Eposdigi.com – PT Kereta Commuter Indonesia secara resmi melarang pemakaian masker scuba maupun buff sebagai bagian dari penerapan protocol kesehatan di KRL.
Hal ini ditegaskan oleh VP Corporate Communication PT KCI Anne Purba bahwa masker scuba dan buff tidak efektif mencegah penularan corona.
“Gunakan setidaknya masker kain yang terdiri dari minimal dua lapis,” kata Anne seperti diwartakan oleh detik.com.
Saat ini penyebaran covid-19 semakin manghawatirkan. Jumlah jumlah kasus positif masih cenderung bertahan mendekati angka 4000 kasus.
Baca Juga: Mengapa Anda tidak mengenakan Masker?
Bertambahnya kasus positif harian sejumlah ini tidak boleh dipandang sebelah mata. Walaupun masih harus ditelusuri penambahan ini apakah karena penyebaran corona yang begitu massif atau jumlah orang yang dites untuk covid-19 semakin banyak setiap harinya.
Selama data mengenai penyebab angka pertambahan itu belum secara transparan dapat diakses, saya lebih mengambil sudut pandang bahwa “Saya dan mungkin Anda, saat ini sudah “positif” tertular covid-19, sampai hasil tes mengatakan sebaliknya.”
Sudut pandang ini mendorong saya secara sadar menerapkan anjuran dari pemerintah untuk mencegah semakin mengganasnya penyebaran covid-19.
Memakai masker, lebih sering Mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir, dan Menjaga jarak dengan orang lain; menghindari kerumunan banyak orang.
Baca Juga: Apa Yang Harus Dilakukan Jika Positif COVID-19?
Pandemi corona akan semakin menghawatirkan, mengingat korban para tenaga kesehatan yang berada pada garis paling depan pertempuran melawan covid-19 mengalami peningkatan.
Data dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan bahwa hingga 13 September 2020, sudah ada 115 orang dokter yang meninggal dunia karena covid-19 (bbc.com 15/09/2020).
Jika penyebaran corona tidak kita tekan, penambahan ini berarti meningkatnya tekanan kerja para tenaga kesehatan. Jika tenaga kesehatan ‘tumbang’, maka rumah sakit akan collaps. Apa yang terjadi jika rumah sakit collaps? Hanya membayangkannya saja sudah sangat menakutkan.
Baca Juga: Beberapa Negara Dihantam Gelombang Kedua, Bagaimana dengan Corona di Indonesia?
Memakai masker yang baik dengan cara yang benar, mencuci tangan, dan menjaga jarak, bukan semata-mata untuk melindungi diri sendiri. lebih dari itu untuk melindungi orang-orang yang kita cintai.
Kita tentu sangat berduka bersama Syah Fridan Alif pemilik akun twiter @Nonameaja35. Ia kehilangan ayah dan ibunya hanya dalam selang waktu 30 menit pada Juni lalu akibat covid-19. (detik.com 15/09/2020).
Warga Sidoarjo Jawa Timur ini tidak hanya kehilangan kedua orang tuanya, keesokan harinya sang nenekpun turut meninggal dunia karena covid-19. Sementara Syah sendiri harus menjalani perawatan dalam karantina selama 18 hari.
Tidak hanya di KRL, scuba dan buff seharusnya tidak lagi menjadi pilihan pengganti masker. Kedua bahan ini ternyata membuat penyebaran covid-19 semakin memburuk.
Scuba dan buff yang memiliki pori-pori besar justru efektif memecah cairan droplet. Cairan droplet yang pecah justru semakin mudah menyebar di udara.
Jika masker N95 yang dianggap paling efektif melindungi pemakainnya dari covid-19 memiliki pori sebesar 14 mikron, maka scuba dan buff cendrung memiliki pori yang lebih besar, yakni 30-40 mikron (kompas.com,16/09/2020).
Baca Juga: Ayo Beli Jualan Teman!
Inilah mengapa scuba dan duff tidak boleh digunakan sebagai pengganti masker.
Informasi tentang efektifitas berbagai jenis masker dapat dengan mudah ditemukan pada berbagai platform media sosial.
Digiers pun bisa membuktikan sendiri seberapa efektif scuba dan buff menangkal virus corona lewat percobaan sederhana di rumah. Jika di rumah ada beberapa jenis masker cobalah meniup lilin yang menyala sambil menggunakan masker.
Cobalah juga meniup lilin dengan menggunakan scuba dan buff. Anda akan dapat menarik kesimpulan dengan mudah dari percobaan sederhana tersebut.
Mulai dari Anda dan saya, dengan kesadaran kita menerapkan tiga hal sederhana ini: Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak, kita bisa menghindarkan Syah Syah lain dari dukacitanya.
Sekaligus dapat menjadi bagian dari perang besar melawan pandemi global covid-19. / Foto : sonora.id
[…] Baca Juga: Mengapa Masker Scuba dan Buff dilarang di KRL? […]