Lanjutan Tulisan Tentang Bagaimana Membentuk Rasa Percaya Diri Pada Anak

Budaya
Sebarkan Artikel Ini:

Eposdigi.com – Dua tulisan tentang membentuk rasa percaya diri pada anak sedikit banyak memberi gambaran bahwa peran orang tua merupakan hal yang vital untuk membangun rasa percaya diri anak.

Selain memberi perhatian dan kasih sayang yang dibutuhkan anak, orang tua juga harus menciptakan lingkungan yang ideal untuk untuk tumbuh kembang anak secara optimal.

Orang tua juga harus menciptakan lingkungan yang memungkinkan anak pantang menyerah, membantu anak-anak menyadari keunikan dan kekhasan mereka, membantu anak menyadari bahwa mereka berbeda dari orang lain namun perbedaan tersebut bukan untuk saling membedakan.

Perbedaan mereka semata-mata agar mereka tidak berusaha untuk membandingkan diri dengan dengan orang lain, memberi kesempatan agar anak-anak mereka nyaman dan terbuka memberi pendapat, serta mengajari anak-anak keterampilan dalam interaksi sosial dengan siapa saja.

Baca Juga:

Lagi, Tentang Membentuk Rasa Percaya Diri Pada Anak

Selain kelima hal yang bisa diupayakan oleh orang tua untuk membangun rasa percaya diri anak,ada lagi yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk menambah rasa percaya diri pada anak.

  1. Bantu Anak Menyadari Emosi dan Mengelolanya Dengan Baik.

Tidak hanya anak-anak, setiap orang, dari bayi hingga para sepuh memiliki emosi. Emosi, apapun bentuknya adalah hal yang manusiawi. Sesuatu yang melekat pada setiap manusia yang hidup.

Emosi adalah cara spontan seseorang untuk menanggapi berbagai peristiwa yang terjadi diluar dirinya. Ada emosi positif, namun banyak dari kita menyamakan emosi dengan sesuatu yang berkonotasi negatif.

Kadang kita menyamakan emosi dengan marah, sedih, kecewa, dal lain-lain emosi negatif. Sementara kita mengesampingkan gembira seolah-olah itu bukan emosi.

Baca Juga:

Masih Tentang Bagaimana Membentuk Rasa Percaya Diri Pada Anak

Mengolah emosi bukan perkara mudah. Bahkan orang dewasa sekalipun, mengelola emosi masih merupakan perjuangan banyak orang.

Emosi hanyalah peristiwa alamiah, tanda seseorang menyesuaikan diri dari perubahan yang terjadi diluar dirinya. Namun yang paling penting adalah bagaimana seseorang mengelola emosinya agar dampak dari emosi tersebut tidak melukai dirinya maupun orang lain.

Dalam keseharian kita tentu sering sekali mendengarkan atau mengalami sendiri, bagaimana emosi sesaat bisa saja mendatangkan konsekuensi yang sangat-sangat kompleks.

Jika kita para orang tua saja masih belum bisa mengendalikan atau mengolah emosi bagaimana dengan anak-anak kita?

Mengenalkan emosi tertentu kepada anak tentu adalah hal yang baik. Orang tua harus berlatih secara serius untuk membantu anak mengenali emosi mereka. Apakah anak anak senang, ataupun mereka sedih, kecewa, ataukah mereka marah harus bisa terkonfirmasi oleh anak.

Baca Juga:

Polah Asuh Strawberry Parents dan Tantangan Generasi Masa Depan

Ketika anak-anak sudah mengenali emosi mereka, maka itu merupakan pintu masuk bagi para orang tua untuk membantu anak mengatasi emosi, terutama emosi negatif yang mereka alami.

Peran orang tua adalah membantu anak mengenali emosi mereka sekaligus membantu anak untuk mencari dan menemukan cara untuk mengelola emosi tersebut secara sehat, sehingga pemilik emosi tidak bereaksi secara merusak atas emosi yang dialaminya.

  1. Anak adalah Peniru Ulung, dan Orang Tua adalah Contoh terbaiknya.

Anak adalah peniru ulung. Mereka belajar apapun dari orang-orang dewasa yang ada di sekitar mereka. Ketika kita para orang tua tampil dan membawa diri secara nyaman maka anak-anaknya cenderung untuk menampilkan diri apa adanya dengan nyaman pula.

Anak-anak akan meniru gaya komunikasi kita, setiap bahasa tubuh ketika berinteraksi dengan orang lain, bahkan anak-anak akan mengenli mimic muka dan intonasi suara kita.

Baca Juga:

Orang Tua dan Guru, Lakukan Langkah Ini Untuk Membentuk Self Control pada Diri Anak

Orang tua yang tampil penuh percaya diri secara alamiah, tanpa dibuat-buat, maka anak-anak yang melihat bagaimana keseharian orang tuanya, cenderung menunjukan kualitas emosi yang baik.

Mereka mencontoh orang tuanya yang nyaman dengan dirinya dilingkungan apapun, cenderung tampil sederhana pula seperti apa yang ditampilkan oleh orang tua mereka.

Kepercayaan diri anak akan terlihat dari interaksi mereka dengan orang lain, bagaimana mengambil inisiatif untuk mencoba hal-hal baru sekaligus bertanggung jawab atas konsekuensi dari setiap pilihan yang mereka ambil.

Dan tanggung jawab besar orang tua untuk mengupayakan lingkungan tumbuh yang ideal untuk menumbuhkan rasa percaya diri anak-anak.

Foto ilustrasi dari prenagen.com

Sebarkan Artikel Ini:

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of