Mengenal 3 Tipe Temperamen Anak dalam Kelas. Apa Bedanya dengan Kepribadian?

Nasional
Sebarkan Artikel Ini:

Eposdigi.com – Banyak orang masih bingung membedakan antara temperamen dan kepribadian. Ada orang yang menganggap dua hal ini adalah hal yang sama, tetapi banyak orang juga membedakan antara temperamen dan kepribadian, sebagai dua hal yang berbeda. 

Para psikolog mengatakan temperamen dan kepribadian adalah dua hal yang berhubungan namun sangat berbeda, pada seorang individu. Temperamen itu dibawa sejak lahir sebagai warisan dari orang tua, sedangkan kepribadian berkembang secara bertahap setelah individu berinteraksi dengan lingkungan.

Temperamen individu mempengaruhi individu dalam merespon pengaruh lingkungan, memberi reaksi, atau berinteraksi dengan lingkungan dan secara bertahap akan membentuk kepribadian individu.    

John W. Santrock mendefinisikan temperamen sebagai gaya perilaku dan cara merespon yang khas yang ditampilkan seseorang. Ada individu yang sangat aktif, ada yang tenang, yang lain memiliki rasa ingin tahu yang kuat, ada yang tidak tertarik, ada yang bersikap hangat, dan ada yang malu-malu. Itulah temperamen. 

Baca Juga : 

5 Dampak Buruk Sering Membentak dan Meneriaki Anak

Thomas dan Chess seperti dikutip oleh Santrock menggolongkan temperamen dalam tiga tipe yakni:

Anak dengan temperamen mudah. 

Anak ini biasanya memiliki suasana hati yang positif. Mudah mengikuti aturan, gampang bekerja sama dengan orang lain dan mudah menyesuaikan diri dengan pengalaman baru. 

Anak dengan temperamen sulit.

Anak ini biasanya cenderung bereaksi negatif, banyak mengeluh atau rewel, kegiatan rutin keseharian tidak teratur. Ia juga lambat menyesuaikan diri dengan situasi dan pengalaman baru.  

Anak dengan temperamen lambat menghangat

Anak dengan tipe temperamen ini biasanya intensitas suasana hatinya rendah, agak lambat bereaksi terhadap situasi dan pengalaman baru, maka adaptasi dirinya agak lambat, agak bereaksi negatif, akibatnya tingkat partisipasi kegiatannya cenderung rendah. 

Baca Juga : 

Pintar Saja Tidak Cukup, Anak Perlu Memiliki Enam Karakter Ini Untuk Sukses

Menurut penelitian Thomas dan Chess, di dalam pengelompokan sosial seperti pengelompokan kelas di sekolah, baik dalam kelompok besar maupun pengelompokan yang lebih kecil, 45 persen anak tergolong sebagai anak yang mudah, 20 persen anak yang sulit, dan 35 persen anak yang lambat. 

Isu temperamen dalam pendidikan seharusnya menjadi salah satu isu penting, karena pada dasarnya pendekatan individual menjadi pendekatan yang sangat dianjurkan dalam mengupayakan pendidikan dan pengajaran yang efektif. 

Dari sudut pandang pendidikan, temperamen itu netral, belum negatif. Menjadi negatif ketika kehadiran anak dengan temperamen tertentu (mudah, sulit dan lambat) dipandang oleh guru dengan cara pandang tertentu, apalagi cara pandang negatif, yang akan berpengaruh terhadap tindakan pendidikan yang diambil oleh guru. 

Justru guru dituntut untuk mengambil langkah pedagogis yang tepat untuk memfasilitasi anak sehingga anak dengan kondisi temperamen tertentu, (terutama temperamen lambat dan sulit) dapat mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagaimana tujuan pendidikan dan pengajaran pada umumnya.

Baca Juga :

Peran Orang Tua Dalam Pembentukan Identitas Anak

Dengan pendekatan pedagogis yang sesuai dengan temperamen anak di kelas, semua anak akan mengalami pertumbuhan kepribadian ke arah yang lebih positif. Pendidikan seringkali gagal memfasilitasi pertumbuhan kepribadian anak karena guru gagal dalam memfasilitasi perbedaan temperamen murid di kelasnya.

Remaja dengan temperamen yang berbeda-beda akan beradaptasi dengan baik dan bertumbuh jika ada keserasian atau kecocokan  antara temperamen remaja dan tuntutan lingkungan sosialnya, misalnya ada kesesuaian antara harapan atau sikap guru dan teman sebaya.

Untuk anak dengan temperamen sulit dan lambat, selain kecocokan dengan tuntutan lingkungan sosial, mereka juga perlu diterima apa adanya, tidak dibandingkan dengan anak dengan temperamen cepat. 

Menurut psikolog John W. Santrock, anak dengan temperamen sulit dan lambat, akan lebih dapat bertumbuh dalam kelompok, jika guru lebih santai menghadapi mereka. Itu hanya bisa terjadi jika guru menggunakan ukuran yang berbeda untuk mengukur capaian pertumbuhan mereka. 

Baca Juga : 

Bagaimana Seharusnya Orang Tua Berperilaku di Depan Anak

Memahami dengan benar, temperamen dan memberi perlakuan yang benar dan tepat terhadap masing-masing temperamen secara konsistenlah yang akan menumbuhkan kepribadian anak. 

Tindakan pedagogis guru yang tepat adalah terima apa adanya temperamen anak, bangun lingkungan pendidikan yang cocok, dorong anak berinteraksi dalam lingkungan tersebut secara sehat, dan anak akan pertumbuhan di dalamnya. 

Tulisan ini sebelumnya tayang di depoedu.com, kami tayangkan kembali dengan izin dari penulis / Foto ilustrasi dari haibunda.com

Sebarkan Artikel Ini:

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of