Ketika Gen Z Menghadapi Distopia di Dunia Kerja

Bisnis
Sebarkan Artikel Ini:

Eposdigi.com – Laman Beresford Research yang menggunakan data Pew Research Center juga Biro Sensus AS mengkategorikan Generasi Z adalah mereka yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012 (detik.com, 25.05.2023).

Kini para generasi Z ini telah memasuki dunia kerja. Mereka yang kelahiran 1997 berarti hari ini telah memasuki usia ke 26. Mereka sudah menyelesaikan studinya, dan kini telah memasuki dunia kerja.

Sumber lain semisal businessnewsdaily.com, mengkategorikan Generasi Z atau Gen Z adalah mereka yang lahir antara tahun 1997 hingga tahun 2002. Dengan demikian, bahkan yang kelahiran tahun 2002 pun akan segera memasuki dunia kerja pada tahun 2025 mendatang.

Dalam konteks Indonesia, mereka yang kelahiran 2002 pun sudah banyak yang memasuki dunia kerja, setamat sekolah menengah tingkat atas, baik SMU maupun SMK. Terutama mereka yang tidak melanjutkan studi.

Dengan demikian dunia kerja hari ini (seharusnya) adalah dunia kerja milik mereka. Dunia kerja milik Gen Z. Namun apakah demikian?

Baca Juga:

Delapan Tahun Lagi, Dunia Kehilangan Pekerjaan Ini

Saat ini, di dunia kerja yang seharusnya milik mereka ini masih diisi oleh para generasi sebelumnya. Berdasar sumber yang dikutip detik.com di atas, saat ini para Generasi Z ini bekerja bersama dengan Generasi X (Gen X) mereka yang lahir antara 1965 – 1980, yang kini berusia 43 hingga 58 tahun.

Tidak hanya itu, Gen Z juga berbagi pekerjaan dengan Generasi Milenial; mereka yang lahir antara tahun 1981 sampai dengan 1996, yang saat ini berusia 27 – 42 tahun.

Generasi X dan Generasi Milenial yang bekerja bersama Generasi Z ini, sebagian mungkin berposisi sebagai atasan mereka, sebagian besar lainnya mungkin membagi pekerjaan yang selevel dengan mereka.

Pada saat yang sama, berbagai kemajuan teknologi terutama, di mana saat ini dunia kerja berada pada revolusi industri 4.0 dimana semua hal terhubung sedemikian rupa oleh berbagai kemajuan teknologi internet dan artificial intelligence

Dunia berubah sedemikian cepat, dalam skala yang sangat besar, dan sekaligus mencakup dan memengaruhi banyak dimensi kehidupan sekaligus. Begitu juga dengan dunia kerja.  Tantangan ini tidak hanya dihadapi oleh para Gen Z, tetapi lebih menjadi tantangan yang berat bagi Gen Milenial, apalagi Gen X.

Sementara dalam segi kesiapan, dibandingkan dengan Generasi Milenial, apalagi Generasi X, Generasi Z-lah yang lebih siap menghadapi perubahan tersebut. Mengapa demikian? Sebab Generasi Z mengalami sendiri perubahan tersebut selama proses mereka belajar.

Baca Juga:

15 Keahlian Ini Akan Sangat Dicari oleh Para Pemberi Kerja dalam 5 Tahun ke Depan

Ketika mereka masih sekolah, perubahan itu sedang terjadi, sehingga mereka mempelajari banyak hal, menyesuaikan diri lebih mudah dengan perubahan tersebut.

Bagi Generasi X dan Generasi Milenial, perubahan besar ini terjadi ketika mereka sedang menikmati zona nyaman mereka dalam dunia kerja. Karena itu perubahan besar ini bisa jadi merupakan sesuatu tantangan besar yang jika boleh memilih, akan ditolak dalam berbagai tingkatan penolakan oleh Generasi X dan Generasi Milenial.

Di dunia kerja, para senior merasa lebih mengenal pekerjaan, mereka sudah terbiasa dengan budaya kerja, sudah hafal dengan pekerjaan dan lain-lain zona nyaman lainnya.

Perubahan besar dalam dunia kerja diterima dalam berbagai tingkat penerimaan yang berbeda. Sebagian berusaha keras menyesuaikan diri dengan tantangan-tantangan baru. Mereka belajar keterampilan baru yang dibutuhkan dunia kerja saat ini.

Sementara lainnya merasa bahwa mereka sudah terlalu ‘tua’ untuk belajar hal baru. Kemudian menyerah dan menyerahkan masa depan mereka pada perusahaan. “Jika memang mereka tidak lagi dibutuhkan oleh karena berbagai kemajuan itu maka sudalah..terima nasib saja,” kira-kira demikian benak para senior.

Baca Juga:

20 Pekerjaan Baru, Butuh Keterampilan Baru. Apa Antisipasi Sekolah?

Generasi Z mempelajari hal-hal baru dalam perubahan yang cepat itu. Hal-hal baru yang terupdate. Hal-hal baru yang belum dipelajari oleh generasi sebelumnya.

Hal-hal baru ini, jikalau pun dipelajari oleh Generasi Milenial dan Generasi X, mereka membutuhkan lebih banyak waktu. Mereka harus melakukannya diluar jam kerja mereka. Sementara Generasi Z, mempelajarinya sebelum memasuki dunia kerja.

Dalam penguasaan tugas-tugas dan tuntutan kerja baru, para Generasi Z jauh lebih siap. Konsekuensi dari kesiapan mereka ini adalah, harapan yang sedemikian tinggi oleh generasi Z terhadap dunia kerja.

Apa saja yang diharapkan Generasi Z dari dunia kerja?

Kontributor businessnewsdaily.com, Max Freedman, menulis (21.02.2023) bahwa Generasi Z mengharapkan tiga hal berikut dari dunia kerja. Pertama: Gaji lebih tinggi. Kedua: Fasilitas tambahan terutama seperti asuransi kesehatan yang memadai, Ketiga : lingkungan kerja yang hangat dan peduli pada mereka.

Generasi Z mengharapkan gaji yang lebih tinggi dari upah minimum. Tidak hanya itu mereka juga mengharapkan program kesehatan dan kesejahteraan yang lebih memadai bagi mereka. Pada saat yang sama mereka menginginkan lingkungan kerja yang nyaman.

Secara spesifik, menurut Max, Generasi Z menginginkan penerimaan yang hangat dari senior mereka di perusahaan. Sayangnya utopia Gen Z yang sedemikian ini tidak serta merta dapat dipenuhi oleh dunia kerja. Mereka harus menerima kenyataan dystopia dari dunia kerja.

Baca Juga:

Hari Ini eranya Robot, Bung!

Banyak pemberi kerja mungkin akan memilih untuk mendapatkan tenaga kerja sesuai kualifikasi yang mereka butuhkan dengan (jika perlu) tidak usah membayar lebih mahal. Menggaji yang baru sesuai standar saja.

Tidak hanya itu, bagi sebagian senior, kehadiran Generasi Z di dunia kerja mereka adalah lawan sengit yang bisa saja menyingkirkan mereka dalam persaingan di dunia kerja.

Keinginan untuk dihormati sebagai senior dan keinginan untuk mempertahankan pekerjaan dalam persaingan, membuat banyak senior menganggap Generasi Z bukan sebagai bagian dari tim kerja, melainkan pesaing yang harus disingkirkan.

Apalagi jika keputusan menerima dan atau mengevaluasi pekerjaan para Generasi Z dalam dunia kerja berada pada Generasi Milenial dan/atau Generasi X yang masih berada pada zona nyaman yang menganggap Generasi Z bukan sebagai tim kerja melainkan sebagai pesaing.

Karena itu, tantangan dunia kerja hari ini tentu tidak ringan. Perubahan teknologi, zona nyaman senior sekaligus utopia Gen Z. Sesuatu yang harus disikapi secara serius.

Foto ilustrasi dari kompas.com

Sebarkan Artikel Ini:

1
Leave a Reply

avatar
1 Discussion threads
0 Thread replies
1 Pengikut
 
Most reacted comment
Hottest comment thread
1 Comment authors
Liana Recent comment authors
  Subscribe  
newest oldest most voted
Notify of
Liana
Guest

thanks for info.