Eposdigi.com – Kemajuan teknologi tak lagi bisa kita hindari. Perkembangannya sedemikian cepat. Artificial Intelligence atau Kecerdasan Buatan semakin sempurna dikembangkan. Perkembangan AI yang kian pesat ini membuat banyak persoalan bisa diselesaikan oleh sistem otomatisasi, tanpa campur tangan manusia.
Bahkan tanpa Artificial Intelligence atau Kecerdasan Buatan-pun saat ini, sudah jamak kita jumpai banyak hal yang berubah menjadi otomatis berkat sentuhan teknologi. Terutama teknologi yang memanfaatkan jaringan internet.
Teknologi-teknologi yang demikian ini, disadari maupun tidak, telah mampu merubah sedemikian besar kehidupan manusia. Hari ini tidak ada lagi batasan yang jelas antara ‘dunia maya’ dengan ‘dunia nyata’.
‘Dunia Maya’ sudah sedemikian nyata, sehingga sukar kita pisahkan dengan ‘dunia nyata’. Dunia nyata menjadi maya, sebab sejatinya kini kita lebih nyata hidup dalam dunia maya.
Baca Juga:
Tang Yu Robot Humanoid Pertama dalam Sejarah, Diangkat Jadi CEO Perusahaan Teknologi
Pun demikian dengan pilihan-pilihan karier. Banyak pekerjaan yang kini kehilangan sentuhan manusia. Pekerjaan-pekerjaan yang nyatanya bisa digantikan oleh otomatisasi teknologi yang terhubung internet.
Pada saat yang sama, pekerjaan-pekerjaan ini ternyata lebih efektif dan efisien dilakukan secara otomatis oleh sistem dibandingkan dengan ketika pekerjaan yang sama ditangani oleh manusia.
Alasan lebih efektif dan efisien inilah yang memaksa banyak orang kehilangan pekerjaannya. Digantikan oleh sistem otomatisasi yang terhubung dengan dunia internet.
Kabar baiknya adalah, tidak semua pekerjaan dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien oleh robot, atau sistem otomatisasi dan kecerdasan buatan manapun.
Pekerjaan-pekerjaan ini bisa menjadi pilihan karier oleh siapa saja, terutama oleh para mahasiswa yang mendambakan pekerjaan selepas studi mereka. Seperti dilansir oleh detik.com (06/01/2023) ke-lima pekerjaan ini antara lain.
Baca Juga:
Memiliki Lima Skills ini Membuat Pekerjaanmu Tidak dapat diambil Alih oleh Robot
Pertama: Pekerjaan yang berhubungan dengan Empati. Robot barangkali tak tertandingi dalam soal kecerdasan kognitif, namun barangkali hanya manusia yang mampu memberikan empati kepada sesamanya yang lain.
Karena itu memilih karier yang mengedepankan Empati kepada sesama yang lain akan bertahan dari invasi otomatisasi robotic.
Pekerjaan seperti: guru, psikolog, dokter dan tenaga kesehatan lain, psikiater, pekerjaan yang berkaitan dengan hubungan masyarakat atau humas dan juga HRD bisa menjadi pilihan para mahasiswa untuk mengembangkan karirnya.
Kedua: Pekerjaan Kreatif. Kata kunci pekerja kreatif adalah imajinasi. Robot hanya berfungsi sebatas pada sejumlah parameter yang sudah ‘diperintahkan’ pengembangnya. Di luar parameter itu tidak dapat dilakukan robot.
Pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan daya imajinasi tinggi seperti: penulis, seniman, merancang grafis, desainer, editor dan semua pekerjaan yang membutuhkan kreativitas yang tinggi dapat bertahan dari gempuran robot.
Baca Juga:
Ketiga: Pekerjaan Strategis dan Kompleks. Mereka yang saat ini menduduki posisi pengambil keputusan strategis barangkali bisa bertahan dan tak tergantikan robot.
Pengalaman bertahun-tahun menangani berbagai persoalan yang kompleks membuat mereka dapat mengambil keputusan yang tepat, melampaui parameter yang telah diprogramkan pada robot.
Pekerjaan seperti marketing, pengambil keputusan sipil maupun militer, mereka yang mengembangkan software dan pekerjaan strategis dan kompleks lainnya juga dapat bertahan dari gempuran robot.
Keempat: Pekerjaan yang mengandalkan fisik manusia. Para atlet, terapis, pembuat kerajinan, menjadi salah satu dari profesi yang dapat bertahan dari robot.
Dan yang terakhir, kelima; Pekerjaan yang mengandalkan visi dan imajinasi. Seperti yang telah diutarakan sebelumnya. AI hanya dapat bekerja sesuai dengan parameter atas data yang diinput untuk diproses.
Baca Juga:
Jika Elon Musk Berhasil, Enam Bulan Lagi, Orang Lumpuh Dapat Berjalan dan Orang Buta Dapat Melihat
Diluar data tersebut Kecerdasan Buatan belum mampu untuk mengerjakannya. Kecerdasan buatan hanya ‘berpikir’ menurut data-data. AI atau Kecerdasan Buatan tidak memiliki daya imajinasi.
Mereka yang bekerja berdasarkan visi dan daya imajinasi semisalnya : aktivis, wirausahawan, motivator, pelawak, pembicara, penulis, juga data bertahan dan tak terambil alih oleh robot.
Namun yang paling penting adalah pekerjaan ataupun profesi-profesi yang sudah kita sebutkan diatas terus berupaya untuk menjadi semakin manusiawi. Proses menjadi semakin manusiawi ini harus bisa mengungguli atau lebih cepat dari pada proses AI atau Kecerdasan Buatan mendekati manusia.
Foto Ilustrasi dari okezone.com
Terima kasih atas informasinya. Jasa Virtual Reality Jakarta merupakan salah satu penyedia jasa di bidang teknologi yang cocok untuk membangun bisnis digital anda.