Eposdigi.com – Setelah memperoleh izin untuk menyelenggarakan primary/co-educational pada 21 Desember 2021, setelah perjuangan yang panjang, tahun ini Muhammadiyah Australia College (MAC) menyelenggarakan wisuda 6th grade (Sekolah Dasar) untuk pertama kalinya di bulan Desember 2022.
Sementara itu, bulan Desember tahun ini juga, setelah melalui proses registrasi dan sertifikasi yang rumit, Pemerintah Victoria memberikan izin (15/12) untuk menyelenggarakan pendidikan menengah pertama atau setara SMP.
Sertifikat izin mendirikan SMP tersebut diunggah oleh Pemerintah Victoria pada laman MAC, sebagai penanda MAC telah mendapat izin untuk menyelenggarakan pendidikan setara SMP.
Baca Juga:
Mengenal Daftar 100 Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia Versi UniRank 2022
Seperti dilansir pada laman muhammadiyah.or.id.sertifikat tersebut ditandatangani oleh Deputy Chief Executive Officer School Pemerintah Victoria Stefanie Veal.
Pada sertifikat tersebut tertera nomor registrasi 2241 dan disebutkan sebagai sekolah untuk kegiatan primary (pendidikan dasar) secondary (pendidikan menengah) dan co-educational.
Dengan izin baru untuk menyelenggarakan SMP tersebut maka sekolah yang telah beroperasi sejak 21 Desember 2021, dengan jumlah 30 murid angkatan pertama ini, tidak hanya menyelenggarakan TK dan SD saja, melainkan juga SMP.
MAC ini berdiri di 1-3 Killarney Drive, Melton. Lokasi ini merupakan lokasi kedua setelah gagal didirikan di Neavre Warren karena sulitnya memperoleh izin dari warga setempat.
Baca juga :
Empat Universitas Islam dari Indonesia Ini, Masuk 10 Besar Universitas Islam Terbaik Sedunia
Awalnya MAC diusulkan oleh WNI diaspora di Australia kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah ketika setiap kali para pengurus pusat Muhammadiyah berkegiatan di Australia.
Di sisi lain, Muhammadiyah sendiri memiliki program internasionalisasi dan pencerahan semesta, melalui jalur-jalur resmi.
Oleh karena itu, Dahlan Rais, seorang Pengurus Pusat Muhammadiyah menyebut kehadiran MAC seperti tumbu ketemu tutup. Artinya, kepentingan WNI diaspora ketemu dengan kepentingan program internasionalisasi Muhammadiyah.
Oleh karena itu Dahlan menyebut, MAC diupayakan menjadi sarana pendidikan bagi anak-anak WNI diaspora di Australia untuk memperkuat ke-Indonesiaan mereka.
Baca juga :
Konsep Pendidikan Australia dalam Bingkai Pendidikan Indonesia
Selain itu, pada saat yang sama, anak-anak di MAC juga belajar budaya Barat, jadi mereka belajar dua budaya sekaligus. Belajar di MAC memperkuat budaya ke-Indonesiaan, sekaligus kemajuan Barat.
MAC juga diharapkan dapat menjadi laboratorium tempat belajar yang sangat kaya tentang praktik pendidikan perpaduan antara budaya Barat dan budaya Timur, bagi sekolah-sekolah Muhammadiyah di Indonesia.
Tulisan ini sebelumnya tayang di depoedu.com / Foto:pwmjateng.com
Leave a Reply