Eposdigi.com – Dulu kala, ketika mendengar kata investasi yang langsung terpikir adalah banyak duit. Mereka yang berinvestasi adalah mereka yang memiliki banyak uang. Dengan uang yang banyak, mereka bisa menginvestasikan uang mereka dengan harapan agar mendapat keuntungan tertentu di kemudian hari.
Investasi oleh banyak ahli didefinisikan sebagai sebuah pilihan secara sengaja untuk menanamkan sejumlah uang atau modal berharga miliknya dan menahannya dalam waktu tertentu dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang.
Ada minimal tiga kata kunci dalam investasi. Ada uang atau modal berharga. Ada waktu tertentu dan Keuntungan yang diharapkan di kemudian hari.
Baca Juga:
Berdasarkan ketiga kata kunci ini, maka kita dapat membuat perbandingan mana yang paling menguntungkan dari banyak investasi yang secara resmi diakui dan dilindungi secara hukum di Indonesia.
Tentu kata resmi diakui dan dilindungi oleh hukum sangat penting dalam berinvestasi agar tidak terjebak oleh investasi bodong yang telah banyak memakan korban.
Berdasarkan tiga kata kunci tadi, dapat kita buat kesimpulan awal yang sederhana tentang mana yang paling menguntungkan.
Dari pikiran awam saya, maka investasi yang paling menguntungkan adalah investasi dengan menggunakan uang atau modal sekecil-kecilnya, namun dalam waktu yang sesingkat-singkatnya dapat memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.
Baca Juga:
Bagi pemula, memulai investasi dengan semakin sedikit modal makin baik investasi tersebut. Karena apa? Jika gagal pun kerugiannya sedikit. Dari sisi jumlah modal maka emas dan reksa dana mengalahkan properti.
Membeli properti membutuhkan modal yang besar, karena harganya yang mahal, dengan segala macam prosedur yang panjang. Sementara membeli reksa dana dan emas saat ini hanya membutuhkan modal lebih kurang Rp100.000,- saja.
Jika diukur dari sisi waktu maka reksa dana tentu tidak kalah dibandingkan dengan emas dan properti. Waktu bukan hanya berbicara mengenai investasi mana yang menghasilkan keuntungan singkat sesingkat singkatnya.
Variabel waktu juga menyangkut seberapa cepat jenis investasi tersebut bisa diuangkan kembali. Di antara properti, emas dan reksa dana, properti bisa sangat lama dijual kembali. Namun ini juga tidak pasti.
Baca Juga:
Warung yang Kian Memesona, Investor Kelas Dunia Pun Kepincut
Bisa saja, properti di lokasi tertentu langsung naik berlipat-lipat kali, walaupun masih membutuhkan proses yang panjang untuk menjualnya kembali. Sementara emas dan reksa dana cenderung bisa diuangkan kembali dengan mudah.
Jika reksa dana masih membutuhkan beberapa hari untuk menjadi duit cash maka emas bisa dapat dijual dalam hitungan menit. Walaupun emas dalam waktu singkat nilainya tidak mungkin melonjak tajam.
Dari sisi besarnya keuntungan, maka properti memiliki peningkatan harga yang paling tinggi dalam waktu yang singkat. Dengan catatan properti itu berada di lokasi yang baik. Reksa dana dalam waktu tertentu juga mengalami tingkat keuntungan yang lebih baik jika dibandingkan dengan emas.
Reksa dana sangat tergantung pada manajer investasi dan pilihan jenis investasi seperti apa yang mau ditempatkan dananya oleh manajer keuangan. Sementara emas butuh waktu yang lama untuk memperoleh keuntungan yang besar karena harga emas sangat stabil walaupun terus meningkat tahun demi tahun.
Baca Juga:
Warren Buffett : Cerdas Mengelola Keuangan Harus Dibiasakan Dari Kecil
Properti memiliki kelemahan dari segi likuiditas. Reksa dana sangat tergantung pada sentimen perekonomian dan kejelian penempatan dana oleh manajer investasi, sementara emas memerlukan waktu yang lama untuk memperbesar margin keuntungan.
Dari sisi risiko, emas paling tidak berisiko. Harga emas walaupun turun namun secara jangka panjang pasti naik. Emas disebut investasi safe haven karena kestabilan harganya. Krisis keuangan atau sentimen pasar negatif skala global pun, emas biasanya stabil.
Sementara properti, jika lokasinya tidak bagus maka akan mengalami penurunan nilai. Ada banyak biaya tersembunyi untuk merawat properti selain kemampuan likuiditasnya ‘buruk’.
Tentu analisa ini adalah analisis dari sudut pandang orang awam. Digiers bisa mengecek data tentang pilihan investasi mana yang paling sesuai dengan tingkat resiko yang bisa ditoleransi oleh Digiers.
Baca Juga:
Tingkat resiko ini biasanya berhubungan dengan pilihan jenis investasi serta modal yang mau ditanamkan.
Maka bagi banyak investor, bukan lagi soal jumlah uang atau modal, atau seberapa lama waktu mereka berinvestasi, namun tergantung pada berapa besar resiko yang siap mereka ambil dalam sebuah investasi yang mereka pilih.
Jadi bagaimana dengan Anda, Digiers? Tingkat resiko seperti apa yang akan Anda tolerir? Pilihan investasi seperti apa yang hendak Anda ambil?
Foto dari fineartamerica.com
Leave a Reply