Badai Seroja dan Hadirnya Organisasi Rahim Lamaholot Kalimantan Barat

Daerah
Sebarkan Artikel Ini:

Eposdigi.com – Bencana badai Seroja April 2021 lalu melahirkan banyak perhatian. Benar bahwa badai pasti berlalu. Duka karena Seroja, berlalu lebih cepat karena perhatian dan uluran kasih dari banyak hati yang lapang.

Luasnya hati yang melahirkan perhatian untuk Lewotanah yang berduka, datang dari banyak orang. Baik yang di Lamaholot, maupun oleh anak-anak Lewotanah yang berdiam di luar Lamaholot.

Bencana alam Badai Seroja yang melanda tanah Lamaholot pada Minggu 04 April 2021 yang menelan banyak korban jiwa, korban luka, harta benda hilang , rumah rusak berat sedang dan ringan, namun juga menghadirkan harapan baik, bahwa duka di Lewotanah juga adalah air mata semua anak Lewotanah di manapun mereka.

Baca Juga:

Caritas Realisasikan Program Hunian Transisi dan Rehap Rumah Korban Dampak Badai Seroja

Pun bagi masyarakat Lamaholot diaspora di Kalimantan Barat. Kejadian bencana alam badai Seroja menggoreskan luka dan duka begitu dalam bagi seluruh masyarakat Lamaholot yang merantau di Ibu Kota Pontianak  Provinsi Kalimantan Barat.

Naluri masyarakat Lamaholot pejuang rupiah (perantau) terpanggil untuk menyambung tangan ikut merasakan penderitaan Lewotanah. Terutama naluri keibuan. Ina-ina asal Lamaholot di Kalimantan Barat terpanggil untuk segera menenangkan tangis dan duka anak-anak Lewotanah.

Bencana alam badai Saroja Minggu 4 April 2021 ditanah Lamaholot mendorong lahirnya Organisasi Rahim Lamaholot Kalimantan Barat. Rahim Lamaholot dilandasi oleh semangat dan filosofi koda.

“Koda soba di sobane kaan keru soba, kirin papeke di kaan baki papek, weli liwhon solor watan lema, hia tana naran nuan nebon. Beke tuen hola balik, puke tite ata Lamaholot hena.”

“Doan me seba doi uru pia, doan lau niton tasik papan, ke pupu dike ranun saren, ake nai naan beka doan. Oneke mela yalheke saren sampe maan kelen lodo depap tana, hingga maan kowa lodo parep ekan”

“Kame hia wakhon Tadon Adonara, sogan narane pai puji pelewan ke Letane ake mai maan besik doan.”

Visi dan Misi Organisasi Rahim Lamaholot Kalimantan Barat:

VISI :

Membangun karakter perempuan-perempuan  Lamaholot yang ada di perantauan untuk selalu tergerak hatinya dan berupaya untuk ikhlas membantu Lewotanah saat dibutuhkan.

Rahim Lamaholot selalu ada buat Lewotanah karena seorang Ibu tidak akan mungkin lari dari tanggung jawab berjuang demi anak-anaknya begitu juga dengan Rahim Lamaholot.

MISI

1.Memberikan bantuan kemanusiaan ke lewotana jika ada kejadian luar biasa.. Seperti Bencana Alam dan/atau Kebakaran.

2.Bantuan bagi anggota Rahim Lamaholot Kalimantan Barat berupa uang duka, terkhusus kepada keluarga kandung anggotanya, seperti bapak dan mama kandung, bapa mama mertua dan anak kandung.

Baca Juga:

Ile Boleng, Siklon Seroja dan Athroposophy

Susunan kepengurusan Organisasi Rahim Lamaholot Kalimantan Barat

Tim pengawas

  1. Yohanes Peten Lewo
  2. Ica Lamapaha

Tim penasihat

1.Yohanes Tokan

2 Rosadalima Riantoby

Ketua

  1. Elisabeth Ema Wokan
  2. Epiana Gololibo

Sekretaris

  1. Lusia Maharya

Bendahara

  1. Imelda Peni

2.Elisabet Buka Watuk

Jumlah anggota yang tergabung di Organisasi Rahim Lamaholot yaitu 100 orang anggota dan dipastikan akan terus bertambah.

Simpatisan Rahim Lamaholot di Lewotanah

Ada pun donasi Organisasi Rahim Lamaholot Kalimantan Barat yang pernah diberikan untuk bencana alam Badai Seroja melalui beberapa tahapan dan donasi untuk kedukaan yaitu :

Tahap pertama, uang sebesar Rp 20.000.000 (dua puluh juta rupiah)  untuk Nelelamadike Pulau Adonara, dan untuk Lembata Rp10.000.000

Tahap kedua, uang Rp 5.000.000 (lima juta rupiah) untuk seorang Ibu di Adonara. Tahap ke tiga, uang Rp 1.000.000 ( satu juta rupiah) untuk sarana air bersih. Tahap keempat,  uang Rp1.000.000 (satu juta rupiah) untuk seorang adik di Adonara.

Baca Juga:

PEKKA Hadir di Tengah Dunia Lamaholot yang Patriarkis

Tahap kelima, baju Rahim Lamaholot untuk orang di kampung. Tahap ke enam,  aksi Natal untuk 4 paroki Witihama, Kiwangona, Hinga dan Lambunga sebesar Rp1.500.000.( satu juta lima ratus ribu rupiah)

Tahap ketujuh uang duka Rp2.000.000, (dua juta rupiah)  untuk keluarga berduka di daerah Sanggau.

Menurut keterangan Elisabeth Ema Wokan selaku ketua  Organisasi Rahim Lamaholot Kalimantan Barat, organisasi ini  akan terus ada dan akan terus hidup sebagai perpanjangan tangan Lewotanah Lamaholot yang ada di tanah rantau Provinsi Kalimantan Barat.

Baca Juga:

Menakar Kata ‘Lama’ dalam Etnologi Lamaholot

“Kita ibu-ibu pejuang rupiah di tanah rantau, berusaha kerja keras menghidupi keluarga dan selain itu juga bisa memberi sedikit kelebihan dari hasil keringat untuk kepentingan Lewotanah Lamaholot tercinta lewat Organisasi Rahim Lamaholot,” kata Elisabeth Ema Wokan saat dikonfirmasi lewat aplikasi WhatsApp miliknya (13/06).

“Duka Lamaholot adalah duka kita bersama karena kita lahir dalam satu rahim yaitu Rahim Lamaholot,” tutup Elisabeth.

Sebarkan Artikel Ini:

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of