Eposdigi.com – Penelusuran terhadap banyak kasus terkait anak-anak, membuktikan bahwa banyak anak bermasalah dalam perkembangannya karena orang tua terlalu dini memberikan gadget pada anak mereka. Padahal, 100 persen konten yang diakses anak melalui gadget di tangannya adalah konten untuk orang dewasa.
Sehingga anak terpaksa terpapar banyak konten yang seharusnya belum boleh dikonsumsi anak. Konten-konten tersebut merangsang dan mempengaruhi anak padahal, anak belum matang dan belum siap mencerna konten tersebut.
Selain itu, berdasarkan laporan Common Sense Media tahun 2019, anak usia 8-12 tahun menghabiskan waktu 5 jam sehari dengan gadget-nya. Sehingga anak kurang melakukan gerak fisik yang sangat ia butuhkan. Anak juga tidak berinteraksi dengan anak lain yang menjadi kebutuhan pertumbuhannya.
Baca juga :
Gordon Ramsay : “Antara Memenuhi Keinginan atau Kebutuhan Anak”
Belum lagi anak terpapar cyberbullying, ujaran kebencian dan diskriminasi. Selain itu, anak juga terpapar berbagai konten tidak pantas bagi anak-anak, seperti video dewasa, konten kekerasan, kejahatan, dan konten yang mengganggu lainnya.
Selain itu, anak yang memilki gadget juga mengalami masalah dalam konsentrasi, di samping karena konten di gadget tidak mudah dicerna oleh otak anak-anak, masalah konsentrasi juga disebabkan oleh notifikasi yang diterima anak.
Notifikasi yang diterima melalui gadget, bukan hanya mengalihkan perhatian anak dari kegiatan belajar, tetapi juga membuat anak kewalahan secara emosi. Oleh karena itu notifikasi melalui gadget merupakan gangguan bagi anak dalam pertumbuhannya.
Selain gangguan konsentrasi dalam belajar, banyak anak mengalami gangguan dalam kuantitas dan kualitas tidur mereka. Hal ini sangat mempengaruhi pertumbuhan anak secara fisik dan psikis, bahkan secara sosial.
Baca juga :
Oleh karena itu, Laure Santos, seorang Professor Psikologi dari Yale University seperti dilansir pada laman Kompas.com mengatakan, hal ini kemungkinan akan mendorong kesehatan mental yang buruk pada anak-anak dibandingkan dengan orang dewasa.
Oleh karena itu, banyak pakar perkembangan anak menyarankan agar orang tua menjauhkan gadget dari anak jika ingin anaknya dapat berkembang lebih optimal. Namun sampai kapan anak dijauhkan dari gadget juga merupakan pertanyaan yang penting.
Prof. Laurie Santos mengatakan, jika ingin anak menjalankan kehidupan yang lebih bahagia dan sukses maka orang tua harus menunda memberikan gadget kepada anak selama mungkin. Menurutnya bahkan semakin lama semakin baik.
Sebuah studi yang dilakukan oleh kelompok advokasi Wait Until 8th seperti dikutip Kompas.com menyimpulkan bahwa usia yang paling tepat memberikan anak gadget adalah usia 14 tahun, yakni ketika anak berada di SMP kelas 8.
Baca juga :
Kelompok peneliti tersebut merumuskan beberapa manfaat memberikan gadget di usia 14 tahun seperti:
- Lebih sedikit resiko kecemasan dan depresi yang dialami oleh anak.
- Peningkatan kuantitas dan kualitas tidur anak.
- Lebih banyak waktu anak untuk bergerak secara fisik dan aktivitas anak di alam terbuka
Namun banyak orang tua tidak berhasil menyepakati dengan anaknya melakukan penundaan memberikan gadget kepada anak, karena orang tua tidak bisa menjadi teladan. Anak dilarang menggunakan gadget tetapi orang tua tidak lepas dari gadget-nya.
Oleh karena itu, banyak orang tua mengambil jalan yang nampaknya lebih mudah, memberikan gadget pada anak lebih dini. Anak kelihatan lebih tenang karena kemauannya diikuti orang tua, padahal anak belum siap menggunakan dan belum membutuhkan gadget untuk pertumbuhannya.
Tulisan ini sebelumnya tayang di depoedu.com / Foto: fkip.umsu.ac.id
Leave a Reply