Anak dengan Penguasaan 4 Keterampilan Hidup Ini, Akan Sukses di Masa Depan

Eposdigi.com – Untuk menjadi sukses dalam hidup, seorang harus menguasai berbagai jenis keterampilan, di mana penguasaan keterampilan tersebut merupakan proses yang rumit dan membutuhkan waktu serta proses yang panjang. 

Ahli psikologi belajar seperti B.S. Bloom, mengelompokkan keterampilan dalam dua kategori. Ada kategori keterampilan yang bersifat elementer dan ada kategori keterampilan yang bersifat instrumental. 

Keterampilan elementer merupakan keterampilan yang sangat mendasar yang harus dikuasai manusia dan melekat pada eksistensi manusia sebagai manusia, yang membuat seorang efektif dalam interaksi sosial dengan orang lain. 

Sedangkan keterampilan yang bersifat instrumental adalah kemampuan teknis yang harus dikuasai oleh seseorang yang membuatnya efektif ketika melakukan hal-hal yang bersifat teknis vokasional. 

Meskipun keterampilan ini nampak berbeda, namun kedua-duanya harus dikuasai sekaligus agar seseorang dapat secara efektif berinteraksi dengan orang lain, sekaligus dapat menjalankan tanggung jawab secara sosial, memberi manfaat dalam hidup bersama. 

Baca Juga:

Kebiasaan Baik ini Bikin Masa Depan Anak Cemerlang

Pengembangan kedua jenis  keterampilan ini terutama menjadi tanggung jawab orang tua sedini mungkin dan dilanjutkan oleh guru di sekolah secara berkesinambungan, dengan mempertimbangkan kematangan psikis anak.

Tulisan ini lebih membahas pengembangan beberapa keterampilan yang bersifat elementer yang dalam praksis pendidikan baik di rumah maupun di sekolah sering diabaikan. Padahal keterampilan yang bersifat elementer ini jika dikuasai, akan menjadi landasan sukses seseorang.

Keterampilan mengambil keputusan

Cara orang tua mengajarkan anak mengambil keputusan adalah dengan percaya pada kemampuan anak, dan memberi kesempatan pada anak untuk berinisiatif. Jangan mengintervensi inisiatif anak karena tidak percaya pada kemampuannya.   

Jika anak ragu-ragu, yakinkanlah anak bahwa dia bisa melakukannya. Jika dia gagal, dampingi dia untuk mencoba kembali. Yakinkan dia bahwa, semua orang sukses pernah gagal dalam mencoba semua hal baru. 

Dampingi anak untuk belajar mengevaluasi pilihan, belajar menilai konsekuensi, mempertinbangkan alternatif, dan berlatih menjalani konsekuensi dari keputusan.  Di dalam proses tersebut ada banyak kesempatan anak untuk belajar mengambil keputusan. 

Baca juga : 

Bagaimana Orang Tua dan Guru Membentuk Kebiasaan Belajar Seorang Anak?

Jika proses ini dapat berjalan dengan baik, maka anak tidak hanya belajar mengambil keputusan, tetapi juga belajar percaya pada kemampuan diri, dan hasilnya anak menjadi percaya diri. Ini adalah landasan hidup mandiri yang ia perlukan ketika ia dewasa.

Dapat dimulai sedini mungkin, dengan mempercayai kemampuan anak, dimulai dengan mengajarkan anak  merawat diri dan mengajarkan melakukan pertolongan pertama dasar serta membiarkan anak dapat melakukannya sendiri setelah diajarkan, tentu dengan pendampingan.

Keterampilan manajemen waktu

Keterampilan manajemen waktu diajarkan pada anak dengan membantu anak menemukan prioritasnya, terutama apa yang dianggap penting dan apa yang dianggap tidak penting. Selain itu juga biasakan anak untuk membuat jadwal dari apa yang hendak dilakukan, dengan memprioritaskan hal yang penting dalam jadwal. 

Setelah itu dorong anak untuk tidak menunda melakukan hal yang penting yang sudah dijadwal. Hal lain yang penting adalah mendorong keseimbangan dari hal-hal yang rutin mencakup belajar, bergaul dengan teman sebaya, terlibat dalam acara keluarga, dan melakukan hobi. 

Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi anak di usia remaja. Akan lebih ringan jika proses belajar manajemen waktu sudah dimulai ketika anak masuk sekolah dasar. Jika sudah dimulai di SD, ketika di SMP dan SMA anak mulai lebih sibuk karena mulai ada banyak tugas dan kegiatan, anak sudah siap. 

Baca Juga:

Penelitian Ilmiah Membuktikan, Faktor Inilah Yang Menyebabkan Otak Anak Menjadi Cerdas

Orang tua dan guru seharusnya memiliki peran yang penting dalam proses ini. Jika berhasil ini akan menjadi landasan bagi anak untuk produktif, selain itu menjadi landasan untuk hidup secara disiplin. Semua orang sukses memiliki keterampilan ini. 

Keterampilan berkomunikasi dan beradaptasi

Komunikasi yang efektif sangat diperlukan baik untuk mengupayakan kehidupan pribadi yang bahagia maupun kesuksesan sebagai profesional. Orang tua dengan keterampilan komunikasi yang efektif akan lebih berhasil dalam proses membentuk keterampilan berkomunikasi.  

Keterampilan komunikasi dapat dilatih dengan kemampuan mendengarkan aktif yang baik dari orang tua. Setelah itu bantu anak untuk mengekspresikan pikiran, emosi dan perasaannya secara terbuka dan memberi umpan balik yang konstruktif. 

Selain itu, ajari anak untuk bicara dengan hormat pada orang lain. Biasakan anak untuk menggunakan kata maaf, kata tolong, dan kata terimakasih pada situasi yang tepat dalam interaksi dengan orang lain. 

Anak juga perlu dilatih untuk meminta bantuan pada orang lain, dilatih untuk menyampaikan terimakasih pada orang yang memberikan bantuan, bahkan dilatih untuk menawarkan bantuan kepada orang lain yang membutuhkan.

Baca juga : 

6 Kebiasaan Orang Tua Untuk Mendidik Anak Memiliki Mental yang Kuat Menghadapi Perubahan

Sedangkan dalam hal beradaptasi, anak harus diberi pemahaman bahwa dalam segala hal, selalu akan terjadi perubahan. Perubahan memang selalu mendatangkan ketidaknyamanan, tetapi harus diterima. Anak juga harus dilatih untuk menerima perubahan dengan sabar. 

Anak juga didorong untuk terus belajar hal-hal yang baru sehingga jika perubahan datang, kita berada pada posisi yang siap. Dalam rangka belajar, anak harus didorong untuk terbuka pada hal yang baru, dan keterbukaan untuk mengeksplorasi hal yang berbeda. 

Akan sangat efektif proses belajar anak dalam hal komunikasi dan adaptasi jika sehari-hari orang tua menjadi contoh dalam keterampilan mendengarkan aktif, sopan santun dan menjadi contoh dalam hal beradaptasi pada perubahan. 

Jika orang tua berhasil mengajarkan keterampilan ini, anak akan bahagia dalam hidup pribadi maupun sukses dalam karier profesional kelak. 

Keterampilan mengelola keuangan  

Ada banyak masalah pelik muncul dalam kehidupan orang dewasa, yang ketika ditelusuri akar masalahnya adalah kekacauan dalam mengelola keuangan. Oleh karena itu, jika keterampilan ini diajarkan, akan sangat membantu seseorang untuk sukses dalam hidup pribadi, dan akan berpengaruh dalam karier profesional. 

Baca Juga:

Pintar Saja Tidak Cukup, Anak Perlu Memiliki Enam Karakter Ini Untuk Sukses

Pelajaran tentang mengelola keuangan dimulai dengan melatih anak untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Setelah itu,  jika punya uang, anak dilatih untuk membeli barang untuk memenuhi kebutuhan bukan untuk memuaskan keinginan. 

Anak dilatih untuk mengelola keuangan dengan belajar mengelola uang saku. Oleh karena itu uang saku tidak diberikan setiap hari tetapi seminggu sekali, dua minggu sekali atau sebulan sekali dalam jumlah tertentu. Anak berlatih mencukupkan diri dengan jumlah tersebut, dan jika punya kebutuhan di luar kebutuhan rutin, anak menabung dari uang saku.        

Untuk membeli barang yang dibutuhkan, anak dibiasakan untuk menggunakan uang yang ia tabung sendiri. Banyak orang sukses bahkan melatih anaknya menabung dari uang hasil jeripayanya sendiri misalnya dengan mengerjakan pekerjaan dirumah.  

Itulah empat keterampilan hidup yang perlu dilatihkan sejak dini sesuai dengan tingkat kematangan anak. Jika empat keterampilan tersebut dapat dilatihkan, akan menjadi landasan sukses dalam karier dan hidup bahagia sebagai pribadi. 

Meskipun penting, hingga kini orang tua dan guru belum memberikan perhatian pada hal penting ini dalam proses pendidikan dan pengajaran, baik di rumah maupun di sekolah. Prosesnya Akan menjadi sangat efektif jika orang tua dan guru tidak hanya mengajarkan melainkan juga menjadi teladan. 

Tulisan ini sebelumnya tayang di depoedu.com, kami tayangkan kembali dengan izin dari penulis / Foto: popmama.com