Eposdigi.com – Paroki Santa Perawan Maria La Salette – Lato, Keuskupan Larantuka, pada tanggal 19 September 2020 genap berusia 20 tahun. Persiapan perayaan ulang tahun dan pemberkatan Gua Maria telah berlangsung kurang lebih sejak enam bulan yang lalu.
Hal ini menunjukkan adanya niat yang begitu kuat, menjadikan moment 20 tahun paroki guna menggugah kembali kesadaran dan partisipasi seluruh umat. Banyak acara yang telah dirancang untuk meriahrayakan moment ini namun akhirnya disederhanakan.
Penyederhanaan acara dimaksud berkaitan dengan merebaknya wabah covid-19 yang hingga kini masih terasa. Acara pun terfokus pada perayaan ekaristi, pemberkatan gua, dan ucapan syukur lewat makan bersama.
Baca Juga: Rampungnya Gua Maria La Salette, Menjawab Impian Umat Paroki Lato
Karena covid-19 pula, semua umat yang hadir mengikuti acara, wajib menjalankan protokol kesehatan sesuai himbauan Pemerintah Kabupaten Flores Timur dan penegasan Uskup Larantuka tentang perayaan gereja pada masa pandemi covid-19.
Perayaan syukur atas ulang tahun paroki ke-20 berlangsung pada hari Minggu, 20 September 2020 bertempat di pelataran Gua Maria Paroki yang berada di halaman Gereja Stasi Lato.
Perayaan diawali dengan misa syukur yang dipimpin oleh Uskup Larantuka, Mgr. Fransiskus Kopong Kung, Pr, didampingi Deken Larantuka, RD. Bernardus Bala Kerans, Pr dan Pator Paroki Lato, Rm. Agustinus Eko Wahyu Krisputranto, MSF.
Hadir pula sejumlah Imam, Bruder dan Frater yang berkarya di paroki Lato dan paroki Lewolaga, serta para suster, tetamu undangan dan utusan umat dari stasi-stasi se paroki Lato.
Tepat pukul 17.00 WITA, Uskup Larantuka bersama rombongan Imam dan Misdinar bergerak dari Ruang Sakristi menuju Gua Maria, pertanda perayaan ekaristi segera dimulai.
Dalam homilinya, Uskup Larantuka mengatakan bahwa banyak sekali hal yang patut disyukuri dalam hidup. Hendaknya umat boleh menjadikan paroki sebagai sebuah taman yang indah seperti kebun anggur Tuhan yang memberikan kegembiraan dan sukacita.
Kesempatan ulang tahun sesungguhnya untuk bersyukur atas begitu banyak anugerah yang telah diterima dari Tuhan dalam hidup kita secara pribadi, sebagai keluarga-keluarga katolik maupun sebagai komunitas umat paroki.
Baca Juga: Bagaimana dengan nasi di piring Anda?
“Pada kesempatan ini, kita sepatutnya membangun komitmen baru, membuat janji untuk semakin giat dan bersemangat membangun paroki. Syukur kita kepada Tuhan harus disertai dengan komitmen untuk kerja dengan sungguh-sungguh”.
“Saya yakin dan percaya, umat dari paroki ini dalam hati kecil masing-masing ada komitmen hidup untuk Tuhan. Saat ini sudah ada ekspresi iman umat paroki dalam bentuk gua. Saya kagum karena batu-batu karang yang tercecer telah diubah menjadi satu gua yang indah”.
“Ekspresi iman tidak hanya datang dari seorang pastor melainkan semua umat yang bisa mengubah batu-batu karang ini menjadi bangunan yang luar biasa. Karenanya, Saya datang untuk bersama-sama merayakan syukur ini,” kata Mgr. Fransiskus.
Beliau juga berharap agar paroki perlu dijadikan sebagai satu lahan yang ditanami berbagai tanaman, diolah untuk lebih maju dan berkembang.
“Jadilah keluarga-keluarga katolik yang kuat bagi keidupan paroki dan keuskupan di tengah berbagai tantangan. Kita perlu kembali menata kehidupan keluarga agar menjadi lebih kokoh sehingga mampu menghadapi guncangan hidup akibat virus corona saat ini,” pesan Uskup Larantuka.
Usai homili, Bapak Uskup memberkati patung Bunda Maria La Salette dan Gua secara keseluruhan kemudian dilanjutkan dengan liturgi ekaristi hingga penutup.
Baca Juga: Terpencil Tapi Berprestasi: Puskesmas Lato Raih Akreditasi Madya
Pastor Paroki, Rm. Agustinus Eko Wahyu Krisputranto, MSF dalam sambutan mengucapkan terima kasih kepada:
Bapak Uskup yang bersedia hadir memimpin Misa, memberkati Gua Maria dan menandatangani prasasti peringatan. Semua umat paroki Lato yang dengan caranya masing-masing telah mendukung suksesnya perayaan syukur ini.
Pastor paroki juga berterima kasih kepada para donator, Pemerintah Kecamatan Titehena, Polsek Titehena, Koramil Boru, Puskesmas Lato, lembaga-lembaga pendidikan dan pemerintah desa yang telah mengambil bagian selama pembangunan Gua Maria.
Tak ketinggalan ucapan terima kasih juga ditujukan untuk Dewan Pastoral Paroki, Dewan Pastoral Stasi bersama panitia perayaan, serta semua petugas perayaan ekaristi.
Rm. Eko pada kesempatan yang diberikan, mengajak semua yang hadir untuk mengikuti sekilas dinamika perjalanan paroki pada tahun-tahun sebelumnya dalam bentuk audio visual. Para umat yang menyaksikan pun tampak larut dalam suasana penuh sukacita.
Sementara Camat Titehena, Asterius Soge, S. Kep, Ns dalam sambutan menekankan seluruh komponen masyarakat di paroki Lato untuk terus bergandengan tangan, memberikan koreksi konstruktif lewat ruang dialogis yang tepat dan beretika.
“Dalam nuansa semangat ulang tahun paroki ke-20 ini, Saya mengajak semua elemen untuk mempersembahkan yang terbaik dari diri kita menuju paroki Lato yang aman, damai dan sejahtera”.
“Atas nama pemerintah dan seluruh masyarakat Titehena, Saya menyampaikan penghargaan kepada Bapak Uskup Larantuka, para undangan dan semua pemangku kepentingan yang telah memberi kontribusi nyata bagi pembangunan di paroki Lato,” ungkap Camat Aster Soge.
Baca Juga: Ada ‘Kanada’ di Flores Timur
Setelah sambutan-sambutan, acara berlanjut dengan doa makan yang dipimpin oleh Fr. Purna, MSF. Dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh Bapak Uskup Larantuka dan makan malam bersama.

Umat menikmati hidangan pada stand-stand yang sudah disiapkan oleh masing-masing stasi/lingkungan.
Rangkaian perayaan Syukur Ulang Tahun Paroki Lato ke-20 dan Pemberkatan Gua Maria La Salette yang berlangsung penuh hikmat ini, baru berakhir pada pukul 21.00 WITA. Umat mulai bergegas kembali ke rumah masing-masing.
Kehadiran Gua Maria sebagai tempat doa ini, semoga membantu umat menjadi semakin dekat dengan Bunda Maria dan semakin percaya dan mencintai Yesus. Sehingga pada akhirnya semua umat menjalakan tugas perutusan menjadi saksi kasih dan kerahiman Allah bagi sesama manusia.
Leave a Reply