Eposdigi.com – Orang tua adalah pendidik yang pertama dan utama. Melalui kata-kata dan tindakannya sehari-hari, orang tua membentuk kepribadian anaknya.
Hasil pendidikannya, atau kepribadian yang terbentuk pada anak, sangat ditentukan oleh wawasan, kematangan, dan kedewasaan orang tua; ayah dan ibu sebagai pribadi.
Kematangan dan kedewasaan orang tua tercermin dari tindakannya, kata-katanya, baik terhadap anak, maupun terhadap orang lain.
Tanpa disadari, itulah yang membentuk kepribadian anak. Maka tindakan yang dialami anak dari orang tuanya, itu adalah tindakan pendidikan.
Baca Juga:
Jika orang tua mengatakan kata-kata yang baik dan memuliakan sesama, maka anak belajar menjadi orang yang berkata dan bertindakan baik.
Jika kata-kata dan tindakan orang tua merendahkan dan menghina orang lain, (cermin ketidak matangan dan ketidak dewasaan) maka anak belajar merendahkan dan menghina orang lain dengan kata-kata dan tindakannya.
Sayangnya, berdasarkan hasil sebuah penelitian yang dilakukan oleh Harvard University, 80 persen dari 2578 responden, gemar mempraktikkan empat kebiasaan yang mencerminkan ketidakmatangan dan ketidakdewasaan sebagai orang tua, seperti diuraikan berikut:
Baca Juga:
Pentingnya Peran Orang Tua Dalam Mendukung Perkembangan Anak
- Orang tua menuntut anak untuk patuh
Banyak orang tua menuntut anak untuk patuh pada arahan atau perintah orang tua, tanpa penjelasan dan tanpa mempedulikan perasaan dan kemauan anak.
Ini bahkan berlaku ketika anak mulai berangkat remaja, bahkan ketika sudah dewasa. Anak bahkan tidak diberi pilihan. Ini menghantar anak untuk belajar bersifat egois dan mau menang sendiri.
Harusnya, agar anak tidak salah memilih jalan hidup, orang tua mendampingi agar anak paham baik dan buruk, yang kemudian menjadi pedoman dalam memilih. Bukan memaksa anak mengikuti keinginan orang tua.
Baca Juga:
Ini Tanda Orang Tua Menghargai Anak dan Dampaknya pada Pertumbuhan Anak
- Membanding-bandingkan anak
Membandingkan anak dengan saudara kandungnya atau dengan anak tetangga, atau teman sekolahnya, sangat biasa dilakukan oleh orang tua.
Kebiasaan ini berdampak buruk pada anak. Anak merasa anak lain lebih baik. Ia merasa tidak diterima apa adanya. Kebiasaan ini membuat anak merasa tidak menjadi kebanggaan orang tua. Anak bahkan menjadi rendah diri.
Selain itu, ia merasa tidak disayang oleh orang tuanya sendiri. Dampaknya, ia pun akan tidak sayang pada orang tuanya. Bahkan Ia memiliki hubungan yang buruk dengan orang tuanya.
Baca Juga:
Pelajaran Penting Dari Angelina Jolie; Orang Tua Hanya Perlu Jujur
- Mengumpat dengan kata-kata kasar
Karena beban dan tekanan kerja, banyak orang tua menjadi tidak sabar dengan anaknya sendiri. Maka, ketika anak melakukan kesalahan sepele, anak dibentak-bentak, bahkan diumpat dengan kata-kata umpatan, yang seringkali membuat anak kaget dan bingung,
Anak merasa tidak disayangi oleh orang tuanya, bahkan merasa orang tua tidak berlaku adil terhadapnya. Kata-kata kasar dan umpatan tersebut oleh anak direkam dan pada saatnya, akan dianggap biasa jika pada situasi yang sama, ia berkata kasar terhadap orang lain.
- Menyalahkan tanpa menunjukan contoh
Ketika anak melakukan kesalahan atau bahkan ketika anak gagal, banyak orang tua menyalahkan anak, tanpa menunjukkan contoh tindakan yang benar.
Baca Juga:
Padahal untuk memperbaiki kesalahannya, pada umumnya, anak memerlukan contoh. Ini tentu saja membingungkan anak. Selain itu, membuat anak acuh tak acuh untuk berubah.
Itulah empat hal yang salah, namun dilakukan oleh banyak orang tua. Tanpa dikehendaki, tindakan ini berdampak mendidik dan membentuk kepribadian anak.
Jadi pendidikan bukan hanya peristiwa di mana orang tua menasehati anaknya, ketika anaknya melakukan kesalahan, namun semua yang dikatakan atau semua peristiwa yang dilakukan oleh orang tua di depan anak adalah peristiwa pendidikan.
Baca Juga:
Oleh karena itu sebagai orang tua berhati-hatilah bertindak. Pertimbangkanlah kata-kata dan tindakanmu, karena itu membentuk kepribadian anakmu.
Sumber tulisan: www.depoedu.com / Foto:nakita.grid.id
Leave a Reply