Eposdigi.com – Ismail Bachtiar benar-benar menjungkirbalikan anggapan umum bahwa politisi haruslah mereka yang memiliki dukungan logistic; uang yang banyak. Ismail, demikian ia akrab disapa juga menghancurkan anggapan banyak orang bahwa politisi harus datang dari keluarga berada, atau dari trah politisi.
Ayahanda Ismail Bachtiar adalah seorang pensiunan satpam di sebuah pabrik di dekat tempat tinggalnya.
Ia adalah penerima beasiswa Bidik Misi bagi mahasiswa dari keluarga miskin dari pemerintah selama kuliah. Tidak hanya itu, untuk menutupi pengeluarannya Ismail berjualan es teler di kampusnya, Universitas Hasanuddin.
Pengalamanya dalam berorganisasi mendorong pria kelahiran Arasoe, Bone 3 Juli 1992 ini terjun ke dunia politik. Ia kemudian memutuskan maju menjadi anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan lewat Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Baca Juga:
Ruddy Tokan: Saya Siap jadi ‘Alat’ Perjuangan bagi Lewotanah
Pada pemilu tahun 2019 lalu, Ismail Bachtiar berhasil lolos mewakili dapil VII menjadi Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, dengan dukungan jumlah suara pribadi sebesar lebih dari 16 ribu suara.
Selama kuliah Ismail Bachtiar tidak hanya memperdalam ilmu Kesehatan Masyarakat, namun juga mengasah bakatnya di bidang kewirausahaan. Ia memulai usahanya dengan berjualan es teler di kampus.
Tanpa Uang, Bagaimana Cara Ismail Memperkenalkan diri kepada pemilihnya?
Pengalaman berorganisasi dan berbagai pelatihan kewirausahaan yang ditekuninya selama kuliah menjadi bekal yang berharga di tangannya.
Ismail Bachtiar mendirikan komunitas sekaligus mendampingi komunitasnya dalam berwiraswasta. Ia melatih banyak pengusaha kecil dan mendampingi mereka dalam berusaha.
Tidak berhenti di komunitas dan pendampingan, bersama pengusaha kecil yang kebanyakan anak-anak muda di daerahnya ia memobilisasi “urunan” dan menyalurkannya untuk berbagai kegiatan sosial lewat komunitas “Agen Kebaikan” yang didirikannya.
Baca Juga:
Apa Hubungan Korupsi Dana Desa Dengan Pendidikan Politik Warga Desa?
Tidak hanya di bidang pemberdayaan ekonomi. Ismail Bachtiar adalah pemilik Rektor Institute dan Bintang Rektor Indonesia, dua lembaga yang bergerak di bidang pendidikan.
Pengalamannya sebagai penerima beasiswa, lewat institusi yang didirikannya, mendorong Ismail untuk mendampingi para calon mahasiswa untuk mempersiapkan diri dengan baik selepas tamat SMA termasuk persiapan-persiapan untuk mengakses berbagai beasiswa.
Modal sosial yang diperolehnya dengan pendampingan terhadap pelaku usaha kecil, komunitas “Agen Kebaikan” dan anak-anak SMA kemudian dikapitalisasi menjadi modal politik.
Ismail Bachtiar barangkali tidak punya cukup uang sebagai modal politik, ia mewujudkan gagasan-gagasan yang dimilikinya di bidang ekonomi dan pendidikan, yang kemudian menjadi modal politik, yang menghantar nya lolos maju sebagai Anggota DPRD Provinsi di Sulawesi Selatan.
Alih-alih politik uang ataupun ‘serangan fajar’, Ismail Bachtiar menjadi salah satu bukti bahwa uang tidak jadi satu-satunya kekuatan utama dalam berpolitik. Di tangannya, Politik Gagasan terwujud nyata dibuktikan dengan lebih dari 16 ribu suara yang memilihnya.
Apa yang bisa kita tiru dari Ismail Bachtiar pada pemilu 2024 mendatang ini?
Pemilu legislatif masih 8 bulan lagi. Masih cukup waktu untuk memobilisasi gagasan-gagasan pemberdayaan masyarakat seperti yang dilakukan Ismail. Tidak harus dengan banyak uang. Tidak harus dengan stiker atau kalender, pun baliho besar-besar.
Baca Juga:
Beberapa waktu saya menulis tentang bagaimana pendampingan pada BUMDes di desa-desa bisa menjadi modal politik yang baik bagi para politisi. Dan saya percaya bahwa politisi-politisi kita di Flores Timur dan NTT umumnya, pasti memiliki cukup kapasitas untuk mendampingi BUMDes-BUMDes kita.
Siapa tahu masyarakat di dapil nya, mengetahui sepak terjangnya dalam pendampingan terhadap BUMDes tergerak hatinya untuk memberikan suara mereka yang bisa menghantar para politisi ini meraih kursi di DPRD, di tingkat kabupaten maupun provinsi.
Pun di bidang pendidikan. Bulan-bulan ini adalah bulan-bulan penerimaan mahasiswa baru. Banyak calon mahasiswa sedang mencari beasiswa dan mencoba jalur ini itu untuk mengakses beasiswa di kampus-kampus yang ditujunya.
Atau minimal, buka saja posko posko untuk mendampingi para calon mahasiswa ini dan membekali mereka dengan informasi-informasi tentang kampus-kampus terbaik di seantero negeri bahkan hingga keluar negeri.
Terutama mendampingi mereka untuk menentukan dengan pas pilihan studi lanjutan mereka sesuai bakat dan minat.
Berikan diri, tanpa harus dengan uang. Berikan diri untuk pendampingan setotal-totalnya kepada masyarakat. Entah lewat pendampingan terhadap BUMDes ataupun terhadap para calon mahasiswa ataupun ide pemberdayaan lain yang terlintas di pikiran.
Baca Juga:
Masyarakat yang melihat niat baik yang dilakukan lewat pendampingan ini, tentu tergerak hati untuk memilih. Dan jika gagal menjadi politisi di DPRD pun, minimal kita tidak gagal menjadi orang baik yang mencurahkan perhatiannya untuk kebaikan bagi banyak orang.
Kita tentu berharap, lebih banyak politisi lain, yang menempuh jalan gagasan sebagai jalan politiknya. Terutama para politisi-politisi muda, sebab di tangan merekalah nasib banyak orang dipertaruhkan.
Terima Kasih Ismail Bachtiar, telah Menginspirasi. Sukses untuk pencalonan ke DPR RI pada Pemilu 2024 mendatang. Amin!!!
Foto dari pks.id
Leave a Reply