Raihan Emas Pertama di Olimpiade, Indonesia Catat Sejarah

Eposdigi.com – Kabar gembira datang dari Olimpiade Tokyo 2020. Pasangan ganda putri Indonesia Greysia Polli/Apriani Rahayu dapat meraih medali emas usai mengalahkan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, dengan skor 21-19, 21-15 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo.

Medali yang didapat oleh pasangan ganda putri ini, menjadi medali emas pertama yang didapat oleh kontingen Indonesia di ajang Olimpiade Tokyo tahun ini. Medali emas ini menambah koleksi medali Indonesia yang kini menjadi lima, dan menempatkan Indonesia bertengger di 34 dalam raihan medali, dengan 1 emas, 1 perak, dan 3 perunggu.

Baca Juga: Pelatih Sepak Bola Dipecat Karena Timnya Menang Terlalu Banyak

Raihan medali lainnya, berasal dari dua cabang olahraga yakni Angkat Besi dan juga Bulutangkis. Medali pertama berasal dari Aisah Windy Cantika, meraih medali perunggu pada kategori putri 49 kg. Kedua, ada Eko Yuli Irawan, meraih medali perak pada kategori putra 61 kg. Selanjutnya, ada Abdullah Rahmat Erwin, meraih medali perunggu pada kategori putra 73 kg. Terakhir, ada Anthony Sinisuka Ginting, meraih medali perunggu pada cabang Tunggal Putra.

Prestasi Atlet Bulutangkis di Ajang Olimpiade

Pada Olimpiade kali ini, kontingen Indonesia mengirimkan 7 atlet terbaik mereka untuk bertanding dan merebutkan medali pada cabang bulutangkis dalam Olimpiade Tokyo 2020.

Ketujuh atlet tersebut ialah;

1. Jonathan Cristie (Tunggal Putra),
2. Anthony Sinisuka Ginting (Tunggal Putra),
3. Gregoria Mariska Tunjung (Tunggal Putri),
4. Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (Ganda Putra),
5. Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (Ganda Putra),
6. Greysia Polli/Apriyani Rahayu (Ganda Putri),
7. Praveen Jordan/Melati Daeva Oktaviani (Ganda Campuran).

Diantara ketujuh atlet tersebut, hanya dua yang mampu meraih medali di ajang Olimpiade Tokyo 2020.

Pasangan Ganda Campuran, Praveen/Melati menjadi atlet pertama yang gugur di babak Perempat Final, usai dikalahkan Pasangan China Zheng/Huang, 17-21, 15-21. Kemudian disusul Gregoria yang harus takluk dari atlet Thailand Ratchanok Intanon, 12-21, 19-21. Atlet Ganda Putra Marcus/Kevin juga harus takluk, dari pasangan Malaysia Aaron/Soh, 14-21, 17-21. Sedangkan atlet ganda putra lainnya, Hendra/Ahsan juga harus takluk dari pasangan yang sama, pada perebutan medali perunggu dengan skor, 21-17, 17-21, 14-21.

Link youtube:

Atlet ganda putra Jonathan Christie juga gugur di babak 16 besar Tunggal Putra oleh Shi Yu Qi, 11-21, 9-21. Dalam perebutan medali perunggu, Anthony Sinisuka Ginting menang atas Kevin Cordon dari Guatemala 21-11, 21-13.

Walaupun tidak semua atlet meraih medali, tetapi semua atlet perlu kita apresiasi karena telah mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah internasional. Masih ada harapan bagi para atlet-atlet Indonesia di berbagai kompetisi, atau bahkan pada olimpiade terdekat, yakni Olimpiade Paris 2024.

Mencetak Sejarah

Dalam ajang Olimpiade Tokyo 2020, pasangan Greysia/Apri mencetak sejarah dengan menjadi pasangan ganda putri pertama peraih emas pada ajang olimpiade. Sebelumnya, sudah ada 7 atlet yang mendahului Greysia/Apri untuk meraih medali emas dalam ajang Olimpiade.

Baca Juga: Apakah Pembatasan Sosial Berpengaruh Besar?

Berikut daftar peraih medali emas dalam cabang olahraga bulutangkis:

1. Susi Susanti, cabang Tunggal Putri, Olimpiade Barcelona 1992
2. Alan Budi Kusuma, cabang Tunggal Putra, Olimpiade Barcelona 1992
3. Rexy Mainaky/Ricky Subagdja, cabang Ganda Putra, Olimpiade Atlanta 1996
4. Tony Gunawan/Candra Wijaya, cabang Ganda Putra, Olimpiade Sydney 2000
5. Taufik Hidayat, cabang Tunggal Putra, Olimpiade Athena 2004
6. Markis Kido/Hendra Setiawan, cabang Ganda Putra, Olimpiade Beijing 2008
7. Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir, cabang Ganda Campuran, Olimpiade Rio 2016
8. Greysia Polli/Apriani Rahayu, cabang Ganda Putri, Olimpiade Tokyo 2020.

Semoga dengan raihan medali ini, banyak atlet muda Indonesia yang terinspirasi untuk terus berlatih dan terus berjuang untuk mengharumkan nama bangsa. Tak hanya berlaku bagi atlet cabang olahraga bulutangkis saja, tetapi semua atlet punya kesempatan yang sama, di berbagai ajang kompetisi yang akan datang.

Foto: sport.detik.com