Eposdigi.com – Setelah tulisan-tulisan tentang Covid-19 di Flores Timur yang tayang di media ini, tanggapan hampir seragam banyak masuk lewat pesan ke kontak saya.
Diantara banyak pesan itu satu hal penting yang boleh saya simpulkan bahwa ada keprihatinan yang besar mengenai penyebaran Covid-19 di Flores Timur.
Tulisan ini lebih pada memungut keprihatinan-keprihatinan yang berserakan itu, kemudian menyatukannya. Syukur-Syukur jika berbagai keprihatinan itu bisa menjadi gerakan bersama. Buat Flores Timur.
Baca juga: Benarkah Rumah Sakit Meng-Covid-Kan Pasien?
Dari beberapa penanggap tulisan “Apakah Jenazah Dapat Menularkan Corona?” terungkap bahwa ada informasi mengenai Corona yang belum tuntas sampai ke masyarakat Flores Timur. Tidak hanya masyarakat awam, pun juga para otoritas terkait penanganan.
Ada kesan bahwa kita lebih takut pada Jenazah yang belum terbukti dapat menularkan Corona, sementara kepada para pasien positif kita masih lalai memperlakukan prosedur kesehatan (prokes) yang ketat.
Kesan ini terkonfirmasi oleh banyak penanggap tulisan “Flores Timur ‘Merawat’ 1.170 Pasien Isolasi Mandiri”. Tulisan ini sebenarnya berangkat dari pertanyaan besar; Bagaimana kita memperlakukan para pasien Isolasi Mandiri?
Apakah mereka di-”pulangkan”ke rumah masing-masing bersama bekal informasi yang cukup mengenai prosedural standar isolasi mandiri? Apakah mereka “diawasi”secara memadai agar dapat mentaati prokes?
Pada gilirannya, kita selalu memuara pada menemukan jawaban atas pertanyaan” Apakah mereka secara sadar dapat mengambil bagian dari gerakan bersama untuk menyembuhkan diri sekaligus mencegah penularan baru Corona di Flores Timur?”
Baca juga: Pasien Isoman Dapat Bantuan Rp1,4 Juta, Bagaimana Dengan Di Flotim?
Informasi-informasi mengenai Corona yang masih belum memadai, seolah diperparah oleh berbagai cerita “miring” mengenai penggunaan dana penanganan Covid-19 di Flores Timur.
Setelah tulisan “Pasien Isoman Dapat Bantuan Rp1,4 Juta, Bagaimana dengan di Flotim?”, banyak ‘ínbox’ yang masuk ke saya mengenai insentif tenaga kesehatan yang belum terbayar.
Tidak hanya itu. Insentif yang belum terbayar ini, kemudian ditambah dengan beban kerja yang semakin berat. Lonjakan kasus positif bersamaan dengan banyaknya SDM kesehatan yang tidak dapat masuk kerja karena positif Corona. Mereka harus Isoman di rumah.
Seolah ada tata kelola yang tidak pas terkait penanganan Corona di Flores Timur. Mesin penguji sampel Swab PCR yang belum bisa digunakan, juga soal pengelolaan Sumber Daya Manusia bidang Kesehatan.
Pun soal pengelolaan keuangan daerah. Terutama terkait penanganan Corona di Flores Timur. Kita lebih memilih “membuang uang” untuk menanam kelor, alih-alih membekali para nakes dengan ‘amunisi’ berupa insentif yang cukup.
Baca juga: Flores Timur ‘Merawat’ 1.170 Pasien Isolasi Mandiri
Padahal mereka lah garda terdepan dalam upaya besar bersama melawan Corona.
Di tengah lonjakan kasus positif di Indonesia, termasuk juga di Flores Timur, saya mengambil sikap untuk tidak lagi “mengutuki kegelapan” penanganan Corona di Flores Timur.
Harus ada gerakan bersama. Semua elemen masyarakat. Sebagai bagian dari umat manusia untuk sama-sama bekerjasama, menghentikan penyebaran Corona, sekaligus memulihkan satu bumi kita dari Covid-19.
Mengingat begitu masif dan cepatnya Corona menyebar, maka satu kesalahan kecil yang kita lakukan dapat mempengaruhi seluruh komunitas masyarakat.
Baca juga: Mengapa Anda Tidak Mengenakan Masker?
Jika seorang tidak menaati protokol kesehatan, ia bisa menjadi pembawa virus -walaupun ia tidak menunjukan gejala, sama seperti orang sehat lainnya – lalu kemudian menulari seluruh komunitas.
Oleh karena itu, “Mari sama-sama ‘Covid’-kan Flores Timur. Bukan mengenai menyebarkan virus-nya. Gerakan ini adalah mengambil peran aktif untuk mendorong kesembuhan, sekaligus mencegah penularan baru. Bagaimana cara efektif Meng-Covid-Kan Flores Timur? Bersambung….
Sumber foto: metrosindonews.com
[…] Baca Juga: Mari Sama-Sama “Covid”-kan Flores Timur […]
[…] Baca juga: Mari Sama-Sama “Covid”-Kan Flores Timur […]
[…] Baca juga: Mari Sama-Sama “Covid”-Kan Flores Timur […]
[…] Baca Juga: Mari Sama-Sama “Covid”-kan Flores Timur […]