Politik dan Peradaban

Kearifan Lokal
Sebarkan Artikel Ini:

Tulisan ini merupakan bagian penutup dari tulisan yang tayang beberapa hari terakhir ini. Menjadi satu bagian dari Orasi “Budaya Politik Baru Berkearifan Lamaholot untuk Ketangguhan Peradaban


Eposdigi.com – Peradaban adalah taraf tinggi perkembangan kebudayaan, yang tidak hanya ditandai oleh kemajuan dan keunggulan secara fisik, tetapi juga kemajuan dan keunggulan pada tataran nilai, organisasi sosial, organisasi ekonomi, dan organisasi politik.

Ia tidak hanya ditandai oleh lingkungan fisik dengan cita rasa kekotaan, dengan arsitektur modern; tetapi juga ekonomi dengan struktur yang kompleks dan produktivitas tinggi; organisasi sosial dengan banyak kedudukan dan peran-peran baru (tidak sederhana seperti sebelumnya);

Serta pemerintahan dengan aturan-aturan main yang jelas, baik yang berkenaan dengan pembentukan maupun penyelenggaraannya.

Peradaban memproduksi pikiran-pikiran terbaik, ilmu dan teknologi, serta seni untuk mengatasi persoalan hidup, mengejar imajinasi-imajinasi terbaik, membangun hal-hal besar.

Baca Juga:

Budaya Politik Baru Berkearifan Lamaholot untuk Ketangguhan Peradaban

Hubungan antara pembangunan dan peradaban di satu sisi dan politik demokrasi di sisi lain adalah hubungan yang kompleks. Ahli politik Samuel Huntington pernah mengatakan demokrasi tidak menyumbang pada kemajuan ekonomi.

Gunjang-ganjing, dan keributan pada awal demokrasi, perebutan kekuasaan dalam sistem yang labil, bisa membuat konsentrasi pembangunan hilang.

Kalau kita sedikit belajar dari dunia Barat, kita bisa mengatakan bahwa demokrasi hanya bisa memproduksi kemajuan, apabila didukung dengan budaya musyawarah tinggi dan ditopang kehidupan intelektual yang tinggi.

Demokrasi Barat dimatangkan dengan kehidupan intelektual. Mereka sudah melewati masa pencerahan, mereka hidup dalam dunia penuh imajinasi, mereka mempunyai kepercayaan tinggi pada ilmu dan teknologi.

Budaya politik baru berkearifan Lamaholot, dengan bangunan dasar seperti sudah digambarkan di atas, sejatinya dapat memproduksi kemajuan peradaban.

Dengan budaya politik baru berkearifan Lamaholot di bawah pilar Politik Visioner, terbangun ruang bagi epu rebun, epu baun, musyawarah yang berkualitas, yang memediasi pertumbuhan pikiranpikiran terbaik, imajinasi-imajinasi terbaik, inovasi-inovasi terbaik dan terpilih, yang ditopang analisis-analisis cerdas dan kesimpulan-kesimpulan serta keputusan kebijakan terbaik.

Baca Juga:

Rakyat Mesti Cerdas Memilih Calon Pemimpin

Budaya politik baru harus menyediakan ruang yang luas bagi gemohing pikiran, tulun tali gagasan, untuk gelekat yang lebih sejati. Semua itu pasti menyumbang kemajuan peradaban.

Posisi Politik Adonara

Bagaimana Adonara memposisikan diri dalam kerangka Budaya Politik Baru Berkearifan Lamaholot tersebut?
Pertama; Adonara sebaiknya mengikuti tawaran watak budaya politik baru berkearifan Lamaholot dengan 5 watak dasar sebagaimana dikonstruksi melalui paparan ini, karena watak-watak politik ini sejalan dan berpadu cerdas dengan Kearifan Lamaholot.

· Kita menolak politik transaksional dalam segala bentuk, dan memajukan politik kemartabatan, turun tite ata diken.

· Kita menolak politik disinformasi, dengan segala bentuk penipuan, karena sejarah menunjukkan Lewo data turun aho, dan sebaliknya mempromosikan politik kejujuran, politik kelohon, agar KEBAIKAN dan KEJUJURAN mendapat tempat selayaknya dalam dunia politik.

· Kita menolak politik ISI TAS yang mengagungkan kekayaan dan sumber daya finansial, dan sebaliknya mempromosikan Politik yang menghargai kebaikan budi dan kecakapan pikiran.

Baca Juga:

Politik Identitas vs Politik Gagasan

· Kita mengembangkan politik dengan kematangan pertimbangan sebelum membuat keputusan politik;

· Kita mengembangkan politik visioner berwawasan peradaban yang melihat jauh ke depan segala tantangan dan kemungkinan;

· Dan semangat keru baki, kakan dike arin sare, harus senantiasa dijaga dan mewarnai setiap interaksi politik.

Kedua; Adonara sebagai sebuah unit komunitas di dalam wadah Flores Timur tentu bisa saja mengembangan sejenis primordialisme dalam takaran tertentu, PRIMORDIALISME KONSTRUKTIF DAN TERUKUR, yakni:

· Primordialisme (keAdonaraan) yang berangkat dari kesadaran bahwa kita mempunyai sumber daya dan talenta yang cukup untuk mengabdi pada lewotana yang lebih luas Flores Timur;

· Primordialisme yang berangkat dari kesadaran untuk memberi lebih kepada kepentingan umum (Flores Timur) dan bukan terutama kepentingan kelompok atau wilayah sendiri;

· Primordialisme yang rasional, yang tidak menuntut hak atas suatu kesempatan politik, jika modal sumber daya kita tidak cukup tersedia.

Penutup

Kita berada di tengah konteks kehidupan yang tidak sedang baik-baik saja, di balik kehidupan kita yang banyak diwarnai kegembiraan, geka basa.
Cita-cita kesejahteraan kita masih jauh. Sektor-sektor perekonomian kita masih terlalu rendah produktivitasnya. Sektor tradisional seperti pertanian masih belum berkembang baik; ditambah persoalan kerawanan ekologis yang makin serius.

Baca Juga:

Apa Hubungan Korupsi Dana Desa Dengan Pendidikan Politik Warga Desa?

Sedikit beruntung sektor-sektor non mainstream seperti tenun, arak, industri kreatif, dan kuliner mulai berkembang dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan lumayan dapat dijadikan sandaran hidup.

Di tengah keterbatasan hasil ekonomi lokal, merantau masih tetap menjadi andalan sumber penghasilan untuk sekolah anak-anak. Tapi sektor pekerja migran ini juga belum terurus baik.

Pengangguran terbuka, pengangguran terselubung, dan setengah pengangguran masih terlalu banyak. Pemuda produktif masih jauh dari kata-kata. Dan di daerah ini, pengangguran sarjana masih jadi persoalan serius.

Kita masih mengandalkan beberapa sektor pendidikan dan kesehatan pada sumber daya manusia yang tidak kita kompensasi secara layak. Yang berimplikasi pada kualitas sumber daya manusia, yang harus bersaing dalam konteks persaingan lapangan kerja nasional.

PAD kita masih terlalu terbatas untuk mengatasi persoalan-persoalan tersebut, sementara sumber daya fiskal yang hampir sepenuhnya bersumber dari Pusat masih belum terkelola secara cerdas dan efektif di bawah visi dan strategi pembangunan yang baik, dan juga tata kelola keuangan yang baik.

Maka di tengah konteks persolan seperti itu, izinkan kami pada kesempatan ini menggelorakan kembali api LOMPATAN JAUH FLORES TIMUR. Lompatan Jauh Flores Timur, ia tidak sekadar tagline politik.

 Frasa ini dapat kita jadikan sebagai cita-cita politik bersama, yang nyata, dengan isi gagasan yang jelas, yang terus diperkaya dari waktu ke waktu oleh kita semua, dalam komunikasi dan pembelajaran dengan banyak inovator dan orang muda inovator yang bermunculan belakangan ini.

Pilar gagasan di balik lompatan jauh ini jelas: (1) inovasi di segala bidang; (2) inovasi skala besar; (3) inovasi dengan arah, manajemen, dan ekosistem kebijakan yang kondusif;

Baca Juga:

Budaya Politik Baru Berkearifan Lamaholot

(4) yang ditopang oleh institusi pemerintahan yang baik, yang tereformasi secara serius di bawah prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik;

Dan (5) yang hanya dapat diproduksi oleh politik deep democracy (politik di kedalaman, dengan kematangan musyawarah, yang kaya ilmu dan wawasan), di atas fondasi budaya politik baru berkearifan Lamoholot yang kita perbincangkan hari ini.

Porter, seorang ahli ekonomi mengatakan, kata kunci kemajuan ekonomi adalah INOVASI. Dan INOVASI. Tapi bukan inovasi yang kenuluken, yang kesunyian tanpa pendampingan dan fasilitasi yang memadai. Inovasi yang terkelola baik.

Hari ini kita ada di sini, untuk memperbincangkan pilar kelima Lompatan Jauh tersebut, politik deep democracy, yang bangunannya di atas budaya yang kuat hanya dapat terbangun melalui komitmen dan keteguhan sikap kita.

Kita LAMAHOLOT, Kita ADONARA. Kita BERMARTABAT dan Kita PINTAR sebagaimana digambarkan ERNEST VATTER. Kelemahan kita adalah struktur emosi kita yang tidak selalu stabil. Gampang diadu-domba. Tapi hari ini, jika kita mau, bukan tidak mungkin kita dapat mengatasi kelemahan utama kita tersebut.

Kita mengubah karakteristik PINTAR dalam diri kita, menjadi CERDAS, karena kita berhak atas masa depan politik yang lebih baik, yang membawa kesejahteraan, sekaligus rasa kemartabatan yang pantas.  / Foto : Tangkapan layar akun youtube AFB TV Kupang

Tulisan ini disampaikan sebagai Orasi Pembuka pada acara NATAL – TAHUN BARU BERSAMA DAN EPU REBUN POLITIK ADONARA, yang diselenggarakan oleh Forum Epu Rebun Adonara (fERA), di Lamapaha, Kelubagolit, Adonara; 3 Januari 2023

Sebarkan Artikel Ini:

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of