Pengaruh Budaya Asing terhadap penggunaan Bahasa Indonesia di Kalangan Anak Muda

Opini
Sebarkan Artikel Ini:

Eposdigi.com – Bahasa Indonesia adalah identitas dan kebudayaan Indonesia. Sebagai bahasa resmi Bahasa Indonesia memainkan peran penting dalam menyatukan dan memperkuat hubungan antara berbagai suku dan etnis di Indonesia.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kita telah menyaksikan tren yang mengkhawatirkan yaitu penurunan budaya berbahasa Indonesia di kalangan anak muda Indonesia.

Salah satu faktor yang berpengaruh kuat dalam penurunan ini adalah pengaruh bahasa asing. Dengan semakin mudahnya akses terhadap media sosial, internet, dan hiburan global, anak muda Indonesia terpapar secara luas pada budaya dan bahasa asing seperti bahasa Inggris, Korea, Jepang, dan lainnya.

Terkait dengan fenomena ini, Muslich (2010: 38-39) menyatakan bahwa banyaknya masyarakat indonesia terutama di kalangan anak muda menganggap bahwa bahasa asing lebih tinggi derajatnya ketimbang bahasa nasional mereka sendiri, yakni bahasa Indonesia.

Baca Juga:

Siapa Sebenarnya Tokoh Pengusul Bahasa Indonesia Menjadi Bahasa Persatuan?

Hal ini dapat mengakibatkan menghilangnya identitas budaya bahasa kita. Pengaruh budaya bahasa asing ini dapat menyebabkan anak muda kehilangan kedalaman dan pemahaman terhadap bahasa Indonesia.

Menurutnya, anak muda harus lebih berfokus pada pembelajaran dan penggunaan bahasa Indonesia agar tidak terlalu terpengaruh oleh budaya asing.

Disamping itu, Handayani (2016) juga berpendapat bahwa pengaruh budaya bahasa asing dapat menggeser identitas budaya anak muda Indonesia. Hal ini bisa terjadi karena, di era saat ini semua orang terutama dikalangan anak muda menggangap bahwa penguasaan bahasa asing menjadi modal utama dalam berkompetisi menghadapi era globalisasi.

Selain itu Ia juga berpendapat bahwa terjadinya eksistensi bahasa Indonesia, disebapkan karena banyak lembaga atau perusahaan dalam negri yang lebih mengutamakan calon pekerja yang memiliki keahlian di bidang bahasa asing sendiri.
Hal ini yang membuat masyarakat umum lebih tertarik, untuk mempelajari bahasa asing ketimbang memperdalam pemahaman tentang bahasa Indonesia.

Baca Juga:

Urgensi Mata Kuliah Pancasila dan Bahasa Indonesia dalam Dunia Kampus

Berdasarkan beberapa pandangan diatas, dapat disimpulkan bahwa pudarnya bahasa Indonesia di kalangan anak muda karena di pengaruhi oleh perkembangan globalisasi.

Pengaruh budaya bahasa asing pada anak muda Indonesia dapat dilihat dalam beberapa aspek.

Pertama, gaya hidup digital yang semakin populer mendorong penggunaan bahasa asing, terutama dalam komunikasi online.

Anak muda Indonesia seringkali menggunakan frasa, slang, dan kata-kata dalam bahasa asing saat berinteraksi di platform media sosial, seperti Facebook, Instagram, dan Twitter. Hal ini bisa berdampak pada penurunan kefasihan dan penguasaan bahasa Indonesia.

Kedua, media massa, terutama film, musik, dan serial televisi asing, juga berperan dalam penurunan budaya bahasa Indonesia.

Budaya populer yang diimpor dari luar negeri seringkali diadaptasi dengan sedikit atau tanpa terjemahan, sehingga anak muda Indonesia terbiasa mendengar, membaca, dan menggunakan kata-kata dalam bahasa asing tanpa menyadari dampaknya terhadap penggunaan bahasa Indonesia.

Ketiga, pendidikan yang kurang memprioritaskan penggunaan bahasa Indonesia dengan baik juga menjadi penyebab lainnya.

Dalam beberapa institusi pendidikan, penggunaan bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari diabaikan atau dianggap kurang penting. Hal ini menyebabkan anak muda Indonesia lebih nyaman menggunakan bahasa asing, terutama bahasa Inggris, dalam lingkungan akademik maupun sosial.

Baca Juga:

Isu Kesehatan Mental Menjadi Isu Penting Untuk Mewujudkan Cita-Cita Indonesia 2045

Penurunan budaya bahasa Indonesia di kalangan anak muda Indonesia memiliki implikasi yang serius. Bahasa adalah cermin budaya dan identitas suatu bangsa.

Dengan mengabaikan bahasa Indonesia, anak muda Indonesia mungkin kehilangan kedalaman dan kekayaan budaya mereka sendiri serta kesempatan untuk memperkaya dan memperluas warisan bahasa yang mereka miliki.

Dalam konteks ini, penting bagi kita untuk menyadari tantangan yang dihadapi oleh anak muda Indonesia dalam mempertahankan dan memperkuat budaya bahasa Indonesia.

Upaya kolaboratif dari berbagai pihak, termasuk institusi pendidikan, keluarga, pemerintah, dan masyarakat secara keseluruhan, sangat diperlukan untuk mengatasi permasalahan ini.

Terkait dengan permasalahan diatas, maka perlu dilakukan upaya untuk mengatasi fenomena ini, agar budaya bahasa indonesia yang merupakan idetitas kita ini tidak meredup maupu hilang.

Maka dari itu, kita membutuhkan upaya kolaboratif dari berbagai pihak, termasuk institusi pendidikan, keluarga, pemerintah, dan masyarakat secara keseluruhan. Berikut ini adalah beberapa upaya kolaboratif yang dapat dilakukan:

Institusi Pendidikan:
Mengintegrasikan bahasa dan budaya Indonesia dalam kurikulum pendidikan dengan memperkuat pengajaran bahasa Indonesia secara komprehensif.

Mendorong penggunaan bahasa Indonesia secara aktif dalam kegiatan sehari-hari di lingkungan sekolah.

Baca Juga:

Revitalisasi Bahasa Daerah, Di Mana Posisi Kearifan Lokal?

Mengadakan kegiatan ekstrakurikuler yang mendorong apresiasi terhadap bahasa dan budaya Indonesia, seperti klub sastra, pertunjukan seni budaya, dan lokakarya bahasa.
Keluarga:

Memberikan perhatian yang lebih besar terhadap penggunaan bahasa Indonesia di lingkungan keluarga, termasuk dalam komunikasi sehari-hari.
Mendorong anak-anak untuk membaca buku dan karya sastra dalam bahasa Indonesia.
Melibatkan anak dalam kegiatan budaya Indonesia, seperti upacara tradisional, festival, atau kegiatan kesenian.

Pemerintah:
Meningkatkan regulasi terkait konten budaya asing yang masuk ke Indonesia untuk menjaga keseimbangan dengan konten lokal.

Memberikan dukungan dan anggaran untuk pengembangan dan penyebaran karya sastra, film, musik, dan seni budaya Indonesia.

Melakukan kampanye atau program yang mendorong penggunaan bahasa Indonesia secara aktif dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga budaya bahasa Indonesia.

Masyarakat:

Mendorong dan mendukung kegiatan budaya Indonesia di masyarakat, seperti pertunjukan seni, festival, dan pameran.

Baca Juga:

Jejak Sekolah Tionghoa dalam Sejarah Indonesia

Membentuk komunitas yang peduli terhadap budaya bahasa Indonesia, seperti klub baca, komunitas sastra, atau kelompok diskusi budaya.

Mengapresiasi dan mendukung karya seni dan budaya Indonesia, baik itu di bidang musik, film, sastra, atau seni pertunjukan.

Kolaborasi yang erat antara institusi pendidikan, keluarga, pemerintah, dan masyarakat sangat penting dalam mengatasi penurunan budaya bahasa Indonesia pada anak muda. Dengan upaya bersama, diharapkan dapat memperkuat kesadaran, pemahaman, dan apresiasi terhadap bahasa dan budaya Indonesia, serta memperkuat identitas budaya dan kebangsaan anak muda Indonesia.

Dengan kolaborasi yang erat dan upaya yang terintegrasi, kita dapat mengatasi penurunan budaya bahasa Indonesia pada anak muda.

Dalam menghadapi pengaruh budaya bahasa asing, penting bagi kita untuk tetap memperkuat rasa cinta dan kepedulian terhadap bahasa dan budaya Indonesia sebagai identitas nasional yang berharga.

Hanya dengan upaya bersama, kita dapat memastikan bahwa bahasa Indonesia tetap hidup dan berkembang, melestarikan warisan budaya kita, dan memperkaya keberagaman budaya di Indonesia.

Foto Ilustrasi dari Kompasiana.com

Sebarkan Artikel Ini:

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of