bagian penutup dari tulisan kemarin..
Eposdigi.com – Dunia kerja yang memberi ruang-ruang yang sesuai kepada pekerja Gen Z agar mereka dapat melejitkan setiap potensi mereka demi kemajuan perusahaan.
Lingkungan kerja yang tidak ideal, kenyataan kenyataan dystopia dunia kerja yang dialami oleh Gen Z mengakibatkan tingginya turnover karyawan Gen Z.
Karena itu dunia kerja harus memberi respon yang sesuai, dan berikut ini alternatif yang bisa dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan loyalitas Gen Z dan mencegah tingginya turnover karyawan Gen Z.
Pertama : Gaji dan Fasilitas Kesejahteraan yang Memadai.
Tidak hanya gaji yang lebih tinggi dari upah minimum, para pekerja Gen Z juga mengharapkan tunjangan kesejahteraan dalam bentuk yang lain. Ketika perusahaan dapat melampaui ekspektasi pekerja Gen Z terkait pendapatan, mereka dapat tetap mempertahankan loyalitas pekerja gen Z di tempat kerja mereka.
Baca Juga:
Tidak hanya Gaji dan Fasilitas tinggi, pekerja Gen Z memerlukan waktu “healing”. Mereka mengharapkan lingkungan kerja yang memungkinkan work-life balance bagi mereka.
Kedua: Fasilitas Kerja dengan Sentuhan Teknologi Terbaru dan Fleksibilitas
Generasi Z yang sangat dekat dengan teknologi pasti sangat paham dengan berbagai perangkat kerja terbaru. Selain perangkat keras dan berbagai aplikasi terbaru yang relevan dengan pekerjaan, akses internet yang cepat juga merupakan salah satu faktor yang disukai pekerja Gen Z.
Tidak hanya sentuhan teknologi terbaru, fleksibilitas waktu dan lokasi kerja juga merupakan tawaran yang menarik bagi pekerja Gen Z. generasi Z tidak suka terikat waktu. Bagi mereka selama pekerjaan yang mereka tangani beres tidak masalah jam kehadiran atau jam pulang mereka di kantor.
Baca Juga:
Menjembatani Utopia dan Distopia Gen Z di Dunia Kerja : Tantangan Lingkungan Kerja Distopia Gen Z
Demikian juga dengan lokasi kerja. Jika mereka bisa menyelesaikan kerja dari rumah atau dari tempat manapun, maka kehadiran mereka di kantor tidak terlalu penting
Ketiga: Lingkungan Kerja Kompetitif dan Sistem Merit.
Gen Z yang sangat kompetitif mengukur kepuasan kerja ketika mereka diberi kesempatan untuk membuktikan diri dan menerima apresiasi atas pencapaian mereka.
Kebanggaan Gen Z adalah dapat memberi kontribusi positif terhadap perusahaan dan perusahaan menganggap kontribusi itu sebagai sesuatu yang sangat penting yang ditunjukan lewat apresiasi kepada mereka.
Gen Z berorientasi pada masa sekarang sehingga tidak terlalu terbuai oleh angin surga ‘demi karir’ di masa depan.
Baca Juga:
Mereka menyenangi sistem merit dalam penilaian kinerja yang dikomunikasikan secara memadai sehingga mereka dapat melejitkan kompetensi mereka untuk mencapai bahkan melampaui standar-standar penilaian kinerja perusahaan.
Keempat: Lingkungan kerja yang hangat dan hubungan tim kerja yang ‘cair’.
Gen Z mengharapkan umpan balik yang dikomunikasikan secara jelas. Mereka terbiasa dengan komunikasi ala media sosial dimana komen-komen real time mulai yang mendukung sampai menjatuhkan disampaikan secara gamblang oleh siapa saja.
Karena itu Gen Z mengharapkan umpan balik baik dari rekan kerja maupun atasan yang dikomunikasikan secara baik. Gen Z membutuhkan lingkungan kerja yang menerima mereka sebagai tim kerja yang setara, bukan lingkungan kerja yang kaku dengan batasan jelas senior – junior.
Gen Z lebih menginginkan komunikasi yang bersifat profesional di tempat kerja yang memungkinkan ide-ide mereka didengar dan dihormati sesama tim. Terutama atasan yang percaya dan mendukung ide-ide terbaik mereka demi kemajuan perusahaan.
Baca Juga:
Mutu Tenaga Kerja Indonesia, Revolusi Industri 4.0, Dan Antisipasi Lembaga Pendidikan
Yang paling dihindari oleh Gen Z adalah atasan yang otoriter tanpa interaksi secara langsung, dengan gaya komunikasi hirarkis yang kaku.
Lingkungan kerja utopis yang sedemikian ideal ini harus disadari oleh para pekerja Gen Z bahwa ini tidak dapat terwujud 100 persen. Pada saat yang sama dunia usaha harus bergerak ke lingkungan kerja ideal yang diharapkan oleh pekerja Gen Z.
Data statistic dari BPS menunjukan bahwa Gen Z saat ini mendominasi penduduk Indonesia dibandingkan dengan generasi lain. Ini berarti bahwa pada saat ini angkatan kerja kita dominan terisi oleh Gen Z.
Lingkungan kerja yang ideal tentu juga menuntut kompetensi yang ideal juga. Keterampilan dan/atau keahlian yang sangat spesifik sesuai tuntutan dunia kerja harus dipenuhi oleh pekerja generasi manapun.
Baca Juga:
Karena itu generasi Z harus memiliki bekal yang sangat-sangat mumpuni untuk dapat masuk ke dunia kerja dan dapat mengakses lingkungan kerja yang ideal sesuai dengan harapannya.
Foto ilustrasi dari: rencanamu.id
Leave a Reply