Eposdigi.com- Apakah kalian tahu bahwa Indonesia adalah salah satu penyumbang sampah terbesar di dunia? Ya benar, walaupun tingkat pendidikan warga negara Indonesia sudah terbilang cukup tinggi, namun masih banyak orang-orang yang tidak peduli pada lingkungan sekitarnya, dan membuang sampah sembarangan saja.
Dikutip dari website kejarmimpi.id rata-rata satu orang penduduk Indonesia menyumbang sampah sebanyak 0.7 kg per hari. Indonesia menghasilkan sampah sebanyak 21,88 juta ton pada 2021. Jika dihitung-hitung dalam skala tahunan, Indonesia menghasilkan sampah sebanyak 64 juta ton.
Baca juga: Anak Yang Kekurangan Belum Tentu Tidak Menjadi Pemimpin Yang Baik
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menilai persoalan sampah sudah meresahkan. Indonesia bahkan masuk dalam peringkat kedua di dunia sebagai penghasil sampah plastik ke Laut setelah Tiongkok.
Dari banyaknya penduduk di Indonesia, sekitar 270 juta penduduk, masih banyak yang membuang sampah sembarangan. Jika kita lihat di pinggir jalan, di selokan, di trotoar, masih banyak sampah berserakan. Lalu bagaimana kita memperbaiki keadaan itu?
Merubah Pola Pikir Anak-Anak
Saat ini, banyak sekolah yang mengadakan kegiatan-kegiatan, seperti menjelaskan bahaya dari sampah, kegiatan operasi semut, mengolah sampah. Namun menurut saya, kegiatan-kegiatan itu kurang efektif dalam mengajar murid-murid di sekolah agar peduli pada sampah.
Baca juga: Masalah Dengan Sistem Pendidikan Formal
Seperti saya pernah melihat hasil hidroponik dari botol, yang merupakan tugas dari sekolah dalam mengolah sampah. Namun, hidroponik itu sudah terbengkalai dan malah menjadi sampah lagi dan menambah sampah.
Artinya, proses mengolah sampah yang merupakan tugas dari sekolah, hanya dipedulikan murid-murid selama proses pengerjaan, pengumpulan, dan presentasi. Lalu setelah mereka lulus, akan dibiarkan saja.
Banyak orang-orang yang masih peduli, namun di sekolah saja masih banyak murid-murid yang membuang sampah di area kelas. Kita bisa membuat pola pikir anak-anak kita berubah, dengan tontonan mereka.
Kita tahu, bahwa anak-anak zaman sekarang tidak bisa lepas dari yang namanya gadget. Nah, kita bisa merubah apa yang mereka lakukan dalam gadget itu. Daripada mereka menonton hal-hal yang tak berfaedah menjadi yang bagus dan memberikan pengetahuan, ilmu, dan ajaran.
Baca juga: Jambore Cabang Jakarta Pusat
Semisal, di aplikasi tik tok, ada akun bernama Pandawara. Pandawara adalah sekumpulan orang-orang muda yang membersihkan selokan, sungai, aliran air yang tersumbat dan banyak sampah.
Hebatnya, mereka melakukan itu tanpa dibayar. Perlakuan mereka itu bisa menjadi pelajaran yang membuat banyak orang bangun dan tergerak oleh hal yang grup Pandawara lakukan.
Sekolah juga bisa membuat kerja sosial atau bakti sosial di lingkungan sekolah. Juga mengajarkan gerakan-gerakan yang bisa membuat murid-murid kita tergerak akan hal sampah di Indonesia.
Salah satunya Bergerak menuju Indonesia Bebas Sampah (BIBS). Dengan begitu, mungkin Indonesia bisa bebas dan bersih dari sampah.
Foto: Detiknews/Penulis adalah siswa SMP Kolese Kanisius Jakarta kelas 7 (seni jurnalistik).
Manrap iogram
Sangat Bagus!!!
GILA ARESSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS
tapi sbenernya gw suka sampah
Bagus banget ares teruskan ya
ares ganteng. mantap, suga indonesia
epic moment
wow
Kenapa di teks Opini ada kata saya?
bagus
gila insane
keren
“mantuap”
Mantap Aress gile
keren ares teruskan