Orang Tua dan Guru, Lakukan Langkah Ini Untuk Membentuk Self Control pada Diri Anak

Nasional
Sebarkan Artikel Ini:

Eposdigi.com – Memiliki self control, merupakan salah satu kunci penting bagi seorang anak, untuk tumbuh menjadi pribadi ke arah kedewasaan. Oleh karena itu, seharusnya setiap orang tua memberi perhatian pada bagaimana menumbuhkan self control anak. 

Self control adalah kapasitas individu untuk mengendalikan respon, terutama dalam fungsinya untuk beradaptasi dengan norma ideal, moral, ekspektasi sosial dan pencapaian jangka panjang yang berkaitan erat dengan internal locus of control dan efikasi diri.

Self control bukan hanya tentang menahan diri dari godaan, tetapi juga tentang kemampuan individu untuk mengelola emosi, membuat pilihan dan setia menjalani pilihan secara  bertanggung jawab. 

Anak dengan self control yang baik, cenderung lebih berhasil menghadapi tantangan hidup sehari-hari, baik di lingkungan sekolah, maupun dalam pergaulannya dengan teman sebaya di luar lingkungan sekolah. 

Baca Juga: 

Pintar Saja Tidak Cukup, Anak Perlu Memiliki Enam Karakter Ini Untuk Sukses

Oleh karena itu, upaya orang tua untuk menumbuhkan atau membentuk self control anak adalah upaya penting untuk membentuk karakter yang kuat dan bertanggung jawab pada seorang anak. Ini seharusnya menjadi proses yang sangat penting bagi semua orang tua dalam tumbuh kembang setiap anak. 

Berikut ini enam langkah bagi orang tua untuk membentuk self control pada anak:

Bantu anak untuk kenal diri

Setiap orang, memiliki hal-hal positif dan kelemahan dirinya. Orang tua membantu anak untuk mengenali diri; hal yang positif dalam diri dan hal-hal yang menjadi kelemahannya. Setelah dikenali, bantu anak untuk menumbuhkan sisi positif dan mengatasi kelemahan pada diri anak tersebut.

Baca juga :

Peran Orang Tua Dalam Pembentukan Identitas Anak

Ini adalah proses yang sangat penting yang menjadi landasan perkembangan anak. Ajak anak berdialog. Dengarkan pendapat anak. Bantu anak untuk fokus pada hal-hal positif pada dirinya dan bukan hal-hal yang negatif. Bantu anak untuk konsisten fokus pada hal-hal yang positif. Ini akan menjadi landasan yang baik, untuk memulai langkah berikutnya. 

Ini bukan proses yang mudah tapi dapat dilakukan jika orang tua sabar dalam mendampingi anak, hari demi hari. Kunci keberhasilannya ada pada kemampuan orang tua mendengarkan anak dan penerimaan anak apa adanya, serta kesabaran. 

Bantu anak untuk menetapkan tujuan

Berdasarkan pengetahuan anak tentang dirinya; positif dan negatif, bantu anak untuk mengetahui apa yang realistis menjadi tujuannya. Mulai dari tujuan-tujuan yang sederhana, sesuai dengan tahap perkembangan anak. 

Salah satu latihan penting dimulai dari sini yakni bantu anak untuk menghindari tawaran jika itu tidak menjadi tujuannya. Sebaliknya, bantu anak untuk melakukan sesuatu, jika itu terkait dengan apa yang menjadi tujuannya. Proses pembentukan self control terjadi disini. 

Baca juga :

Urgensi Kedisiplinan dan Kejujuran pada Anak

Buat rencana untuk mencapai tujuan

Setelah anak dibantu merumuskan tujuannya.  Pada proses ini bantu anak untuk membuat rencana dan langkah-langkah yang lebih konkrit agar tujuan tersebut dapat tercapai. Ini adalah tahap berikutnya yang penting di mana self control anak terbentuk. 

Anak menjadi tahu, hal mana yang harus dihindari dan mana yang ia lakukan karena terkait dengan upaya pencapaian tujuannya. Rencana ini adalah batuan bagi anak untuk memfilter hal yang boleh dilakukan dan hal yang perlu ditunda atau bahkan dihindari. 

Secara keseluruhan, setelah proses membuat rencana untuk mencapai tujuan diselesaikan, proses pembentukan self control dimulai. Dan orang tua memiliki alat yang sangat operasional dalam mendampingi anak.

Bantu anak untuk refleksi dan evaluasi diri

Dengan merumuskan tujuan, dan menyusun rencana pendampingan orang tua pada anak, refleksi dan evaluasi diri anak menjadi hal yang lebih mudah dilakukan. Anak menjadi lebih mudah dibantu untuk mengenali apa yang sudah dicapai dan apa yang belum dapat dicapai. 

Baca juga : 

Belajar Mendidik yang Mendewasakan Anak Sejak Dini dari Orang Tua Prancis

Langkah ini juga merupakan proses pembentukan self control yang penting. Lebih dari itu, kebiasaan refleksi dan evaluasi menjadi kebiasaan yang sangat positif dalam proses perkembangan individu. Kebiasaan ini jika dengan konsisten dilakukan, anak akan mengalami pertumbuhan ke arah yang lebih dewasa sebagai pribadi. 

Melatih kebiasaan untuk memotivasi diri sendiri 

Setelah langkah-langkah di atas dilakukan, anak harus dilatih memotivasi dirinya sendiri sehingga anak lebih mandiri dan tidak mengandalkan orang lain. Tanpa latihan memotivasi diri, penetapan tujuan, kemampuan refleksi. kemampuan evaluasi diri dan hasilnya, pada tahap sebelumnya dapat menjadi sia-sia. 

Lebih dari itu, jika orang tua dan guru dapat melatih anak hingga memiliki  kemampuan memotivasi diri sendiri, capaian ini tidak hanya menjadi daya dorong pertumbuhan self control melainkan menandakan telah tumbuhnya self control dalam diri anak. 

Baca juga :

Memahami Perilaku Tantrum pada Anak Balita

Beri dukungan dalam proses anak

Meskipun langkah demi langkah ini sudah merupakan dukungan konkret terhadap anak dalam pertumbuhan self control dirinya, namun perlu ditegaskan dan menjadi langkah yang penting, karena meskipun tahap demi tahap tersebut dilakukan namun dalam kenyataannya anak tidak diberikan dukungan, maka proses tersebut akan sia-sia. 

Anak perlu dibantu untuk melakukan tahap-tahap ini dan didukung terus menerus dengan kesabaran, dengan kemampuan mendengarkan dan komunikasi yang asertif. Hanya dengan begitu self control anak akan bertumbuh dan akan menjadi peluang anak untuk mengalami pertumbuhan menjadi pribadi ke arah kedewasaan yang bertanggung jawab. 

Itulah enam langkah bagi orang tua dan guru untuk  membantu menumbuhkan self control pada diri anak. Ini merupakan salah satu proses pendampingan yang sangat penting dalam tumbuh kembang seorang anak. 

Baca juga :

Di Usia Berapa Seorang Anak Boleh Diberi Gadget oleh Orang Tua?

Karena tanpa self control yang mantap seorang anak tidak akan bertumbuh menjadi dirinya sendiri sekaligus menjadi pribadi yang dewasa, di hadapan sesamanya, di tengah-tengah tawaran pengaruh, tawaran nilai yang sangat beragam. Inilah salah satu tantangan bagi orang tua dan guru. 

Tulisan ini sebelumnya tayang di depoedu,com, kami tayangkan kembali dengan izin dari penulis / Foto: kompasiana.com

Sebarkan Artikel Ini:

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of