Eposdigi.com – Bertempat di Eco Spirit Center (ESC) Puspanita, Ciawi, Bogor SMA Tarakanita 2 Jakarta mengadakan kegiatan retret untuk murid kelas XII Senin, 08 September – Jumat 12 September 2025 dengan dibagi dalam dua gelombang. Masing–masing berjumlah 67 murid setiap gelombang.
Retret sekolah merupakan kegiatan yang lebih menekankan pada kegiatan religius untuk lebih mendalami dan meningkatkan penerapan nilai-nilai religius ketarakanitaan dalam hidup keseharian.
Retret dibimbing oleh Sr. Yuliani CB dan team Eco Spirit Puspanita, mengharapkan setiap murid yang datang ke sini (Eco Spirit) dapat menjalani retret selama tiga hari dua malam dengan baik.
Baca Juga:
Perlu Pengembangan Pengajaran dengan Pendekatan Ini, Agar Lulusan Sekolah Memiliki Soft Skills
Pesan dari sekolah seperti yang disampaikan Sr. Giovani CB selaku pemerhati sekolah Tarakanita blok Pluit, bahwa kalian semua (murid) harus memiliki kesadaran untuk memaknai seluruh kegiatan retret ini.
Kesempatan baik bagi masing–masing pribadi untuk bertumbuhkembang dalam keimanan dan karakter apapun agamanya.
Kegiatan retret memberikan peluang bagi seseorang yang mengikuti untuk belajar dalam cara membuat suatu keputusan dan pilihan–pilihan hidup. Melatih kemandirian dan lebih mandiri dengan berbagai macam kegiatan.
Sekolah menekankan kegiatan retret memberikan kesempatan untuk membangun kebersamaan antara murid dengan sekolah melampaui ruang kelas. Di Eco Spirit menyediakan fasilitas retret, waktu dan ruang untuk doa, meditasi, hening di alam.
Baca Juga:
Belajar Dari SMAK Kosayu Malang Mempertahankan Tren Pertumbuhan Selama 70 Tahun
Kegiatan retret memberikan kesempatan untuk melepaskan diri para murid dari handphone, gawai, beban akademis sekolah maupun segala permasalahan- permasalahan keluarga.
Para murid melakukan retret untuk meningkatkan kehidupan spiritual/religious mereka, setidaknya ada perubahan dalam diri. Retret memiliki beberapa tujuan, antara lain: memberikan secara khusus waktu untuk bermeditasi, doa dan refleksi diri. Meningkatkan kualitas hubungan dengan Tuhan melalui waktu berdoa dan bersekutu dengan Tuhan.
Bimbingan dan arahan–arahan terutama spiritual dari pemateri, mereka (murid) belajar atau melakukan refleksi untuk mempersiapkan diri menghadapi hal-hal baru dalam hidup, seperti menghadapi tantangan di era digital, menyiapkan belajar lanjut ke perguruan tinggi atau dunia kerja.
Baca Juga:
Brain Rot; Fenomena Baru Kesehatan Mental Hingga Menurunnya Tingkat Kecerdasan
Di SMA Tarakanita 2, retret jadi rangkaian kegiatan sejak kelas X, mulai siapkan karakter dengan kegiatan Character Building (CB). Pembentukan karakter murid sesuai karakter pendidikan Tarakanita ketika awal masuk menjadi murid sekolah Tarakanita.
Setelah CB, murid berlanjut menerapkan dalam kehidupan sehari-hari abik di sekolah dan keluarga. Sebagai tindak lanjut serta guna mendukung internalisasi karakter Tarakanita dalam diri masing-masing murid diadakan kegiatan live-in.
Prinsip dasar kegiatan live-in ini bagaimana murid bisa hidup bersama dengan keluarga asuhnya, berbela rasa, toleransi, berkomunikasi. Belajar hidup dengan masyarakat yang berbeda latar belakang.
Baca Juga:
Isu Kesehatan Mental Mahasiswa, Belum Menjadi Isu Penting Dalam Pengelolaan Universitas di Indonesia
Pada tingkat berikutnya, di kelas XI kegiatan pembentukan karakter masih berlanjut dengan program kegiatan studi lapangan. Belajar dari berbagai lembaga formal maupun non formal. Belajar menghargai peninggalan-peninggalan bangsa, mempelajari apa yang tidak didapatkan di ruang kelas.
Menanamkan nilai-nilai sosial, daya juang, kompetensi sampai membuat laporan dan presentasi. Bertanggungjawab atas yang sudah didapatkan selama studi lapangan.
Kegiatan Retret di kelas XII menjadi sarana untuk mendalami, berintrospeksi diri selama kurang lebih tiga tahun selama di sekolah. Memahami diri pribadi secara mendalam, menggali potensi diri dan kekurangan diri. Mencari kekuatan dalam diri untuk mempersiapkan kehidupan yang akan datang.
Baca Juga:
Tema umum “Dipanggil Menjadi Air Hidup Dalam Perjalanan Sinodal” yang kemudian dikhususkan lagi untuk sekolah dengan tema “Sekolahku Menjadi Tempat Membangun Persaudaraan Sejati.”
Retret memiliki makna bahwa untuk sementara waktu menjauhkan diri sendiri dari lingkungan kesehariannya, memberikan kesempatan untuk pemenuhan kebutuhan spiritual, menghindari stres, menjaga kesehatan.
Suatu persiapan jiwa, diri, dan batin, di mana kita diajak menyadari diri kita dengan lebih baik, dalam, luas, dan intens, tetapi dalam konteks di mana kita menemukan diri kita di tengah realita dan kenyataan hidup kita sendiri.
Baca Juga:
Menarik diri dari kesibukan sehari-hari, rutinitas dan berbagai macam persoalan kehidupan. Menepi secara lahir dan batin, lebih dalam menanggapi ajakan Tuhan. Menata batin, rohani budi pekerti, membersihkan diri.
Pengalaman ini dapat menghasilkan persahabatan yang lebih kuat, hubungan yang lebih erat dengan seluruh komunitas sekolah, nilai-nilai dan keyakinan bersama, serta keinginan untuk memimpin, menginspirasi, dan melayani orang lain. Hal ini juga akan menghasilkan cara untuk memikirkan dan mengurangi stres.
Tulisan ini sebelumnya tayang duid depoedu.com, kami tayangkan kembali dengan izin dari penulis / Foto Ilustrasi dari hidupkatolik.com
Leave a Reply