Eposdigi.com- Satuan tugas (Satgas) penanganan Covid-19 menyatakan ada kenaikan kasus positif virus corona di luar pulau Jawa dan Bali. Kenaikan kasus mencapai 61,8 persen dalam sepekan terakhir.
Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, mengatakan Kalimatan Timur menjadi provinsi yang mengalami kenaikan kasus paling tinggi di luar pulau Jawa dan Bali.
Berdasarkan data Satgas penanganan Covid-19, NTT dan Kepulauan Riau menempati posisi 10 besar kasus tertinggi dari seluruh provinsi di Indonesia.
Wiku Adisasmito, mengatakan kenaikan ini meningkat hampir dua kali lipat jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya. Diketahui pekan lalu kenaikan kasus Covid-19 di luar Jawa dan Bali hanya 37,79 persen. Sedangkan sepekan terakhir ini, kenaikan kasus Covid-19 melonjak sampai angka 61,8 persen.
Baca juga: Benarkah Rumah Sakit Meng-Covid-Kan Pasien?
Wiku menjabarkan, lonjakkan kasus tersebut paling banyak disumbang Kalimantan Timur dengan 1.749 kasus., Kalimantan Barat 1.160, Riau 843 dan Sulawesi Tenggara 751, dan Nusa Tenggara Timur (cnnindonesia.com), Selasa, 06/07/2021.
Angka penyebaran Covid-19 di Nusa Tenggara Timur terus meningkat. Terutama di Kabupaten Flores Timur. Tercatat pada tanggal 6 Juli 2021 pkl. 21:00 WITA terdapat 1.273 kasus positif Covid-19 yang sedang dirawat. Lonjakkan kasus ini menjadikan Flores Timur masuk dalam zona merah.
Dari angkah tersebut 1.252 orang yang melakukan isolasi mandiri. Artinya ada 1.252 orang yang harus benar-benar memperhatikan keselamatan dirinya dan orang lain.
Mereka harus memastikan dirinya sembuh, sekaligus memastikan bahwa mereka tidak menulari orang lain.
Tanggung jawab ini tentu tidak mudah. Di tengah keterbatasan berbagai fasilitas dan tenaga kesehatan, mereka yang memilih isolasi mandiri harus memperhatikan dan mengikuti pedoman atau panduan isolasi mandiri.
Baca juga: Pentingnya Vaksinasi Bagi Anak Saat Pandemi
Berikut paduan isoman mandiri dari, Dr Elina Burhan, Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) yang juga menjadi juru bicara penanganan Covid-19 ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Dr Elina menjelaskan apa yang harus dilakukan ketika pasien positif Covid-19 melakukan isolasi mandiri.
Syarat Pasien Isolasi Mandiri
Melalui kanal youtube Humas PDIP (03/07/2021) Dokter Elina menjelaskan bahwa pasien Covid-19 yang boleh melakukan isolasi mandiri hayalah mereka yang memiliki gejala ringan dan atau tidak bergejala sama sekali.
Bagi pasien yang memiliki sesak nafas, wajib segera dibawa ke fasilitas kesehatan. Selain kondisi pasien, kondisi tempat isolasi juga harus memenuhi syarat. Tempat isolasi menurut Dr Elina, harus memiliki ruang terpisah dari orang lain.
Baca juga: Vaksin Guru, Sekolah Tatap Muka VS Pasien Corona Anak-Anak
Kegiatan Wajib Pasien Isolasi Mandiri
Dr Elin juga mencatat sejumlah kegiatan yang bisa dilakukan pasien yang melakukan isoman sebagai berikut:
Wajib berjemur matahari selama 10-15 menit pada pukul 10.00-13.00, memakai masker ketika berinteraksi dengan orang lain, rutin berolaraga ringan, rajin mencuci tangan, dan selalu makan makanan bergizi seimbang. Dianjurkan sebanyak 3 kali sehari.
Obat-obatan dan Vitamin yang Harus dikonsumsi
Dokter Elina menyarankan sejumlah obat dan vitamin yang sesuai untuk pasien tanpa gejala maupun bergejala ringan.
Vitamin C non acidic 3 kali sehari 500 mg selama 2 minggu, atau vitamin tablet isap 2 kali sehari 500 mg selama 1 bulan, atau multivitamin mengandung vitamin C, D, E dan zink, sebanyak 2 tablet sehari selama 1 bulan. (kompas.com), Minggu, 04/07/2021.
Selain itu, baru-baru ini dikabarkan bahwa pasien yang melakukan isoman bisa mendapatan obat dan vitamin gratis, untuk terapi menyembuhkan infeksi virus corona dari sejumlah platform telemedicine.
Kementerian kesehatan bekerja sama dengan 11 platform telemedicine untuk memberi layanan konsultasi dan obat serta vitamin gratis bagi pasien Covid-19 isoman. layanan ini sudah di berlakukan mulai 6 Juli lalu.
Baca juga: Kategori Pasien Terkait Virus Corona
Berdasarkan guidline yang didapat, pasien yang menggunakan layanan telemedicine itu akan dapat seperti vitamin atau multivitamin. Obat antibiotika, parasetamol, sama antivirus. Ini yang gejala ringan.
Sedangkan untuk Orang Tanpa Gejala (OTG), paketnya hanya seperti vitamin C, D,E dan zink.
Dengan ini pasien dapat berkonsultasi secara online dengan video call melalui aplikasi telemedicine, kemudian akan diberikan obat dan vitamin.
Obat dan vitamin tersebut bisa didapatkan di jejaring Kimia Farma. Telemedicien gratis bagi pasien Covid-19 juga membantu dalam menurunkan bed occupation ratio (BOR) di rumah sakit.
Dengan adanya layanan seperti ini, tidak semua pasien Covid-19 harus ke rumah sakit. Cukup isoman di rumah, pasien dapat berkonsultasi secara online, (Fimela.com), 06/07/2021, 12:00 WIB.
Sedangkan pemberian obat dan vitamin gratis via Telemedicine untuk pasien Covid-19 isoman ini hanya masih di wilayah DKI Jakarta, (kompas.com), Rabu, 07/07/2021.
Seperti dijelaskan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, bahwa setiap pasien isolasi mandiri mendapat bantuan dari pemerintah pusat. Anggaran ini digunakan untuk pemeriksaan laboratorium, obat-obatan, supervisi oleh tenaga kesehatan puskesmas dan juga untuk konsumsi atau gizi.
Baca juga: Apakah Jenazah Dapat Menularkan Corona?
Besaran Dana yang dialokasikan untuk pasien isolasi mandiri seperti diwartakan oleh kompas.com (09/02/2021) sejumlah Rp 1.753.040, dengan rincian: supervisi puskesmas Rp100 ribu, biaya pemeriksaan sederhana (lab) Rp249.500,-, obat-obatan simtomatis Rp3.540, da Rp 1,4 juta untuk konsumsi dan gizi.
Dana bantuan sejumlah ini adalah dana yang yang dibutuhkan sesuai dengan jumlah lonjakkan kasus pada saat berita kompas ini diturunkan.
Mungkin dalam keadaan peningkatan kasus positif seminggu ini jumlah kebutuhan dana tersebut berubah.
Namun bukan itu poin pentingnya. Yang paling penting adalah seberapapun besarnya jumlah dana yang dialokasikan untuk pasien-pasien isolasi mandiri, bisa dirasakan manfaatnya sekaligus menekan laju pertumbuhan Covid-19.
Baca juga: Hati-Hati, Varian Delta Menular Bahkan Tanpa Kontak Fisik
Berapapun besarnya dana bantuan dari pemerintah pusat semoga dapat menyembuhkan kasus positif dengan atau tanpa gejala, yang isoman atau isolasi terpusat, sekaligus mengurangi penyebaran baru Covid-19
Semoga bantuan ini dapat dirasakan bagi seluruh penduduk di Indonesia, terutama mereka yang saat ini sedang menjalani isolasi mandiri. Termasuk di Flores Timur.
Sumber foto:idxchannel.com
[…] Baca juga: Pasien Isoman Dapat Bantuan Rp1,4 Juta, Bagaimana Dengan Di Flotim? […]