Eposdigi.com- Tindakan tegas dilakukan oleh kru American Airlines terhadap seorang penumpang, lantaran ia menolak memakai masker di dalam pesawat. Kru meminta penumpang tersebut turun dari pesawat 60 menit setelah pesawat dengan nomor penerbangan 38 tersebut meninggalkan bandara La Guardia Miami menuju London.
Langkah yang dilakukan oleh kru pesawat terhadap Brandon Straka, nama penumpang tersebut, disetujui 128 penumpang yang lain. Brandon Straka adalah seorang aktivis konservatif dengan hampir 400 ribu pengikut.
“Penerbangan American Airlines dengan layanan dari Miami ke London kembali ke Miami karena pelanggan yang mengganggu, menolak untuk mematuhi persyaratan masker federal,” kata pihak maskapai seperti dikutip AFP pada Jumat (21/1/2022)
Baca Juga : Ada Lagi Gejala Covidiot Baru, Ini Lebih Berbahaya
Otoritas penerbangan federal sejak Januari 2021 menerapkan kebijakan nol toleransi terhadap orang-orang yang menolak melaksanakan aturan federal, yang mewajibkan pemakaian masker dalam penerbangan.
Ketika pesawat Boeing 777 mendarat kembali, polisi yang sudah menunggu langsung mengawal Brandon Straka turun dari pesawat tanpa insiden, dan pesawat pun menunggu konfirmasi untuk terbang kembali menuju London.
Sebagai lanjutan dari kasus tersebut, American Airlines kepada media mengatakan bahwa, sambil menunggu penyelidikan polisi, Brandon Straka ditempatkan dalam daftar orang yang dilarang terbang dengan maskapai tersebut.
Seperti dilansir pada laman kaskus.co.id di jelaskan bahwa peristiwa muter balik-nya pesawat dalam perjalanan ke London kembali ke Miami tersebut tidak hanya dipicu oleh aturan federal, tetapi juga karena aturan tersebut sudah disepakati antar negara. Bandara di London menolak menerima penumpang yang tidak menggunakan masker.
Baca Juga : Lebih Parah, Covidiot Juga Menyebabkan Gejala Kesehatan Mental Serius
Peristiwa ini menggambarkan bahwa otoritas kedua bandara dan para kru pesawat pengguna bandara sangat displin menerapkan aturan yang ditetapkan oleh otoritas yang lebih besar, yakni pemerintah di kedua negara.
Disiplin seperti inilah yang menyebabkan mereka lebih berhasil menangani pandemi. Di tempat mereka kasus covid-19 dapat merebak, namun cepat teratasi karena masyarakat patuh pada kebijakan penanganan pandemi yang pemerintah tetapkan.
Bukan seperti kita, kebijakan penanganan pandemi yang ditetapkan oleh pemerintah tidak efektif karena, tidak ada kepatuhan dan disiplin dari warga masyarakat, sehingga pandemi covid-19 bisa terjadi bergelombang-gelombang.
Kita merindukan Indonesia mencapai tahap tersebut. Mari kita mulai dari diri kita masing-masing.
Tulisan ini sebelumnya tayang di depoedu.com, kami tayangkan kembali denganizin dari penulis / Foto: MetroTerkini.com
Leave a Reply