PAK DALANG Prabumulih: Sulap Sampah jadi Produk Inovatif dari Indonesia untuk Dunia

Lingkungan Hidup
Sebarkan Artikel Ini:

Eposdigi.com – Prabumulih merupakan salah satu kota besar yang berada di Provinsi Sumatera Selatan. Kota ini sejak lama telah menjadi terkenal sebagai kota terbesar penghasil komoditi pertanian khusus buah nanas dan juga sebagai kota penghasil ribuan barel minyak bumi serta jutaan meter kubik gas alam.

Prabumulih juga menorehkan catatan emas dalam sejarah bangsa ini. Prabumulih merupakan kota perjuangan  yang telah melahirkan Barisan Pelopor Republik Indonesia (BPRI).

Awalnya hanya sebuah dusun yang bernama Pehabung Uleh,   Prabumulih terus berkembang dan berubah nama, serta menjadi kecamatan, kota administratif. Tercatat sejak  17 Oktober 2001 statusnya meningkat menjadi pemerintahan kota Prabumulih.

Baca Juga:

Budaya Malu Membuang Sampah Tidak pada Tempatnya Masih Minim di Kota Kabupaten Ketapang

Kini Pemerintah Kota Prabumulih telah menerapkan konsep SMART CITY. Dengan segala potensi yang dimilikinya kini, Prabumulih mengintegrasikan 6 (enam) elemen pendukung : smart government, smart economy, smart living, smart society, smart environment dan smart branding, dalam satu komunitas SMART CITY.

Tidak hanya dalam digitalisasi kota, masyarakat Prabumulih turut berpartisipasi aktif dalam penataan lingkungan hidup. Peran penting masyarakat tersebut mendorong lahirnya PAK DALANG – Program Plastik Daur Ulang. Hal ini diungkapkan oleh lokal hero, pegiat sampah Prabumulih , Romdoni kepada awak media (20/06/2022).

“Saya yang berawal dari seorang petani perkebunan karet yang akhirnya pada tahun 2012 memutuskan memulai mengembangkan inovasi baru dan menjadikan profesi baru dibidang daur ulang sampah karena kesadarannya masyarakat akan lingkungan hidup bersih sehat dan nyaman atau saat ini biasa disebut sebagai bagian dari smart society akan smart living,” cerita Romdoni.

Baca Juga:

Menjadikan Larantuka Kota Bebas Sampah

Partisipasi luar biasa dari masyarakat itu, kata Romdoni lebih lanjut, telah menghantar Prabumulih meraih Kalpataru pada tahun 2021 lalu.

“Berdasar prestasi kerja dan karya nyata bersama membangun kesadaran bersama untuk pengelolaan lingkungan yang baik di wilayah daerah Kota Prabumulih khususnya untuk pengelolaan sampah dengan menciptakan circular economy dari sampah plastik,” terang Romdoni antusias.

“Apresiasi Kalpataru mendorong kami semua sebagai masyarakat dan stakeholder kota Prabumulih untuk bisa terus berkembang menjadi lebih baik lagi, lebih kreatif untuk mengelola sampah dengan teknologi dan inovasi baru yang tiada henti,” lanjutnya. 

Inisiatif masyarakat pegiat sampah Prabumulih didukung penuh oleh Pemerintah Kota. Dukungan itu nyata tertuang lewat Peraturan Walikota No. 23 tahun 2019 tentang pengurangan penggunaan kantong plastik.

Baca Juga:

Mengurai Sampah; Mulai dari Rumah

Bulan Juni 2022 ini, kata Romdoni, mereka juga  disupport oleh pemerintah kota Prabumulih dan Pertamina, dan  kolaborasi sinergis dengan Asosiasi Indonesian Plastics Recyclers (IPR) untuk bidang pengelolaan sampah plastik daur ulang.

Dukungan itu berupa mesin baru berteknologi tinggi untuk PAK DALANG (Program Plastik Daur Ulang). Proyeksinya, apa yang dihasilkan dari PAK DALANG menjadi produk jadi unggulan daerah yang dapat dikembangkan menyulap sampah menjadi produk – produk  UMKM – UMKM yang baru.

Wakil dari  asosiasi Indonesian Plastics Recyclers (IPR), Suryandi, yang mengawal pengiriman mesin untuk PAK DALANG  tersebut dari Banten ke kota Prabumulih, sekaligus menjadi pendamping dan mentor bagi pegiat sampah di komunitas PAK DALANG.

Suryandi memimpin langsung praktek kerja nyata mesin baru itu untuk  menghasilkan produk jadi berupa papan berbahan baku sampah plastik yang didaur ulang, kepada Romdoni dan teman-temannya.

Baca Juga:

Impor Sampah dan Masa Depan Kita

Literasi Edukasi tersebut dilakukan selama kurang lebih dari 1 minggu oleh Suryandi dengan mempraktek langsung proses dari mesin teknologi Pak Dalang,

Selain transfer knowledge, Suryandi juga berbagi pengalaman mengatasi kendala – kendala dilapangan yang akan terjadi saat proses tersebut, selama kurang lebih satu minggu.

“Saya dan kawan – kawan  merasa senang sekali dan bangga setelah mendapatkan edukasi dan pengalaman praktek langsung yang telah diberikan oleh Suryandi,” kata Romdoni.

“Kami sangat yakin dan tambah percaya diri untuk mengembangkan teknologi ini ke masyarakat luas khususnya di Kota Prabumulih hingga tercapai cita – cita bersama menjadikan Kota Prabumulih menjadi Smart City, Smart Society dan Smart Living,” harapnya kemudian.

Baca Juga:

Mengukur Seberapa Kita Terdidik Dengan Sampah

Kepada awak media Romdoni mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Prabumulih terkhusus kepada Dinas Lingkungan Hidup, PT. Pertamina Field Prabumulih, Asosiasi Indonesian Plastics Recyclers  (IPR) dan semua pihak yang telah mensupport semua kegiatan aktivitas inovasi pengembang alat teknologi mesin PAK DALANG  – PDU

“Hal ini akan menjadi catatan tinta emas sejarah baru untuk kami dan seluruh masyarakat bersama pemerintah kota Prabumulih untuk terus semangat dalam kreatifitas tiada henti dan berinovasi tanpa batas dari Prabumulih untuk Dunia. Terima kasih kepada semua,” ucap Romdoni.

Romdoni juga mengharapkan dukungan doa dan support serta kolaborasi sinergis dari semua pihak untuk dapat terus mengembangkan semua yang telah komunitasnya lakukan.

“Semoga kita masyarakat Indonesia khususnya di kota terus berkembang  maju dalam menghasilkan karya – karya nyata bersama yang bermanfaat dan berbuah berkah untuk kita semua… Aamin,” tutup Romdoni kepada awak media.

Sebarkan Artikel Ini:

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of