Temuan Peneliti Jepang : Metode Tercepat Menenangkan Bayi yang Menangis

Internasional
Sebarkan Artikel Ini:

Eposdigi.com – Bayi akan menangis ketika ia kepanansan. Bayi juga akan menangis ketika popoknya basah, baik karena pipis maupun karena baru buang air besar.

Bayi juga akan menangis jika perutnya sakit atau ketika dalam kondisi tidak sehat lainnya. Selain itu, bayi juga akan menangis ketika ia haus ataupun lapar.

Jadi menangis adalah satu-satunya bahasa yang dikuasai untuk mengungkapkan apa yang sedang bayi rasakan. Orang dewasa ditantang untuk mengenali penyebabya dan menangani penyebab tersebut.

Jika penyebabnya cepat dikenali, lalu ditangani, bayi akan berangsur berhenti menangis. Namun jika orang tua belum berpengalaman, sehingga belum cepat mengenali penyebab tangis bayinya, bayi akan menangis terus dan dapat menyebabkan kondisi traumatik.

Baca Juga:

Bayi Tewas Kesedak Pisang: Salah Siapa?

Karena kondisi traumatik tersebut, tangisan bayi dapat berkepanjangan . Kondisi ini diteliti oleh peneliti di Jepang dan Italia.

Pertanyaan penelitiannya, bagaimana metode yang paling efektif untuk menenangkan tangisan bayi yang berkepanjangan karena kondisi traumatik akibat orang tua terlalu lama mengenali penyebab tangisannya?

Hasil penelitian tersebut, seperti dilansir pada kompas.com menyimpulkan bahwa menggendong bayi yang menangis selama lima menit dengan berjalan kaki adalah metode paling efektif untuk menenangkan bayi.

Sebelumnya banyak orang tua frustrasi karena tidak mengetahui rahasia untuk membuat bayi yang menangis menjadi tenang atau bahkan tertidur.

Baca Juga:

Pentingnya Peran Orang Tua Dalam Mendukung Perkembangan Anak

Para peneliti mengungkapkan pendekatan yang langsung dari penelitian ini, lebih efisien daripada pendekatan yang lain.

Menurut ilmuwan Jepang tersebut, menggendong bayi sambil berjalan selama lima menit dengan kecepatan tetap, tanpa berhenti atau berbelok tiba-tiba, akan mendorong bayi untuk tertidur.

Para peneliti menyarankan agar orang tua atau pengasuh menggunakan cara ini. Selain itu, mereka juga menyarankan agar kepala bayi ditopang pada saat berjalan.

Setelah bayi berhenti menangis, para peneliti juga menyarankan, agar bayi kemudian tidak terbangun dan menangis, jangan langsung diletakkan di ranjang.

Baca Juga:

Posyandu: Potensi Dahsyat Mendorong Perubahan di Desa

Bayi perlu digendong lagi 5 sampai 8 menit lagi sebelum diletakkan di ranjang. Penelitian lain yang diterbitkan dalam Jurnal Current Biology, membenarkan kesimpulan tersebut.

Bayi yang dibaringkan terlalu cepat setelah tertidur, akan dapat bangun dan menangis kembali. Termasuk dalam hal ini adalah jika bayi digendong sambil duduk dibaringkan di kereta dorong.

Para peneliti mengklaim bahwa metode yang mereka temukan ini dapat membantu orang tua baru yang belum bepengalaman. Mereka berharap para orang tua baru dapat terbantu oleh metode ini.

Tulisan ini sebelumnya tayang di depoedu,com, kami tyangkan kembali dengan izin dari penulis / Foto:fancyjasper.com

Sebarkan Artikel Ini:

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of