Dibangun, Pasar Gotong Royong – Tangerang

Bisnis
Sebarkan Artikel Ini:

Eposdigi.com – Masyarakat yang berada di Desa Sukamantri, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang selama ini tidak memiliki pasar tradisional yang menyediakan barang kebutuhan hidup sehari-hari.

Untuk  itu masyarakat sekitar jika ingin membeli kebutuhan pokok  mereka  harus ke pasar Kutabumi yang letaknya jauh dari pemukiman penduduk.

Walaupun  segelintir pedagang membuka pasar ‘kaget’ di daerah sekitar  itu, namun hal ini sering menimbulkan protes. Warga masyarakat setempat  menganggap daerah pasar kaget yang dibuka menjadi wilayah kumuh, tidak tertata rapi.

Baca Juga: Warna Warni di Pasar Mirek

Di wilayah itu tersedia lahan berukuran  panjang 346 meter dan lebar 30 meter milik  Agustinus Tempo, pemilik PT Arta Buana Sakti (ABS). PT ABS adalah  perusahaan yang bergerak di bidang properti, membangun perumahan  Bumi Indah.

Melalui pendekatan kepada pemilik lahan itu,  kemudian digunakan  untuk membangun fasilitas  kios sebagai tempat untuk menjual  barang – barang kebutuhan sehari-hari.

Sebelum  dibangun pihak penanggung jawab telah melakukan koordinasi, silaturahmi dengan pemerintah desa setempat untuk mendapatkan arahan dari pemda terkait pembangunan sarana pasar. Pasar yang sedang dibangun ini disebut Pasar Gotong Royong.

Baca Juga: Ekonomi Neoliberal dan Lumpuhnya “System Saraf” Ketahanan dan Kedaulatan Pangan

Penanggung jawab pembangunan pasar Gotong Royong, Yudas N. Boimau  ketika ditemui eposdigi.com, Jumat   (22 April 2021) menjelaskan pasar ini mulai dibangun bulan Juli 2020. Lokasi beralamat di Jl. Flamboyan Murah, Bumi Indah, Desa Sukamantri, Kec. Pasar Kemi , Kab. Tangerang.

Pasar Gotong Royong – Desa Sukamantri / Foto : Konradus R. Mangu

Pasar ini akan dilengkapi fasilitas kios berukuran 3m x 3m, mushola, jaringan listrik dan saluran air, lahan parkir  dan sebagainya.Kios-kios di Pasar ini telah dipesan oleh 327 pedagang.

‘’Kami akan menjamin daerahnya tidak kumuh seperti dikeluhkan warga sebelumnya. Semua pedagang akan berkumpul di lokasi ini dan ada sistem pengamanan yang dilakukan sehingga pasar menjadi tempat transaksi yang aman,’’ kata Yudas N. Boimau, pria asal dari Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) ini.

Baca Juga: Ada “Penjajah” di Pasar Mirek

Yudas N. Boimau mengatakan pembangunan pasar ini dilakukan secara swadaya di mana ada kesepakatan (MoU) antara penanggung jawab pasar dengan pedagang yang akan menggunakan pasar ini.

Mereka membayar sejumlah uang  untuk pengadaan material pembangunan fasilitas, selanjutnya digunakan dalam kurun waktu tertentu dan kewajiban untuk membayarnya  selama empat tahun  sekali, sesuai dengan kesepakatan.

“Jadi lahan ini milik PT ABS dan digunakan para pedagang dengan sistem  Hak Guna Pakai (HGP),’’ jelas ayah dari empat orang anak ini.

Ditambahkan, proses pembangunan ini melibatkan para pedagang yang ikut memberikan kontribusi maka pasar ini disebut “Gotong Royong”.

Baca Juga: Ayo Beli Jualan Teman!

Menurutnya sebelum dilakukan adanya kerja sama dengan para pedagang, telah disepakati  hal-hal yang akan menjadi kewajiban juga hak-hak pedagang ketika menggunakan fasilitas pasar ini.

Jadi ia juga tidak merasa keberatan  seandainya  dalam proses perjalanan pembangunan ini ada pedagang yang mundur dari kerja sama ini.

‘’Namun pada intinya saya juga ingin membantu orang agar berusaha di tengah himpitan ekonomi apalagi di tengah terpaan pandemi Covid 19 ini. Buat saya, ini adalah kepercayaan yang diberikan Agustinus Tempo  sehingga saya bisa mempekerjakan sejumlah tenaga kerja, selain pekerja berasal dari Tangerang juga beberapa orang dari NTT,’’ kata Yudas N. Boimau.

Menurut rencana, fasilitas kios yang dibangun  sekitar 500 unit  sehingga bisa digunakan para pedagang. Fasilitas kios yang dipesan ada yang menggunakannya untuk menjual makanan (warung makan), pakaian, minuman  dan aneka usaha ekonomi lainnya.

Baca Juga: Resesi Ekonomi Harusnya Tidak Jadi Masalah Jika..

Jika tidak ada halangan selesai perayaan Idul Fitri atau Lebaran tahun 2021, pasar ini akan diresmikan pemerintah daerah kabupaten Tangerang.

Proses pembangunan ini, menurut Yudas, tidak sepenuhnya disetujui oleh warga. Sebagian warga yang tidak menyetujui pembangunan pasar ini.

Namun Yudas meyakini pasar ini adalah sarana untuk membantu masyarakat luas memenuhi kebutuhan hidup setiap hari. Tidak hanya itu, pasar ini juga menyediakan lapangan kerja bagi siapa pun.

Baca Juga: Jelang Ramadhan 1442 H, Anggota DPRD Buka Bazar

Anggota  DPRD Kabupaten Tangerang dari Fraksi PDIP, Lisiawati Lase  ketika dihubungi Sabtu (23 April 2021) mengatakan menyambut baik pembangunan pasar Gotong Royong oleh pihak swasta ini.

  meyakini bahwa sarana ini bisa membantu warga sekitar untuk berbelanja kebutuhan hidupnya setiap hari. Selain itu  dengan dibukanya pasar baru ini, memberikan peluang masyarakat untuk membuka usaha ekonomi baru.

Foto: Yudas N. Boimau,  penanggung jawab pembangunan pasar tradisional Gotong Royong / Konrad R. Mangu

Sebarkan Artikel Ini:

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of