Flores Timur ‘Merawat’ 1.170 Pasien Isolasi Mandiri

Daerah
Sebarkan Artikel Ini:

Eposdigi.com – Flores Timur, menjadi kabupaten dengan jumlah kasus harian positif Covid-19 terbanyak pada tanggal 4 Juli 2021, berdasarkan data yang dirilis oleh Dinas Kesehatan Provinsi NTT.

Dinas Kesehatan Provinsi melaporkan bahwa pada tanggal 4 Juli ada tambahan 376 kasus baru di Kabupaten Flores Timur.

Walaupun sedikit berbeda dengan data dalam infografis yang dikeluarkan oleh satgas penanganan Covid-19 Kabupaten Flores Timur, namun ini memberi gambaran bahwa kita tengah masuk dalam situasi darurat Covid-19.

Data per tanggal 4 Juli 2021, dari infografis gugus tugas Covid-19 Flores Timur, menyebutkan bahwa  masih ada  1.192 kasus positif di Flores Timur.

Baca Juga: Apakah Jenazah Dapat Menularkan Corona?

Dari total kasus positif tersebut, 22 kasus harus menjalani isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hendrikus Fernandez Larantuka. Sedangkan  yang menjalani isolasi mandiri di rumah (isoman) masing-masing sebanyak 1.170 kasus konfirmasi positif Covid-19.

Banyaknya kasus positif Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri membutuhkan peran serta dan kesadaran semua masyarakat untuk saling membantu agar isolasi mandiri dapat dilakukan dengan baik.

Merawat Flores Timur dari Covid-19 bukan hanya tanggung jawab gugus tugas. Juga bukan semata tugas para tenaga kesehatan. Ini adalah tanggung jawab kita semua.

Jika tidak dilakukan dengan baik, Isolasi mandiri bisa jadi bukan memutus rantai penyebaran, namun menjadi cluster-cluster baru penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Hati-Hati, Varian Delta Menular Bahkan Tanpa Kontak Fisik

Karenanya masyarakat umum dan terutama pasien isolasi mandiri (isoman), harus tahu opersis apa prosedur atau protokol kesehatan yang wajib dipatuhi, agar segera sembuh dari Covid-19, sekaligus memutus mata rantai penyebarannya.

Kompas.com (15/09/2020) mengutip Centers for Disease Control and Preventation memberi 12 langkah petunjuk agar isolasi mandiri dapat berjalan dengan efektif.

Pasien positif tidak boleh keluar rumah, selain untuk memperoleh layanan kesehatan darurat. Pastikan pasien istirahat dan cukup minum air putih. Obat-obatan harus rutin di konsumsi sesuai petunjuk dokter.

Baca Juga: Waspadalah, Ini Varian-Varian Baru Virus Corona

Tidak hanya dilarang keluar rumah, pasien pun harus dipisahkan dari keluarga dekat bahkan dari hewan piaraan di rumah. Kamar tidur dipisahkan dari anggota keluarga yang lain.

Pasien harus peka dan memantau kondisi kesehatannya sendiri. Jika mendapati gejala-gejala yang mengharuskannya mendapatkan pertolongan darurat maka segera hubungi dokter atau fasilitas kesehatan yang menangani.

Pasien juga diminta untuk rutin  memberi laporan kondisi kesehatannya dan berkonsultasi secara daring dengan dokter atau instansi kesehatan yang menanganinya setiap hari.

Gunakan masker yang menutupi hidung dan mulut secara baik dan benar. Menggunakan masker hanya dikecualikan pada pasien yang mengalami kesulitan bernafas jika menggunakan masker.

Baca juga: Ingat, Vaksin Tak Cukup Mencegah Corona

Masker juga tidak wajib digunakan oleh pasien isoman yang membutuhkan bantuan orang lain untuk  memasang atau melepas maskernya.

Terutama pada mereka tidak bisa menggenakan masker, maka wajib hukumnya untuk menjaga etiket batuk dan bersin. Pasien harus menutup mulut dengan tisu saat batuk atau bersin, dan membuang tisu tersebut ke tempat sampah yang berlapis.

Tisu bekas dimasukin dalam plastik tertutup kemudian dibuang ke tempat sampah tertutup pula.

Virus Corona berpotensi masuk kedalam tubuh saat kita menyentuh wajah; hidung, mata dan mulut, dengan tangan yang sudah terkontaminasi dengan virus. Mencuci tangan, di air mengalir, dengan sabun, minimal 20 detik, atau menggunakan cairan hand sanitizer, sebelum menyentuh wajah.

Selama isoman, pasien hendaknya tidak menggunakan peralatan yang juga digunakan oleh anggota keluarga lain. Toilet, handuk, peralatan mandi, peralatan makan, bahkan tempat duduk pun untuk sementara dipisahkan dari anggota keluarga yang lain.

Baca Juga: Vaksin Ternyata Tidak 100  Persen Aman

Setelah dipakai hendaknya di cuci bersih dengan sabun.

Bersihkan juga semua permukaan benda yang sering disentuh. Gagang pintu, dudukan toilet, pegangan tangga, atau apapun permukaan benda yang telah disentu oleh pasien. Setelah itu ruangan atau permukaan benda bisa disemprot dengan cairan disinfektan.

Pakaian pasien isoman  dicuci terpisah . Hendaknya jangan dicampurkan dengan pakaian orang lain. Pastikan pakaian dijemur di bawah sinar matahari hingga kering. Keranjang pakaian kotor harus di semprot cairan disinfektan.

Banyak kasus penyebaran corona karena sampah pasien positif tidak tertangani dengan baik. Sampah pasien isoman harus diperlakukan seperti sampah medis. Sampah pasien isoman Covid-19 sebelum di buang dimasukan ke dalam plastik dan diikat dengan erat.

Baca juga: Pangan Lokal menjadi ‘New Normal’ di tengah Pandemi

Gunakan tempat sampah tertutup dan segera cuci tangan setelah membuang sampah pasien isoman.

Dan untuk memudahkan melacak kesehatan orang yang kontak erat dan pengawasan, hendaknya semua orang yang tinggal serumah dengan pasien isoman, tidak keluar rumah dulu.

Semua kontak erat juga menjalani isoman minimal 14 hari. Sangat penting juga untuk melacak semua kontak erat dengan pasien sebelum dia terkonfirmasi Covid-19.

Foto: detik.com

Sebarkan Artikel Ini:

2
Leave a Reply

avatar
2 Discussion threads
0 Thread replies
0 Pengikut
 
Most reacted comment
Hottest comment thread
0 Comment authors
Recent comment authors
  Subscribe  
newest oldest most voted
Notify of
trackback

[…] Baca Juga: Flores Timur ‘Merawat’ 1.170 Pasien Isolasi Mandiri […]

trackback

[…] ini terkonfirmasi oleh banyak penanggap tulisan “Flores Timur ‘Merawat’ 1.170 Pasien Isolasi Mandiri”. Tulisan ini sebenarnya berangkat dari pertanyaan besar; Bagaimana kita memperlakukan para […]