Pengaruh Covid-19 terhadap Pariwisata di Bali

Daerah
Sebarkan Artikel Ini:

Eposdigi.com – Bagi wisatawan manca negara, Bali barangkali lebih terkenal dari Indonesia sendiri. Dan bagi Bali, pariwisata bukan hanya sekedar wisatawan datang untuk bersenang-senang. Pariwisata adalah kehidupan Bali.

Bali dan pariwisata seperti nadi dan darah. Seperti sekeping uang logam, Bali dan pariwisata tidak terpisahkan.

Pandemi Covid-19, sejak pertama kali muncul di Cina pada tahun 2019 lalu dan kemudian diumumkan di Indonesia Maret 2020, pariwisata di Indonesia terkhusus di Bali mengalami dampak yang luar biasa.

Baca Juga: Pariwisata Labuan Bajo Di Tengah Pandemi Covid-19

Bahkan salah seorang Pengurus Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya mengatakan bahwa Covid-19 telah membuat pariwisata Bali collapse (kompas.com 05/03/2021)

Ekonomi Bali yang ditopang oleh 70 persen pariwisata mengalami penurunan yang luar biasa. Sisanya adalah bidang pertanian dan industri kreatif pun tidak cukup menyelamatkan Bali dari crisis ekonomi akibat pandemi Covid-19.

I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya juga menyebutkan bahwa dari 5.000 hotel di Bali, hampir separonya tutup selama pandemi Covid-19. Pekerja restoran dan hotel anggota PHRI Bali yang dirumahkan mencapai 300.000 orang.

Baca Juga: Jalan Keluar UMKM di tengah Pandemi Covid-19: Branding di Media Sosial

Sementara mereka yang bekerja di bidang trasportasi di Bali, yang kehilangan pekerjaan karena sepihnya pariwisata sebanyak 75.000 orang dan dibidang industri, 360.000 orang kehilangan pekerjaan.

Dampak buruk corona terhadap pariwisata di Bali, bisa mempengaruhi kehidupan masyarakat Bali. Mereka yang selama ini sumber penghasilannya dari pariwisata kehilangan penghasilan.

Jika ini terjadi dalam waktu yang lama maka bisa mempengaruhi bidang kehidupan yang lain. Bisa jadi tingkat kejahatan meningkat karena orang-orang butuh uang.

Baca Juga: Di Tengah Pandemi Covid-19, Mengapa Wisata di Gunungkidul Berbeda Dari Tempat Lain?

Namun masyarakat Bali harus pantang menyerah. Walaupun wisatawan masih jarang, namun mereka yang berjualan bisa melakukannya secara online.

Selain itu pemerintah pusat maupun pemerintah di Bali harus bisa membuat wisatawan, luar negeri maupun di dalam negeri percaya untuk segera mengunjungi Bali lagi.

Jika mereka percaya bahwa saat mereka berkunjung ke Bali tidak tertular corona maka mereka pasti akan datang lagi untuk berwisata ke Bali.

Baca Juga: Pekerja Seni dan Pandemi

Salah satunya adalah dengan memberikan vaksin kepada semua orang yang bekerja di bidang pariwisata di Bali. Jika semua sudah di vaksin maka wisatawan lebih yakin untuk mengunjungi Bali.

Pemerintah dan semua yang bekerja di bidang pariwisata di Bali juga harus bisa mentaati protokol kesehatan. Semua tempat tempat pariwisata, hotel dan restoran, pusat penjualan souvenir harus mentaati protokol kesehatan.

Lalu pemerintah dan masyarakat di Bali mempromosikan bahwa Bali sudah aman dari Corona, ini dibuktikan dengan menurunnya jumlah kasus positif Corona di Bali.

Sebab jika Bali belum turun kasus positif corona maka akan sulit meyakinkan wisatawan untuk berkunjung ke Bali. Semoga pariwisata bali segera pulih.

Penulis adalah Mahasiswa S1 Program Studi Manajemen Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa / Foto : liputan6.com

Sebarkan Artikel Ini:

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of