Data Penelitian Terbaru, Orang Indonesia Semakin Parah Kecanduan pada Gadget

Nasional
Sebarkan Artikel Ini:

Eposdigi.com – Saat ini, ada banyak hal yang dapat dilakukan dengan gadget, mulai dari aktivitas bermain, belajar, belanja, menonton hingga menyelesaikan berbagai pekerjaan. Oleh karena itu, banyak orang dalam sehari dapat menghabiskan banyak waktu dengan gadget-nya.

Laporan dari firma riset data.ai bertajuk State of Mobile 2023, menempatkan orang Indonesia sebagai pengguna kategori tinggi perangkat mobile (handphone dan tablet) lebih dari 5 jam sehari. Atau tepatnya 5,7 jam sehari. 

Data ini menunjukkan peningkatan tajam kebiasaan orang Indonesia menggunakan gadget jika dibandingkan hasil penelitian lembaga yang sama, tiga tahun berturut-turut. Pada penelitian tahun 2021 misalnya, jumlah waktu yang dihabiskan sehari untuk menggunakan gadget adalah 5,4 jam. 

Sedangkan data penelitian tahun 2020, jumlah waktu yang dihabiskan sehari untuk menggunakan gadget adalah selama  5 jam. Sedangkan hasil penelitian tahun 2019, orang Indonesia baru menghabiskan waktu mereka 3,9 jam sehari untuk menggunakan gadget  mereka. 

Baca juga : 

Di Usia Berapa Seorang Anak Boleh Diberi Gadget oleh Orang Tua?

Jika dibandingkan data dari tahun 2019 hingga data tahun 2023, terjadi perkembangan yang sangat signifikan. Namun demikian Indonesia tidak sendiri. Ada empat negara lain yang warganya menghabiskan waktu terlama bahkan lebih dari Indonesia yaitu Brasil, Arab Saudi, Singapura, dan Korea Selatan.      

Ini bisa positif namun bisa juga negatif, tergantung untuk apa gadget tersebut digunakan. Jika digunakan untuk belajar, untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan berarti positif dan berdampak produktif. 

Namun sering juga terjadi, gadget tersebut tidak digunakan untuk sesuatu yang positif dan produktif seperti sekedar main game padahal pada jam tersebut seharusnya menyelesaikan pekerjaan atau tugas yang menjadi tanggung jawabnya. 

Atau menggunakan gadget untuk menonton video porno, atau bermain judi, apalagi menghabiskan banyak waktu untuk aktivitas ini, padahal ini adalah waktu yang seharusnya digunakan untuk menunaikan tanggungjawab.  Ini jelas akan menurunkan produktivitas. 

Baca juga : 

Kebiasaan Baik ini Bikin Masa Depan Anak Cemerlang

Jika Eduers sudah menggunakan waktu yang lama dalam sehari misalnya lebih dari 3 jam untuk sesuatu yang tidak produktif padahal seharusnya ada tanggung jawab yang harus diselesaikan pada waktu tersebut, maka mungkin Eduers sudah kecanduan gadget.

Jika tanda-tanda ini Eduers alami, baik dalam kondisi yang ringan maupun kondisi yang berat, maka ini menandakan Eduers sudah kecanduan gadget. Oleh karena itu perlu diatasi karena akan mengganggu produktivitas. 

Berikut lima tanda kecanduan gadget yang perlu dikenali dan dikendalikan, seperti dilansir pada laman halodoc.com:

  1. Ketika bangun tidur pada pagi hari, langsung mencari gadget
  2. Tidak dapat melewati hari tanpa menggunakan gadget. Misalnya pada saat rapat, kamu curi-curi waktu untuk melihat gadget-mu. 
  3. Kamu merasa cemas jika ada hambatan sehingga kamu tidak dapat menggunakan gadget-mu. Misalnya baterai hampir habis. 
  4. Kamu selalu ingin mengecek gadget selang waktu lima menit, bahkan ketika menyetir atau mengendarai sepeda motor. 
  5. Kamu selalu menggenggam gadget-mu ketika melakukan aktivitas apapun. Misalnya sedang makan, sedang berjalan, atau ke toilet. 

Baca juga : 

Pemerintah China Sangat Protektif Terhadap Anak Dalam Hal Ini, Bagaimana dengan Kita Para Orang Tua di Indonesia?

Jika tiga atau bahkan kelima-limanya kamu alami, maka kamu sedang mengalami kecanduan gadget atau sindrom nomophobia. Nomophobia adalah kecemasan atau ketakutan yang dialami karena tidak dapat, atau terhambat berkomunikasi dengan gadget

Selain perlu mengenali ciri kecanduan gadget yang menurunkan produktivitas, Edurs juga perlu mengenali dampak buruk jika mengalami  kecanduan gadget atau nomophobia, yakni gangguan pada mata, gangguan pola tidur yang dalam jangka panjang akan berpengaruh pada kesehatan. 

Selain itu, dalam banyak kasus dapat menyebabkan posisi tubuh jadi bungkuk, dapat menyebabkan obesitas karena kurang gerak fisik, dan kurang bersosialisasi. Ini semua dalam jangka panjang akan berdampak buruk bagi pertumbuhan pribadi. 

Ini semua tentu saja tidak sesuai dengan hakikat gadget diciptakan oleh inovatornya pada awalnya, oleh karena itu perlu dikendalikan. Sebagai alat, dampak positif atau negatif dari gadget, kitalah yang menentukan. 

Baca juga : 

Orang Tua Penyebab Anak Kecanduan Gawai

Selain itu, dampak gadget positif atau negatif bagi seorang, juga mencerminkan mutu atau kualitas penggunanya. Manusia yang bermutu cenderung menggunakan semua peralatannya untuk menunjang pertumbuhannya lebih hebat lagi dan bukan sebaliknya. 

Tulisan ini sebelumnya tayang di depoedu.com, kami tayangkan kembali dengan izin dari penulis / Foto: detik.com

Sebarkan Artikel Ini:

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of