Tulisan ini merupakan bagian ketiga dari tulisan yang tayang hari kemarin. Menjadi satu bagian dari Orasi “Budaya Politik Baru Berkearifan Lamaholot untuk Ketangguhan Peradaban
Eposdigi.com – Budaya Politik Baru Berkearifan Lamaholot adalah perkawinan cerdas dan serasi antara unsur-unsur budaya politik baik yang sudah disampaikan di atas dan kearifan-kearifan dasar Lamaholot yang dapat diidentifikasi sejauh ini.
Pertama : Budaya politik baru berkearifan Lamaholot adalah POLITIK KEMARTABATAN, yang selaras dengan gambaran harga diri manusia Lamaholot, yang tidak gampang dibeli dengan rupiah, sebagaimana Inaket Bineket yang tidak dibeli dengan rupiah-rupiah kecil, melainkan welika witi noon bala. POLITIK ATA DIKEN.
Dengan budaya politik ini, kita tidak menggadang suara dengan nilai rupiah tertentu, yang sesungguhnya jauh lebih terbatas jika dibandingkan dengan program-program terbaik yang mestinya bisa kita dapatkan untuk kebaikan hidup kita.
Sebaliknya, suara-suara kita sebaiknya dipertukarkan dengan visi-misi-program terbaik untuk kesejahteraan keseluruhan masyarakat atau kesejahteraan bersama di suatu desa atau wilayah; dipertukarkan dengan integritas kepemimpinan tertinggi, yang mengabdikan diri dengan semangat GELEKAT SEJATI, bukan gelekat kalkulatif atau gelekat transaksional.
Budaya politik baru berkearifan Lamaholot, dengan demikian, adalah Politik Kemartabatan sekaligus POLITIK GELEKAT sejati. Gelekat untuk kepentingan umum, dengan segala ketulusan.
Kedua: Budaya politik baru berkearifan Lamaholot adalah POLITIK KELOHON, politik kebenaran, kejujuran dan ketulusan, yang menghindari perilaku ope aka, perilaku temaka suara, dan perilaku aho yang berani bermain dengan isu-isu yang mengadu domba tanpa mempedulikan resiko, termasuk adu domba dengan cara sangat halus.
Termasuk di dalam Politik Kelohon ini juga adalah politik dengan kemampuan mengenal perilaku-perilaku buruk tersebut, dan mengambil langkah penolakan yang tegas agar tidak menjadi korban dari perilaku buruk tersebut.
Tentu saja Politik Kelohon juga mensyaratkan agar warga negara harus cukup well-informed, yang mengumpulkan informasi lebih banyak dulu sebelum menjatuhkan pilihan politik.
Ketiga: Budaya politik baru berkearifan Lamaholot adalah POLITIK KAPASITAS DAN INTEGRITAS, yang menolak superioritas pertimbangan “isi tas” di atas pertimbanganm kapasitas dan integritas.
Karena kepemimpinan, di aspek kehidupan manapun, bukan persoalan apakah seseorang mempunyai uang atau tidak, melainkan apakah seseorang mempunyai kemampuan dan integritas yang cukup.
“Segala sesuatu butuh uang, tetapi tidak semua urusan penting dapat dibeli dengan uang”. Mata uang kepemimpinan dan perwakilan politik bukan uang. Mata uangnya adalah kepercayaan (trustworthiness) yang bersumber dari integritas dan kapabilitas.
Keempat: Budaya politik baru berkearifan Lamaholot adalah POLITIK MATANG – RASIONAL –DELIBERATIF, yang peten penuket de belaha, hulen tada de ketun, yang menghindari emosi-emosi primordial yang terlalu sempit, yang mudah terbawa isu-isu adu domba dan black campaign (kampanye negatif) yang tidak berdasar, melainkan yang matang penuh pertimbangan rasional dalam mengambil suatu keputusan politik.
Kelima: Budaya politik baru berkearifan Lamaholot adalah POLITIK VISIONER berwawasan peradaban, yang praktis dalam tindakan-tindakan membuat solusi, tetapi sekaligus berani berpikir besar dan out-of-the-box dalam mencari jalan keluar terbaik atas persoalan-persoalan bersama, dan berani memobilisasi dan menggumuli gagasangagasan besar dalam membawa kemajuan di berbagai bidang kehidupan.
Dan keenam: budaya politik baru berkearifan Lamaholot adalah POLITIK KERU BAKI, politik kebersamaan dan persaudaraan, yang hidup dalam perbedaan-perbedaan politik, dan bahkan ketegangan-ketegangan politik.
Budaya politik yang senantiasa menjaga hubungan baik dan rasa kekeluargaan; yang tahu kapan moment politik dan kapan moment sosial; kapan kontestasi kapan merajut kembali kerukunan; kapan berada di tempat berbeda kapan duduk bersama; kapan khilaf kapan mela sare.
Tulisan ini disampaikan sebagai Orasi Pembuka pada acara NATAL – TAHUN BARU BERSAMA DAN EPU REBUN POLITIK ADONARA, yang diselenggarakan oleh Forum Epu Rebun Adonara (fERA), di Lamapaha, Kelubagolit, Adonara; 3 Januari 2023.
Leave a Reply