Apakah Jenazah Dapat Menularkan Corona?

Warga Peduli
Sebarkan Artikel Ini:

Eposdigi.com – Data kasus Covid-19 di Flores Timur yang kami peroleh dari salah satu WA group  (03/07/2021, pukul: 21.00 wita ) menyebutkan bahwa hingga saat ini ada 1164 kasus positif Covid-19 di kabupaten ini.

Disebutkan bahwa ada penambahan sejumlah 163 kasus positif sepanjang hari ini. Sementara hingga saat ini tercatat sudah ada 1.642 kasus positif di Flores Timur. Dengan jumlah kematian sebanyak 32 kasus.  Pasien sembuh sejumlah 446 orang.

Dari group WA yang sama  banyak keluhan mengenai penanganan Covid-19 di kabupaten ini. Salah satu pesan yang dibagikan, mengeluhkan tentang suasana di ruang isolasi, dimana pasien masih di biarkan berhubungan dengan pengunjung.

Baca Juga: Hati-Hati, Varian Delta Menular Bahkan Tanpa Kontak Fisik

Di group Facebook Suara Flotim, tak kalah heboh dengan keluhan yang sama. Bahwa keluarga pasien positif Covid-19 yang seharusnya membutuhkan isolasi malah boleh ditunggui oleh keluarga.

Namun tulisan kali ini tidak sedang “mengutuki kegelapan” penangana Covid-19 di Flores Timur. Bahwa jika benar ada yang masih perlu dibenahi maka biarkan yang berkepentingan untuk itu yang menangani.

Data Covid-19 di Flores Timur – Foto dari WAG Epu Orin Adonara

Sore tadi, saya menerima telepon dari kampung yang menceritakan bagimana pemakaman salah seorang keluarga kami.

Ada pro kontra bahwa apakah para pengusung peti jenazah harus mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap seperti petugas yang menangani jenazah Covid-19?

Tulisan ini tidak sedang mengambil salah satu sudut pandang. Yang pro atau kontra. Tulisan ini mencoba mengajak kita berpikir bagaimana seharusnya jenazah pasien positif Covid-19 diperlakukan.

Baca Juga: Waspadalah, Ini Varian-Varian Baru Virus Corona

Mengapa para petugas pengurus jenazah pasien positif corona harus menggunakan APD lengkap?

Jawabannya sederhana. Agar para pengurus (pemulasaran) jenazah tidak terpapar atau tidak tertular Covid-19. Itu artinya, apakah jenazah bisa menularkan Covid-19? Bagimana cara penularannya?

Dalam pencarin daring yang dilakukan, saya menemukan banyak sekali para ahli di bidang kesehatan yang mengkonfirmasi bahwa jenazah pasien positif Covid-19 BISA menularkan Covid-19.

Bacaimana caranya? Penularan terjadi ketika pemulasaran jenazah pasien positif Covid-19, yang baru saja meninggal.

Bahwa cairan yang berasal dari paru-paru jenazah atau cairan yang keluar dari dubur jenazah masih membawa virus aktif yang berpotensi menulari petugas pengurus atau pemulasaran jenazah.

Selain cairan yang keluar dari paru-paru melalui hidung atau mulut, hal yang sangat berpotensi menulari adalah ketika autopsi paru-paru jenazah pasien positif Covid-19 yang meninggal.

Baca Juga: Vaksin Ternyata Tidak 100  Persen Aman

Kuncinya adalah kontak petugas pemulasaran dengan cairan dorplet yang keluar dari paru-paru jenazah, dan cairan tubuh yang keluar melalui dubur, pada saat pemulasaran (kompas.com, 14/04/2020).

Informasi mengenai ini tidak sulit ditemukan dalam pencarian daring. Mengenai cara penularan Covid-19, link dari WHO Indonesia ini bisa jadi referensi :https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus.

Walaupun hingga saat ini, belum ada laporan mengenai penularan Covid-19 dari jenazah kepada orang lain.

Dari informasi ini dapat kita simpulkan bahwa untuk menghindari penularan dari jenazah pasien positif Covid-19 kepada orang lain maka jenazah harus ditangani sesuai protokol kesehatan penanganan jenazah.

Baca juga: Ingat, Vaksin Tak Cukup Mencegah Corona

Dan saya percaya bahwa para petugas kesehatan yang menangani, termasuk di Flores Timur, tahu dengan persis bagimana pemulasaran jenazah pasien positif Covid-19. Mulai dari pasien meninggal, dimandikan, dibungkus, dimasukan ke dalam peti, diantar ke pemakaman hingga pemakaman.

Mungkin kita bertanya mengapa para pelayat, atau keluarga kadang dilarang berdekatan dengan jenazah?

Kompas.com (15/04/2020) yang mengutip Dokter Spesialis Forensik & Mediklegal RSUD dr. Moerwadi, dr. Novianto Nugroho, S.H,. M.Sc., Sp.FM, menulis :”

“Hal itu penting bukan karena keluarga maupun peziarah bisa tertular virus corona dari jenazah pasien virus corona yang sedang maupun telah dikubur, melainkan dari petugas yang mengurus.”

Baca Juga: Ketahanan Pangan dan Mitigasi Bencana

Yang menjadi perhatian kita semua bukan bagaimana ritual pemakamannnya. Yang sungguh diperhatikan adalah bagaimana menangani mereka yang terindikasi maupun yang terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil tes PCR.

Bagaimana mereka diberi cukup informasi untuk menjalani isolasi mandiri (isoman). Atau bagaimana penanganan di ruang isolasi rumah sakit.

Bahwa setiap kita harus secara ketat menjalankan protokol kesehatan. Memakai masker, menjaga jarak, menjaha kebersihan diri, menghindari kerumunan dan tidak melakukan mobilitas.

Terutama kepada pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19. Harus benar-benar menjaga jarak dengan orang lain bahkan ketika ia melaksanakan isolasi mandiri (isoman) di rumah. Selalu memakai masker bahkan ketika tidur.

Ini semata-mata agar virus Covid-19 yang saat ini berada didalam paru-parunya tidak keluar dari dalam tubuhnya karena terhalang oleh masker. Kalau virus dihalang keluar oleh masker maka kemungkinan virus menulari orang lain menjadi lebih kecil.

Apalagi jika pasien positif dan juga kita semua memakai masker. Maka kemungkinan dorplet atau aeorosol  keluar dari pasien positif maupun masuk ke kita yang sehat menjadi terhambat oleh masker.

Baca Juga: Pangan Lokal menjadi ‘New Normal’ di tengah Pandemi

Mencuci tangan lebih sering untuk menghindari kemungkinan virus corona yang menempel atau berserakan disemua benda tersentuh dan kemudian masuk kedalam tubuh ketika kita makan, atau menyentuh hidung dan mulut.

Kalau kita mencuci tangan maka virus Covid-19 bisa mati. Kalau kita tidak menyentuh wajah, terutama mulut atau hidung maka kemungkinan besar kita tidak memasukan virus Covid-19 kedalam tubuh.

Kalau kita tidak berpergian dan menghindari kerumunan maka kemungkinan kita terpapar jadi lebih sedikit. Kalau tidak terhindarkan maka lebih baik menjaga jarak ketika bertemu adalah cara terbaik menghindar dari peluang terpapar virus Covid-19.

Di tengah berbagai mutasi baru SARS-CoV-2, yang mengakibatkan lonjakan konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia, juga di Flores Timur maka pilihan paling baik yang ada di tangan kita masing-masing adalah taat protokol kesehatan.

Menjalankan pola hidup dengan menjadikan 5M sebagai jalan hidup baru. Memakai Masker lapis dua, sering Mencuci Tangan, Menjaga Jarak, Menghindari Kerumunan dan Menunda Mobilitas.

Foto: tempo.co

Sebarkan Artikel Ini:

4
Leave a Reply

avatar
4 Discussion threads
0 Thread replies
0 Pengikut
 
Most reacted comment
Hottest comment thread
0 Comment authors
Recent comment authors
  Subscribe  
newest oldest most voted
Notify of
trackback

[…] Baca Juga: Apakah Jenazah Dapat Menularkan Corona? […]

trackback

[…] Baca Juga: Apakah Jenazah Dapat Menularkan Corona? […]

trackback

[…] beberapa penanggap tulisan “Apakah Jenazah Dapat Menularkan Corona?” terungkap bahwa ada informasi mengenai Corona yang belum tuntas sampai ke masyarakat Flores […]

trackback

[…] Baca Juga: Apakah Jenazah Dapat Menularkan Corona? […]