Eposdigi.com – Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Sementara di dalam UU No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, disebutkan sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat, atau semi padat berupa zat organik, atau anorganik bersifat dapat terurai, atau tidak dapat terurai, yang dianggap sudah tidak berguna lagi, dan dibuang ke lingkungan.
Jenis sampah yang ada di sekitar kita cukup beraneka ragam, ada yang berupa sampah rumah tangga, sampah industri, sampah pasar, sampah rumah sakit, sampah pertanian, sampah perkebunan, sampah peternakan, sampah institusi seperti kantor, sekolah, dan sebagainya.
Salah satu sampah yang berbahaya adalah sampah plastik. Sampah plastik kian mencemari lingkungan. Mereka ada di mana-mana, tak mengenal waktu dan ruang. Selain merusak lingkungan, sampah plastik juga bisa mengancam kesehatan.
Plastik adalah bahan yang tak mudah terurai dan memiliki masa hidup yang sangat panjang. Saat terurai, plastik tak 100 persen berubah menjadi bahan organik dan menyisakan komponen-komponen kecil.
kecil itu dikenal sebagai mikroplastik, yang tak menutup kemungkinan, ada dalam tubuh manusia zaman ini. Mereka masuk dalam tubuh manusia melalui biota-biota laut yang umum dikonsumsi manusia seperti ikan.
Beragam penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik menyebar luas di lingkungan. Saat ini, diperkirakan sebanyak 150 juta ton plastik berada di lautan. Sebanyak 23 juta di antaranya merupakan bahan kimia adiktif seperti stablisers, plasicisers, dan emulsifiers.
Di lautan Indonesia, diperkirakan ada 30-960 partikel/liter mikroplastik. Mikroplastik dapat masuk ke dalam tubuh makhluk hidup. Sejumlah penelitian menemukan lapisan mikroplastik “hinggap” di dalam saluran cerna biota laut.
Penelitian terakhir, Indonesia adalah negara penyumbang sampah plastik terbanyak kedua setelah Cina. Sampah tersebut terbuang di laut yang dapat mengancam kehidupan biota laut secara langsung dan mengancam kita sendiri sebagai manusia secara tidak langsung.
Sudah banyak berita menyebutkan bahwa berbagai biota laut mati akibat sampah plastik yang mencemari ekosistemnya. Bahkan berita terbaru yang paling mengejutkan adalah ditemukannya paus mati dengan jumlah sampah plastik di perutnya mencapai ukuran ton.
Sampah plastik, jika tidak segera diatasi akan menimbulkan bahaya. Oleh karena itu, sebelum menjadi semakin buruk, marilah bersama-sama mulai mengurangi penggunaan plastik, terutama kantong plastik, sebagai upaya untuk mencegah bahaya-bahaya yang dapat ditimbulkannya, dan sebagai usaha untuk tidak semakin memperparah suasana dari bahaya yang sudah muncul karena sampah plastik.
Menggunakan kertas atau tas biasanya ketika sedang berbelanja dan menghindari membawa kantong plastik di rumah.
Plastik yang dibuang dapat didaur ulang dan dijadikan atau dibuat sebagai tas, dompet, maupun kantong plastik kembali. Selain itu, dengan adanya kantong plastik bio-degradable juga dapat membantu mengatasi pencemaran lingkungan karena plastik hingga batas tertentu.
Jangan membuang sampah plastik dan sampah-sampah lainnya secara sembarangan, apalagi sampai membuangnya ke sungai atau ke laut. Jangan membakar sampah-sampah plastik secara sembarangan, baik di lingkungan terbuka maupun di lingkungan tertutup sekalipun.
Jika ini dilakukan, lingkungan kita akan baik dan nyaman. (Tulisan ini sebelumnya tayang di www.depoedu.com. Kami tayangkan kembali dengan izin dari penulis.) Foto : idntimes.com
[…] Baca Juga: Sampah Plastik dan Bahaya bagi Lingkungan Kita […]
[…] Baca Juga: Sampah Plastik dan Bahaya bagi Lingkungan Kita […]
[…] Baca Juga: Sampah Plastik dan Bahaya bagi Lingkungan Kita […]
[…] Baca Juga: Sampah Plastik dan Bahaya bagi Lingkungan Kita […]
[…] Baca juga: Sampah Plastik Dan Bahaya Bagi Lingkungan Kita […]
[…] Baca Juga: Sampah Plastik dan Bahaya bagi Lingkungan Kita […]