukan suatu kompetisi, Karena memang pada dasarnya baik laki-laki atau perempuan memiliki hal-hal yang memang harus… Read more »

Meri Sopri Handayani
Guest
Meri Sopri Handayani

Setiap peradaban itu pasti akan selalu ada tantangan dan halangan tersendiri untuk mencapai puncak sebuah peradaban sampai semua orang mengakui, merasakan dan menyadari. Pada dahulunya perempuan dilarang untuk mengikuti pendidikan dalam semua level pendidikan baik di tingkat dasar, menengah dan tinggi. Karena dari pihak perempuan masih diremehkan dan dianggap tidak tahu apa-apa. Dan berbeda jauh dengan peradaban yang sekarang. Semakin modernnya zaman, tentu semakin banyak perubahan yang ditemukan baik dari segi kebudayaan ataupun tatanan hidup manusia. Peradaban modern tidak pernah jauh dari kebiasaan peradaban dulunya. Dan peradaban modern pasti akan selalu berpacu pada budaya manusia yang dulu.

Muh. Yaumul Jihad
Guest

Dengan menggunakan analisis struktural-fungsional dan analisis gender, bahwa peran-peran yang dilekatkan pada perempuan telah membuatnya memiliki beban kerja yang lebih berat daripada laki-laki.

Medy Anggoro Putra
Guest
Medy Anggoro Putra

Sesungguhnya perempuan itu diciptakan dengan lemah lembut, kita sebagai laki2 atau kepala rumah tangga harus menjaga martabat perempuan dalam keadaan apapun dan jangan pernah meremehkan martabat perempuan.

Liana Juanita
Guest
Liana Juanita

Peran perempuan Adonara jika dilihat dari mata masyarakat luar tidak banyak memiliki kontribusi dalam kehidupan bermasyarakat karena sistem patriaki yang sangat kuat dianut oleh masyarakat Adonara. Akan tetapi, masyarakat Adonara sendiri mempercayai bahwa perempuan adalah sumber dari setiap individu manusia.

Lalu Tiardhifa Ananda
Guest
Lalu Tiardhifa Ananda

Walaupun ini pertama kali sy membaca tentang perempuan andora. Menurut saya perempuan andora memiliki prinsip-prinsip kehidupan yang berakar kuat dalam budaya Adonara di tengah dunia modern ini.

Malida
Guest
Malida

Melihat kehidupan adonara adalah menunjukan kebenaran tentang Keharusan kesetaraan jender itu ada dimasa sekarang,namun karna pemikiran yang selalu memenang kan bahwa perempun di anggap sebagai pemeran kedua dalam kehidupan,padahal faktanya adalah pekerjaan dapur pun mampu di lakukan oleh laki” nmun di jaman sekarang,justru mewajibkan perihal tersebut adalah milik dan seutuh nya pekerjaan perempuan.perempuan tidak sepatut nya di pandang lemah karna ketika mereka berkomitmen pada prinsip nya mereka akan mampu menciptakan sebuah peradaban yang besar.perempuan tak seharus nya di pandang sebagai pihak/pemeran kedua sebab mereka juga mampu bersaing dan lebih dari laki”.

Muhamad Azis Hartadiningrat
Guest
Muhamad Azis Hartadiningrat

Muhamad Azis Hartadiningrat : “perempuan kadang di anggap tidak tahu apa-apa dan di remehkan”. Menurut saya semua perempuan itu tidaklah tidak tahu apa-apa sehingga dri pihak laki2 tidak berhak juga mendiskriminasinya , menurut sy mau itu laki2 ataupun perempuan mereka berdua adalah 2 jenis ras yg sama2 manusia yg sama2 makan nasi , sama2 memiliki otak , fikiran , nafsu dan keinginan , sehingga mengatakan perempuan di anggap tidak tahu apa2 itu menurut saya adalah salah , karena pada dasarnya perempuan dan laki2 itu diciptakan dgn peran yg berbeda2 sehingga tidak baik jika kita mendiskriminasi perempuan dgn mengatakan merekea tidak… Read more »

Lara Aulia
Guest
Lara Aulia

Ucapan hangat terimakasih kepada bapak Eduard atas tulisan yang membuka jendela pengetahuan baru kepada kami tentang Perempuan Adonara yang terdengar asing ditelinga. Namun, pada faktanya diskriminasi gender masih berlaku diseluruh aspek kehidupan manusia walaupun perkembangannya sudah cukup pesat dari sebelum-sebelumnya. Tapi sedikit saya peringati disini, banyak yang ingin menjunjung tinggi kesetaraan gender, tetapi setara tidak melulu berarti sama bukan? bahwa kesetaraan gender yang sebenarnya bukanlah kebebasan untuk merubah kodrat yang dimiliki, melainkan kesempatan yang sama adanya bagi laki-laki dan perempuan untuk mencapai peran, mentalitas, dan karakter emosional diberbagai tatanan bidang kehidupan tanpa merubah kodrat hakiki/sejatinya. Kebebasan memilih peluang-peluang yang diinginkan… Read more »

M. SAHRIL HAMDU
Guest
M. SAHRIL HAMDU

Sebelumya saya sangat berterima kasih atas artikel ini, saya bisa mengetahui bahwa martabat seorang perempuan Adonara yang dianggap remeh atau hak-haknya yang disepelekan. Sebagai yang kita ketahui bahwa pada hakikatnya manusia itu dianggap sama tanpa terkecuali.

Tanggapan saya mengenai artikel ini adalah alangkah bagusnya artikel ini menjelaskan salah satu identitas salah satu tokoh terkait agar jadi lebih menarik, terimakasih

Luzia Homisa
Guest
Luzia Homisa

Peran perempuan sebagai ibu dan istri di rumah tangga dalam masyarakat Adonara jika dilihat secara kasat mata juga biasanya sering dikatakan seorang perempuan hanya berada di belakang atau di dapur tetapi hal tersebut memang yang menjadi peran perempuan yaitu mengurus keluarga, melayani keluarga suami dan juga perannya dalam masyarakat sosial. Dengan menjalankan perannya secara baik perempuan juga bisa menjaga martabat dari keluarga dan suaminya. Walaupun demikian menurut saya, pendidikan sangat penting bagi perempuan, walaupun hanya mengurus keluarga perempuan harus memiliki pengetahuan yang tinggi, untuk menjaga, mempertahankan, dan mengajarkan hal hal yang positif di keluarga tersebut. Dan agar suami tidak semena… Read more »

Lalu Rizaldi Dharma tandela (D1A019316)
Guest
Lalu Rizaldi Dharma tandela (D1A019316)

Perempuan Adonare mempunyai kesempatan yang sangat luar biasa karena tidak memiliki hambatan secara budaya untuk berkiprah dalam berbagai bidang kehidupan, mereka di berikan kesempatan untuk dapat terjun langsung berkiprah diberbagai bidang dalam kehidupan. Mereka harus bisa memanfaatkan hal ini, karena perempuan harus mempunyai wawasan luas untuk menjalani kehidupannya. Hal ini juga akan meminimalisir terjadinya doktrin laki laki yang akan meremehkan perempuan. Walau tidak sedikit juga kondisi dimana laki laki yang meremehkan perempuan sebenarnya memiliki wawasan yang kurang luas

Marisa
Guest
Marisa

Menurut sy, perempuan dari kisah adonara tersebut sangat menginspirasi perempuan maupun laki laki di Indonesia karena kisah adonara tersebut membuktikan bahwa kesetaraan gender itu memang ada. Dengan menjadi wanita pekerja yang tangguh dan berani.
Adapun ritual khusus perempuan adonara yaitu menjadikan perempuan ratu dan laki laki pelayan. Ritual itu membuat perempuan sangat dihargai. Zaman sekarang juga sudah banyak yang menyetarakan gender antara laki dan perempuan, misalnya, perempuan bisa menjadi ketua/kepala daerah.

Lalu Wildan Hadi
Guest
Lalu Wildan Hadi

Terimakasih atas tulisan bapak yang begitu bermanfaat bagi kami. Tanggapan saya mengenai kondisi masyarakat Adonara khususnya Perempuan Adonara. Kita memang tidak dapat menutup mata dan telinga mengenai ketimpangan gender yang terjadi saat ini, masih banyak sekali laki-laki yang menganggap harkatnya lebih jauh dibandingkan dengan perempuan. Hal itu menyebabkan problematika kerab kali terjadi. Namun kondisi Perempuan Adonara membuat saya berpikir, ketimpangan tersebut tidaklah patut untuk dilestarikan sebagai suatu peradaban yang pahit. Karena Perempuan sebagai sosok yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia juga berhak untuk diperlakukan seadil-adilnya sebagaimana mestinya. Karena dari perempuan lah manusia lahir, tumbuh dan berkembang, menjadi penerus emas… Read more »

Moh. Fajar Baskara
Guest
Moh. Fajar Baskara

Menurut saya, setiap peradaban yang ada memiliki ke unikannya sendiri begitu juga dengan peradaban perempuan adonara. Perempuan adonara secara tidak langsung sangat menginspirasi perempuan diluar sana dengan prinsip-prinsip yang diterapkan dalam kehidupan sehari hari perempuan adonara. Ditengahnya pengaruh dunia modern saat ini perempuan adonara harus bisa menjaga, mempertahankan serta memaknai prinsip prinsip tersebut agar tidak kehilangan jati dirinya sebagai perempuan.

Soleha Az Zahra
Guest
Soleha Az Zahra

Kisah tentang wanita adonara ini merupakan satu dari sekian banyaknya kisah wanita wanita yang harus terkukung dengan masalah kebudayaan, yang dimana wanita masih dipandang sebelah mata. Namun dari artikel ini kita dijelaskan tentang bagaimana adat istiadat di tanah adonara juga masih memuliakan wanita dengan cara mereka sendiri melalui adat dan makna tersirat dalam tradisi yang dilakukan. Jadi kita juga bisa memahami bahwa sebenarnya setiap kebudayaan yang ada sebelum masa modern seperti saat ini juga tidaklah begitu buruk. Keberadaan kebudayaan lama menjadi suatu pembelajaran agar terciptanya peradaban yang bisa memperbaiki kehidupan yang mendatang. Kebudayaan kita yang sebelumnya tidak boleh dilupakan melainkan… Read more »

m.najhalifanjanib
Guest
m.najhalifanjanib

Perempuan dalam kapasitasnya sebagai anggota masyarakat yang sebenarnya memiliki kedudukan yang sama dengan kaum laki-laki. Bagi perempuan Adonara, Perjuangan itu lahir dari kesadaran setiap individu. Berbicara tentang perjuangan bagi segenap kaum perempuan Adonara mungkin saja bukanlah hal yang sangat luar biasa, juga bukan merupakan sebuah tanggung jawab, atau juga bukan merupakan hak, tapi perjuangan itu lebih cendrung bukan menjadi milik seorang perempuan tetapi lebih pada representasi dari julukan untuk kaum lelaki dalam mempertahankan hidup dan keturunannya untuk mengisi bumi Adonara. Ketika kesetaraan Gender pada Adonara, perempuan lalu mulai berpikir mungkin ini saatnya semua perempuan harus lebih berkomitmen untuk mengupayakan adanya… Read more »

Khofifa Makaroda
Guest
Khofifa Makaroda

Sebagaimana yang telah di paparkan, hukum adat yang berlaku pada wanita adonara sangat mendiskriminasi wanita dalam setiap aspek kehidupan. Dengan lahir dan meluasnya modernisasi membuat timbulnya budaya dan peradaban modern. Gerakan yang mendorong kebebasan wanita dan bahkan upaya untuk menyamakan kedudukan wanita dengan lelaki sehingga menggeser kan budaya yang lama menjadi sebuah budaya baru yang berdampak baik terhadap hak-hak wanita yang dulu tidak di perdulikan. Hal ini tentunya berdampak sangat baik,karena dpat dilihat bahwa tidak sedikit wanita yang sukses menunjukkan dan memperlihatkan keahliannya dalam berbagiai bidang dan aspek kehidupan.

I Wayan Sujana
Guest
I Wayan Sujana

dengan adanya artikel perempuan Adinara ini mungkin beberapa orang yang membaca dapat memahami bahwa kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan adalah sama, walaupun masih banyak orang khususnya laki-laki memandang rendah seorang perempuan apalagi saat sudah berumah tangga perempuan atau istri hanya ditugaskan di rumah saja mengurus anak, mencuci, mengepel, memasak dll, seperti halnya artikel diatas dalam urusan menyangkut tanah yang dimana seorang perempuan adonara mewakili suaminya yang tidak bisa hadir karena berada di luar kota tetapi, pihak lawan dengan bodohnya mengungkapkan perempuan adonara tidak bisa ikut atau mewakilkan suaminya, pemikiran tersebutlah yang harus dihilangkan oleh semua orang bahwa yang sebenernya… Read more »

Wayan Sujana
Guest
Wayan Sujana

dengan adanya artikel mengenai Perempuan Adonara ini mungkin beberapa orang yang membaca dapat memahami bahwa kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan adalah sama, walaupun masih banyak orang khususnya laki-laki memandang rendah seorang perempuan apalagi saat sudah berumah tangga perempuan atau istri hanya ditugaskan di rumah saja mengurus anak, mencuci, mengepel, memasak dll, seperti halnya artikel diatas dalam urusan menyangkut tanah yang dimana seorang perempuan adonara mewakili suaminya yang tidak bisa hadir karena berada di luar kota tetapi, pihak lawan dengan bodohnya mengungkapkan perempuan tidak bisa ikut atau mewakilkan suaminya, pemikiran tersebutlah yang harus dihilangkan oleh semua orang bahwa yang sebenernya… Read more »

Selvy sulva
Guest
Selvy sulva

Saya mengucapkan terimkasih terhadap bapak eduard yang sudah menulis artikel ini yang membuat pengetahuan saya menmbah tentang adanya kebudayaan perempuan Adonara ini yang sebnarnya sya masih asing dengan kebudayaan tersebut. Melihat adanya kehidupan perempuan adonara yang sperti itu yang seharusnya juga dpat dirasakan oleh perempuan-perempuan diluar sana yang dimna dapat kita ketahui bahwa sampai saat inipun perempuan msih dianggap remeh oleh laki laki dan untuk hal itu seharusnya kita dapat memperbaiki hal tersebut agar budaya patriaki tidak terus berkembang. Jadi perlu adanya kesetaraan gender pada masa skrang ini, disini kesetraan yang saya maksud bukan merubah kodrat melainkan memberi kesempatan yang… Read more »

Johanna Tania Wijaya (D1A019281)
Guest
Johanna Tania Wijaya (D1A019281)

Saya ingin mengucapkan terimakasih untuk artikel yang Bapak Eduardus tulis ini sehingga saya dapat mengetahui tentang kisah perempuan Adonara yang dianggap remeh martabatnya dan hak-haknya dianggap sepele. Padahal pada dasarnya semua manusia itu harus dipandang sama tanpa terkecuali. Dari artikel ini saya dapat mengetahui diskriminasi kepada perempuan dan beranggapan bahwa perempuan tidak bisa melakukan hal-hal hebat layaknya yang dilakukan lelaki tapi pada dasarnya di balik kesuksesan setiap laki-laki pasti tidak lepas dari peran wanita. Lewat kisah perempuan Adonara, semoga banyak orang mengetahuo para perempuan itu setara dengan laki-laki dan semoga persetaraan gender semakin membaik. Perempuan Adonara merupakan wanita yang tangguh… Read more »

Jumratul Aulyah
Guest
Jumratul Aulyah

Sebelumnya, saya setuju dengan pendapat penulis bahwa pembedaan peran atau kedudukan antara laki-laki dan perempuan Adonara ini bukanlah suatu bentuk ketidakadilan. Karena seperti yang kita tahu, ‘sama rata dan sama rasa’ belum tentu merupakan keadilan. Selanjutnya, terkait dengan keadaan dan peradaban perempuan Adonara. Saya rasa hal tersebut juga cukup menunjukan bahwa lelaki dan perempuan dapat bekerja sama dan saling melengkapi peran satu sama lain. Hal tersebut juga menunjukan bahwa eksistensi ataupun esensi dari emansipasi wanita dan kesetaraan gender sudah ada dan masih ada. Yang artinya hal tersebut perlu dipertahankan dan dikembangkan. Hal ini ditunjukan oleh keadaan bahwa tidak ada batasan… Read more »

Ikhlasul Anam
Guest
Ikhlasul Anam

Sebelumnya saya ingin berterimakasih kepada bapak Dr. Eduardus Bayo Sili, S.H., M.Hum ,karena dengan adanya artikel ini,saya dapat mengetahui informasi mengenai peradaban perempuan adonara.

Susmiana
Guest
Susmiana

Artikel ini menurut saya memberikan cara pandang yg baru dengan ciri khasnya tersendiri dalam memahami budaya patriarki. Saat ini, budaya patriarki menurut saya lebih mengarah pada superioritas wanita ketimbang cita cita awal feminisme untuk mewujudkan kesetaraan gender. Saya sangat setuju dengan pendapat Bapak di dalam artikel ini: Bahwa dalam rumah tangga harus terdapat pembagian tugas agar tercipta sinergi yg kuat dalam keluarga. Sekaligus membentuk figur orang tua dan menanamkan nilai baik pada anak anak. Bukan berarti laki laki Kemudian dianggap lebih tinggi ikhwal tugasnya yg berbeda dengan perempuan. Dan saya setuju, laki laki yg Memiliki pandangan demikian adalah laki laki… Read more »