Eposdigi.com – Dalam dua hari pertama pada bulan Februari ini, terjadi lonjakan kasus Covid-19 cukup tinggi di Indonesia. Jika pada 31 Januari 2022 tercatat 10.185 kasus baru, maka pada tanggal 1 Februari kemarin naik menjadi 16.021 kasus dan naik lagi menjadi 17.895 kasus baru pada hari ini, 2 Februari 2022.
Varian Omicron diduga menjadi biang keladi lonjakan kasus harian Covid-19 ini. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Pencegahan dan pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi.
Kepada detik.com (2/2/2022) dr Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan bahwa sudah ada 2.980 kasus Covid-19 Varian Omicron di Indonesia.
“Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) mencapai 1.602 orang dan transmisi lokal 1.093 kasus,”ungkapnya.
Varian baru dengan kode nama B.1.1529 yang lebih dikenal sebagai Omicron ini terdeteksi pertama kali oleh para penieliti di Afrika Selatan pada 23 November 2021, dimana sampel penelitiannya sudah dilakukan sejak 14 – 16 November 2021.
Varian yang konon katanya lebih menular ini diyakini akan mencapai puncak penyebaran di Indonesia pada Februari ini hingga Maret nanti.
Walaupun banyak kalangan menilai bahwa vaksinasi Covid-19 di Indonesia berada pada progres yang menggembirakan dimana sudah ada 128.737.666 orang yang memperoleh vaksin pertama dan kedua, namun angka ini masih jauh dari target penerima vaksin sebesar 208.265.720 orang.
Baca juga: Ingat, Vaksin Tak Cukup Mencegah Corona
Bahkan prosentase penerima vaksin sebesar 61,81 % pada hari ini, masih jauh di bawah target heard immunity nasional yaitu 70 %. Belum termasuk SARS-CoV 2 terus bermutasi sehingga membutuhkan dosis lanjutan (booster). Dimana hingga hari ini baru ada 4,5 juta individu yang menerima vaksin ke 3 (booster).
Di tengah lonjakan kasus positif harian Covid-19 ini, pemerintah DKI yang memiliki riwayat kasus positif tertinggi di Indonesia cukup tanggap mengantisipsi lonjakan tersebut.
Salah satunya adalah menyediakan dua tower di Rusun Daan Mogot bakal yang dijadikan lokasi karantina. Pada tower 6 dan 7 yang disediahkan, terdapat 520 unit. Di mana 520 unit ini masing-masing memiliki 2 kamar tidur maka total ada 1.040 tempat tidur yang bisa digunakan pasien positif untuk karantina.
Baca Juga: Adilkah Bupati Melarang Kepala Desa Menyalurkan BLT kepada Warga Yang Belum Vaksin?
Walaupun banyak fasilitas yang disediahkan oleh otoritas terkait sebagai bagian dari cepat tanggapnya pemerintah menanggulangi Covid-19, namun yang lebih penting adalah masyarakat seharusnya tetap menaati protokol kesehatan.
Tanpa itu, valaupun target vaksinasi bahkan booster telah tercapai sekalipun, namun penyebaran Covid-19 tetap akan terjadi. Munculnya varian-varian baru dari hasil mutasi genetik SARS-CoV 2 bisa saja melemahkan atau tidak efektif ditangkal dengan vaksinasi yang ada saat ini.
Oleh karena itu ada baiknya jika mulai dari diri sendiri sambil mengingatkan siapa saja di sekeliling kita untuk menaati protokol kesehatan. Menerapkan tidak lagi 5M melainkan 6M dengan penuh tanggungjawab, sebagai bagian dari upaya untuk saling peduli dan saling melindungi.
Lebih Parah, Covidiot Juga menyebabkan Gejala Kesehatan Mental Serius
Memakai Masker, dengan baik dan benar yaitu menutupi hidung dan mulut secara sempurna. Mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir atau dengan cairan hand sanitizer.
Menjaga jarak dengan orang terdekat. Menjauhi kerumunan. Mengurangi mobilitas dan M ke 6 : Menghindari Makan Bersama.
Foto tangkapan lacar publikasi data Covid-19 oleh covid19.go.id
Leave a Reply