6 Kebiasaan Orang Tua Untuk Mendidik Anak Memiliki Mental yang Kuat Menghadapi Perubahan

Nasional
Sebarkan Artikel Ini:

Eposdigi.com – Perkembangan ilmu pengetahuan memicu dunia untuk terus berubah. Perubahan ini berdampak pada semua orang, tanpa kecuali. Semua orang dipaksa untuk beradaptasi terhadap perubahan tersebut.

Keharusan untuk beradaptasi ini menuntut semua orang untuk menerima tujuan baru, mencapai target baru, oleh karena itu memerlukan cara kerja yang baru dan tentu saja dengan keterampilan yang baru.

Proses ini menimbulkan tidak hanya ketidaknyamanan, tetapi juga goncangan. Orang yang bertahan dalam proses adaptasi adalah mereka yang memiliki mental yang kuat dan kemampuan belajar sepanjang hayat.

Ini adalah dua kualifikasi kepribadian yang landasannya, menurut hemat saya, dibentuk di keluarga oleh pendidik yang pertama dan utama, yakni orang tua; Ayah dan Ibu, meskipun kelak harus dilanjutkan di sekolah.

Tanpa peletakan landasan tersebut, proses lebih lanjut akan mengalami hambatan yang serius karena hampir setiap saat dalam proses belajar mengajar di sekolah, anak memerlukan proses adaptasi, dan ini  memerlukan mental anak yang kuat.

Berikut ini, beberapa kebiasaan orang tua, jika dengan konsisten dilakukan akan membentuk mental yang tangguh pada anak:

  1. Memberi contoh

Anak adalah peniru yang ulung. Ia akan lebih mudah belajar tentang berbagai nilai jika nilai itu dilakukan oleh orang tua dalam kehidupan sehari-hari.

Jika orang tua memiliki kemampuan adaptasi, sehingga mampu menghadapi perubahan tanpa mengeluh, itu akan sangat efektif membentuk kemampuan anak menghadapi perubahan.

Dibandingkan dengan orang tua yang banyak memberi nasihat tentang keharusan berubah, tetapi orang tua tidak melakukan perubahan seperti  yang diceramahkan, maka anak akan lebih susah beradaptasi.

Baca juga : 

Apa Dampak Pola Asuh Permisif Orang Tua Pada Anak, Ketika Anak Dewasa?

  1. Memberi dukungan pada anak

Setiap hari anak menghadapi perubahan yang memberinya tantangan untuk dihadapi. Kemampuan anak menghadapi tantangan tersebut sangat dipengaruhi oleh dukungan yang ditunjukkan oleh orang tuanya.

Dukungan tersebut akan mendatangkan rasa aman pada anak dalam menghadapi tantangannya. Daripada ketika anak tidak perfom anak di cemooh, dimarahi, anak akan tumbuh menjadi penakut dan menganggap dirinya tidak mampu.

Ini akan jadi hambatan yang serius dalam pertumbuhannya. Maka keputusan untuk memberi dukungan pada anak jauh lebih baik daripada kemarahan dan cemooh.

  1. Mengizinkan anak melakukan kesalahan

Jika anak melakukan kesalahan, ajak anak berdiskusi untuk menemukan mengapa kesalahan tersebut dapat terjadi. Izinkan anak untuk melakukan kesalahan. Ini akan membuat anak belajar dari kesalahan yang ia lakukan.

Selain itu anak juga dapat menemukan bagaimana memperbaiki kesalahan pada saat yang akan datang. Ini akan membuat anak lebih berani menghadapi tantangan hidupnya di masa yang akan datang.

  1. Memberi anak kebebasan mengambil keputusan

Dalam menghadapi perubahan, orang tidak hanya dituntut untuk mengambil keputusan-keputusan sendiri namun juga harus melakukannya dengan cepat. Ini harus dibiasakan sedini mungkin sejak masih kanak-kanak.

Selain berdampak menyiapkan anak menghadapi perubahan yang akan selalu terjadi, kebiasaan ini juga akan membuat anak jadi lebih berani mengambil keputusan dan bertanggungjawab.

Mulai dari hal-hal kecil seperti, biarkan anak untuk menempatkan barangnya sendiri, memilih pakaian sendiri atau memilih makanan sendiri. Jika anak harus memilih dari beberapa alternatif biarkan anak memilih tanpa didikte oleh orang tua, tentu untuk pilihan yang sederhana.

Baca juga : 

Empat Hal Ini Salah, Namun Sering Dilakukan Orang Tua terhadap Anak

  1. Mengajarkan problem solving

Jika anak menghadapi masalah, orang tua jangan cepat mengambil alih menyelesaikan masalah tersebut, bahkan tanpa melibatkan anak. Orang tua selalu tampil untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Jika anak bermasalah, diskusilah dengan anak hingga anak menemukan masalahnya, dan ajak anak untuk menemukan cara untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Ini akan membentuk kemempuan problem solving anak, hal yang sangat dia perlukan dalam menghadapi perubahan.

  1. Membacakan buku cerita pada anak

Untuk menghadapi perubahan yang selalu terjadi, orang dituntut untuk memiliki kemampuan belajar sepanjang hayat. Peletakan dasarnya terjadi di rumah oleh orang tua. Bukan oleh guru di sekolah.

Caranya dengan membacakan buku-buku cerita yang bagus sejak anak masih bayi. Pemahaman seperti inilah yang mendorong orang seperti Barac Obama presiden Amerika Serikat, rutin melakukannya terhadap dua anaknya di tengah kesibukannya.

Baca Juga:

Bagaimana Orang Tua Mengantar Maudy Ayunda Meraih Segudang Prestasi?

Sebelum anaknya tidur, Obama membacakan buku Harry Potter hingga menamatkan 8 seri buku Harry Potter yang tebal itu. Ini tidak hanya menanamkan minat baca anak tetapi juga mengembangkan imajinasi anak. Hal yang sangat diperlukan dan proses berpikir kreatif.

Ini juga akan menumbuhkan rasa ingin tahu, sehingga ketika anak mulai belajar menulis di sekolah, anak akan dengan sendirinya membaca, karena  rasa ingin tahu sudah ditanamkan orang tua.

Itulah hal-hal yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam upaya membentuk mental yang tangguh sejak dini, sehingga anak dapat memiliki mental yang tangguh dalam menghadapi perubahan yang selalu terjadi. 

Tulisan ini sebelumnya tayang di depoedu.com / Foto: popmama.com

Sebarkan Artikel Ini:

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of