Eposdigi.com – Adalah Vo’ Euganeo kota kecil di utara Italia, yang hanya berpenduduk 3.300 jiwa ini adalah pusat epidemi corona pertama di Italia. Dan yang unik darinya adalah dua kasus positif pertama yang dilaporkan pada kota itu tidak memiliki riwayat perjalanan ke China atau negara yang mengkonfirmasi kasus positif corona.
Mereka juga tidak memiliki riwayat kontak dengan pasien dengan gejalah mirip Covid -19. Awalnya kedua kasus ini dirawat di rumah sakit setempat dengan gejalah pneumonia. Mereka kemudian dites. Hasilnya positif covid-19.
21 Febriari 2020, salah satu dari dua kasus positif pertama di Italia ini meninggal dunia. Ia adalah korban jiwa pertama di Italia karena Covid-19. Dua hari kemudian, 23 Februari 2020, kota kecil nan indah ini dilockdown total.
Pemerintah kota kemudian menggelar tes massal. Dalam waktu 6 hari, secara sukarela hampir seluruh warga kota menjalani tes. Hasilnya menarik. Dari 89 kasus positif corona yang terdeteksi, 50 % hingga 60 % tidak menunjukan gejala, tulis detik.com (27/04/2020) mengutip BBC Mundo.
Ke-89 kasus positif ini dikarantina. Riwayat kontak mereka dengan orang-orang ditelusuri. Pergerakan mereka ditahan.
Baca Juga: Mengapa Anda tidak mengenakan Masker?
“Besarnya presentase mereka yang tak bergejala atau asimptomatik ini sangat berbahaya, karena pasien akan terus menjalankan kegiatan mereka sehari-hari lalu menulari sejumlah besar orang,” kata Profesor Andrea Crisanti, professor epidemiologi dan virologi di Universitas Padua yang terlibat dalam inovasi itu, seperti dikutip detik.com.
Lockdown yang ketat, mengendalikan pergerakan mereka yang positif, penelusuran kontak erat dengan yang positif. Kemudian lokalisir mereka. Dalam Sekala kota; Vo’ Euganeo jadi laboratorium sempurna. Penyebaran Corona bisa dikendalikan dengan hanya dua variable: menahan diri selama masa inkubasi dan strategi menahan penyebaran, terutama mereka yang positif tanpa gejalah.
Pun demikian dengan Korea Selatan maupun Vietnam. Korea Selatan mampu melakukan hingga 15.000 tes perhari, tulis tirto.id (20/03/2020). Riwayat perjalanan kasus positif di sebar melalui SMS kepada masyarakat, semata-mata agar masyarakat dapat menghindari kontak dengan pasien positif.
Pemeriksaan secara sukarela dengan hasil pemeriksaan dapat diketahui dalam hitungan menit membuat pemerintah Korea Selatan dapat mengelompokkan siapa saja yang wajib dikaratina dan mengobati mereka yang menunjukan gejalah sakit. Korea Selatan berhasil.
Begitu juga dengan Vietnam. Negara yang berbatasan langsung dengan pusat pandemi ini melakukan karantina yang ketat diwilayah perbatasan dengan China dan kontrol dan pelacakan hingga tingkat keempat siapa saja yang kontak erat dengan kasus positif.
Karantina ketat selama 15 hari, setiap orang wajib menjaga jarak minimal 2 meter dan wajib mengenakan masker ditempat umum menjadi senjata Vietnam memerangi corona. Retorika “perang” terhadap corona dari pemerintah disambut baik warga Vietnam.
Hasilnya, seperti diberitakan detik.com (25/04/2020), hanya 270 kasus positif terkonfirmasi. 225 diantaranya sembuh. Bersama Kamboja, Vietnam menjadi salah satu negara ASEAN yang hingga saat ini masih bebas dari kematian akibat Covid-19.
Belajar dari Kota Vo’ Euganeo – Italia , Korea Selatan, dan Vietnam, walaupun tanpa pemeriksaan masal, namun kesadaran bahwa penyebaran Virus Corona hanya bisa dihentikan melalui gerakan kecil dan sederhana dari masing-masing orang.
Baca Juga: Cahaya Menyeruak di tengah Kelam Corona
Tidak harus dijaga polisi dan tentara seperti di Vo Euganeo, atau di-rotan polisi seperti di India, dengan kesadaran sendiri kita bisa segera keluar dari bencana yang ditimbulkan oleh corona. Dalam sekejap Corona telah meluluhlantakkan banyak dimensi kehidupan manusia. Dan untuk memulihkannya butuh waktu yang tidak sebentar.
Mengingat banyak kasus positif tanpa gejala maka harus ada kesadaran bahwa Anda dan saya, kita semua, bisa saja saat ini sudah positif membawa virus corona dalam tubuh kita.
Paradigma seperti ini seharusnya bisa mendorong kita semua mengikuti apa yang dianjurkan oleh pemerintah. Tiga hal yang sangat sederhana, namun efektif menaklukan corona. Karantina diri dengan tetap di rumah, menjaga jarak dengan orang lain , dan selalu menggenakan masker saat di luar rumah. (Foto : detik.com)
[…] Baca Juga : Berhasil mengatasi Corona, Inovasi apa yang dilakukan kota di Italia ini? […]
[…] Baca Juga: Berhasil mengatasi Corona, Inovasi apa yang dilakukan kota di Italia ini? […]
[…] Baca Juga: Berhasil mengatasi Corona, Inovasi apa yang dilakukan kota di Italia ini? […]
[…] Baca Juga : Berhasil mengatasi Corona, Inovasi apa yang dilakukan kota di Italia ini? […]
[…] Baca Juga: Berhasil mengatasi Corona, Inovasi apa yang dilakukan kota di Italia ini? […]
[…] Baca Juga: Berhasil mengatasi Corona, Inovasi apa yang dilakukan kota di Italia ini? […]
[…] Baca Juga: Berhasil mengatasi Corona, Inovasi apa yang dilakukan kota di Italia ini? […]