Eposdigi.com – Tahun 2017, Muhammadiyah mulai merintis pendirian Universitas Muhammadiyah di luar negeri untuk yang pertama kali setelah berhasil mendirikan PAUD, Sekolah Dasar, kemudian Sekolah Menengah di Australia. Ini adalah bagian dari upaya Muhammadiyah memperluas dakwah.
Negara yang dipilih untuk memulai Universitas Muhammadiyah yang pertama adalah Malaysia. Nama Universitas baru tersebut adalah Universitas Muhammadiyah Malaysia (UMAM). Resmi berdiri sejak 10 Agustus 2021, terletak di Perlis Malaysia.
Izin pendirian dikeluarkan oleh Jawatan Pendidikan Tinggi Kementrian Pengajian Tinggi Malaysia setelah berproses selama kurang lebih 4 tahun sejak tahun 2017 tersebut. Proses tersebut dimulai dengan pembentukan perseroan terbatas pada 8 Februari 2017.
Baca juga :
Setelah Memperoleh Izin SD dan TK, Muhammadiyah Australia Colege Dapat Izin untuk Selenggarakan SMP
Perseroan tersebut bernama UCMM Konsortium Sdn. Bhd. dengan Lembaga Pengarah Syarikat atas nama Haedar Nasir, Mohd Noh Bin Dalimin, Ahmad Dahlan Rais dan Marpuji Ali Muanam. Setelah itu proses melengkapi berkas di bawah ketentuan yang berlaku di Malaysia dilakukan secara bertahap.
Selain pengurusan berkas, pengurus Muhammadiyah juga bertemu langsung dengan Menteri Pendidikan Malaysia saat itu, yakni Dr. Maszlee Malik. Proses panjang lebih dari 4 tahun tersebut akhirnya menuai hasil pada 10 Agustus 2021.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Pengarah Jabatan Pendidikan Tinggi Malaysia, Prof. Dato Dr. Husaini Bin Omar resmi membacakan surat izin kelulusan dan persetujuan Pemerintah Malaysia untuk pendirian UMAM di Malaysia dan Universitas resmi berdiri.
Haedar Nasir, Ketua PP Muhamadiyah, pada kesempatan tersebut menjelaskan bahwa pendirian Universitas Muhammadiyah di Malaysia merupakan wujud dari program Internasionalisasi Muhammadiyah yang diamanatkan oleh Muktamar Muhammadiyah tahun 2021.
Baca juga :
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Meluluskan Seorang Pastor Katolik Menjadi Doktor
Pengurus Muhammadiyah terpilih melalui muktamar tersebut, diamanatkan untuk membangun Center of Excellent di luar negeri. Kini UMAM dibangun menjadi Research University karena jumlah mahasiswa program doktornya mendominasi.
Saat ini UMAM seperti dilansir pada laman MOJOK.CO, membuka program Ph.D (S3) pada beberapa bidang ilmu seperti Information Technology, Social Science, Business and Management, Education and Islamic Studies.
Selain untuk kepentingan dakwah, menurut Ketua Badan Pimpinan Harian Prof. Bambang Setiadi, UMAM juga hadir untuk kepentingan praktis pengembangan Muhammadiyah.
Dalam rangka itu, Bambang menyebut, UMAM hadir untuk membantu menambah jumlah Doktor bagi Universitas Muhammadiyah dan Aisyah. Kata Bambang, kehadiran Doktor merupakan aspek penting bagi perkembangan akademis Universitas.
Berdasarkan perhitungan Prof. Edy Suandi Hamid, saat ini seluruh Universitas di bawah naungan Muhammadiyah masih ada 15.000 dosen belum bergelar Doktor. Jika kapasitas UMAM hanya dapat meluluskan 150 – 200 pertahun maka untuk mencapai 15.000 butuh waktu 75 tahun.
Baca juga :
Universitas Islam Internasional Indonesia Jadi Kiblat Riset Islam Moderat
Selain itu, sebagai Universitas Islam, fokus utama UMAM adalah penerapan nilai-nilai Islam pada perkembangan ilmu pengetahuan dengan pendidikan berkualitas unggul. Ini optimis diwujudkan karena kampus ini memiliki dosen yang telah menyelesaikan Ph.D di bidangnya.
Itulah perkembangan dan ekspansi Muhammadiyah sebagai salah satu ormas yang berpengaruh di Indonesia. Sebagai bagian dari gerakan pembaharuan, mudah-mudahan UMAM dapat menjadi universitas penyokong kemajuan, kemoderenan umat manusia.
Tulisan ini sebelumnya tayang di depoedu.com /Foto: langit7.id
Leave a Reply