Eposdigi.com – Sampah menjadi masalah serius di dunia. Pun demikian dengan di Indonesia. Tahun 2019 lalu, tercatat 175.000 ton sampah dibuang setiap hari di Indonesia. Jika ditotal, dalam setahun ada lebih dari 63 juta ton sampah dibuang (bisnis.com – 21/02/2019)
Dari angka tersebut 50 % adalah sampah organik yang berasal dari sisa makanan dan tumbuhan, sampah plastik 15 %, kertas 10 % dan sisanya jenis sampah lain berupa logam, kaca, karet, kain dan lainnya.
Berdasarkan sumbernya, rumah tangga menjadi penyumbang sampah terbesar atau sekitar 48%. Disusul pasar tradisional yang menjadi sumber sampah sebanyak 24 %. Sampah yang berasal dari kawasan komersial sebanyak 9 %. Sisanya berasal dari fasilitas publik. Sekolah, jalan, kantor dan lainnya.
Studi oleh Kementerian Lingkungan Hidup tahun 2008 lalu, sampah yang diangkut ke TPA sebanyak 69%, sampah yang dikubur 10 %, dijadikan kompos dan didaur ulang sebesar 7 %, dibakar 5 %, sebanyak 3 % dibuang ke sungai dan sisanya tidak tertangani.
Mengingat sampah adalah persoalan besar maka berbagai upaya sudah dilakukan untuk menguranginya. Salah satu yang belakangan ini marak dilakukan oleh pusat-pusat perbelanjaan yang tidak menyediakan kantong plastik gratis untuk barang-barang belanjaan konsumennya.
Baca Juga: Sampah Plastik dan Bahaya bagi Lingkungan Kita
Namun langkah ini tentu tidak akan efektif jika tanpa diikuti oleh kesadaran masyarakat luas tentang bagaimana menangani sampah dengan lebih baik. Kenyataan ini bisa kita lihat di lingkungan kita. Masih banyak sampah berserakkan. Tidak pada tempatnya.
Adalah Spiderman dari Parepare – Sulawesi Selatan, yang berangkat dari keprihatinannya, ia menembakkan “jaring” dari tangannya untuk menjerat kesadaran lebih banyak orang guna memperlakukan sampah dengan baik.
Program Jumat Peduli di Kabupaten Parepare rupanya belum efektif menggugah kesadaran warga Parepare untuk menjaga kebersihan kota itu. Ini yang mendorong si super hero ini beraksi. Ia memungut sampah yang berserakan.
Laksana di film-film, setiap super hero pasti memiliki musuh. Apa yang Spidermen dari Parepare lakukan ternyata tidak mendapat apresiasi selayaknya dari netizen. Berbagai nyiyiran harus ia hadapi. Ia dibilang cari sensasi, Spiderman buncit, Spiderman obesitas dan banyak lagi nyinyiran buruk lainnya.
Kekuatan besar yang mendorong sang pahlawan super ini beraksi adalah harapannya agar dapat membangun kesadaran banyak orang untuk lebih mencintai lingkungan. Aksinya terekam oleh media international Reuters.
Baca Juga: Terinspirasi Melalui Pengajaran Guru di Sekolah, Greta Thunberg Menjadi Pejuang Belia Lingkungan
Dalam artikelnya, Reuters menulis “ Have no fear, Indonesia’s Spider-Man will clean up your tras.” Mereka mengangkat kisah perjuangan super hero ini mengajak masyarakat banyak di sekitarnya untuk menjaga kebersihan terutama di lingkungan pantai.
Aksi memungut sampah ini sudah kerap ia lakukan. Namun menyadari bahwa mencintai lingkungan dengan menjaga kebersihan bukan hanya tanggungjawabnya semata. Ini harus menjadi gerakan bersama.
Dan untuk menggugah kesadaran lebih banyak orang, ia perlu melakukan aksi yang menarik perhatian banyak orang.
“Pada awalnya, saya melakukan aktivitas yang sama tanpa memakai kostum ini dan itu tidak menarik perhatian public agar mereka bergabung dan membantu memungut sampah” kata sang super hero seperti dikutip detik.com (14/02/2020)
Adalah Roedy Hartono, pria 36 tahun, super hero lingkungan hidup, pribadi di balik kostum merah biru Spiderman itu.
Digiers dan saya pun bisa melakukan seperti apa yang dilakukan Roedy Hartono. Kita semua adalah super hero – super hero ketika memilih untuk mencintai lingkungan. Dengan cara kecil dan sederhana. Membuang sampah pada tempatnya. (Foto: detik.com)
Leave a Reply