Eposdigi.com – World Economic Forum (WEF) baru-baru ini merilis sebuah laporan berjudul Future of Work 2023. Laporan tersebut menggambarkan perubahan drastis yang akan terjadi di dunia kerja akibat digitalisasi dan pemanfaatan kecerdasan buatan dalam mengupayakan solusi bagi berbagai permasalahan.
Laporan tersebut selain menggambarkan percepatan kemajuan teknologi yang menyebabkan terancam hilangnya sejumlah profesi, tetapi juga menggambarkan keahlian baru yang paling dicari di era perubahan teknologi yang kian cepat tersebut.
Para peneliti dalam laporan tersebut menggambarkan 23 persen dari tenaga kerja di berbagai bidang industri bakal mengalami pergeseran dalam 5 tahun ke depan. Di antaranya terjadi di bidang pemerintahan, komunikasi digital, teknologi informasi, real estate, layanan keuangan, dan rantai pasok.
Laporan tersebut juga menggambarkan perubahan paling drastis dalam 5 tahun ke depan; 32 persen bidang profesi bakal lenyap atau menjelma menjadi profesi yang baru sama sekali. Bidang profesi tersebut adalah pada industri media, hiburan, dan bidang olah raga.
Baca juga :
Lima Pekerjaan Tak Tergantikan Robot Berikut Bisa Jadi Pertimbangan Memilih Karier
Untuk keperluan antisipasi dan proses perencanaan karir, para perencana karir selain perlu mengetahui bidang yang bergeser, bidang karir yang punah, paling relevan mengetahui 15 profesi atau keahlian yang paling banyak dicari oleh para pemberi kerja dalam 5 tahun ke depan sebagai berikut:
- Spesialis Kercerdasan Buatan (AI) dan Machine learning
- Spesialis sustainability
- Analisis business intelligence
- Analisis keamanan sistem informasi
- Insinyur fintech
- Analisis data dan data science
- Insinyur robot
- Spesialis big data
- Operator peralatan pertanian
- Spesialis transformasi digital
- Pengembangan blockchain
- Spesialis e-commerce
- Spesialis strategi dan pemasaran digital
- Spesialis Data engineer
- Desain industri dan komersial
Baca juga :
20 Pekerjaan Baru, Butuh Keterampilan Baru. Apa Antisipasi Sekolah?
Laporan seperti ini perlu dibaca oleh para perencana karir, guru pembimbing, orang tua remaja dan remaja sendiri agar dapat menggunakan informasi seperti ini dalam perencanaan karir sehingga dapat merencanakan karir dengan baik.
Seringkali para perencana karir, guru bimbingan karir tidak mengakses informasi perkembangan karir terbaru sehingga, sehingga banyak murid salah memilih program studi yang justru tidak dibutuhkan atau sudah ketinggalan zaman alias tidak lagi dibutuhkan oleh para pemberi kerja.
Selain itu hadirnya karir dan profesi baru diharapkan memicu perguruan tinggi untuk mendisain program studi dan kurikulum pembelajaran yang lebih relevan dan fleksibel bagi mahasiswa untuk menyiapkan diri menekuni profesi baru tersebut di dalam negri.
Tulisan ini sebelelumnya tayangan di depoedu.com / Foto: grid.id
Leave a Reply