Jumlah Remaja yang Tidak Sehat Fisik dan Psikis Meningkat 200 Persen, Ini Penyebabnya

Nasional
Sebarkan Artikel Ini:

Eposdigi.com – Masa remaja adalah saat di mana seorang mulai mencapai perkembangan fisik, psikis, dan intelektual yang pesat, bahkan mencapai tingkat perkembangan seperti yang dicapai oleh orang dewasa. Terjadi transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa.

Secara fisik remaja menunjukkan perubahan seperti fisiknya orang dewasa. Selain perkembangan fisik, secara kognitif remaja juga mencapai tingkat perkembangan seperti tingkat perkembangan kognitif orang dewasa. Remaja telah berada di tahap perkembangan kognitif operasional formal.

Oleh karena itu mereka nampak sangat sehat secara fisik, memiliki kemampuan penalaran seperti orang dewasa, dalam kecepatan menalar. Harusnya dapat mencapai tingkat kesehatan fisik maupun mental lebih stabil seperti yang umumnya dicapai oleh orang dewasa.

Namun, jika melihat data tentang kesehatan fisik dan mental remaja, ternyata datanya menunjukkan kondisi yang mengagetkan, seperti disampaikan oleh dr. Khamelia Malik dalam keterangan tertulisnya kepada Kantor Berita Antara.

“Angka kesakitan baik secara fisik maupun mental dan kematian yang dialami oleh remaja justru meningkat hingga 200 persen,” kata Khamelia. Dokter Khamelia Malik. Ia adalah seorang Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI).

Baca juga : 

Dorong Anak untuk Bermain di Alam Terbuka, Baik untuk Kesehatan Fisik Maupun Mental

Menurut Khamelia, data tersebut berbanding terbalik dengan kondisi remaja di mana harusnya mereka berada dalam posisi yang paling sehat baik secara fisik, maupun secara mental. Bahkan banyak kasus bunuh diri justru dilakukan oleh remaja.

Menurut Khamelia, kondisi ini terjadi karena ketidakmampuan remaja dalam mengendalikan perilaku dan emosi. Hal tersebut disebabkan karena adanya area otak remaja yang mengalami maturase lebih cepat dibandingkan dengan area lainnya. Otak berkembang dalam keadaan konstan.

Selain itu, dalam perubahan fisik tersebut, terjadi juga perubahan hormon yang ikut mempengaruhi remaja. Belum lagi ada tekanan yang berasal dari tuntutan sosial termasuk tuntutan akademis yang mereka hadapi, yang dapat menyebabkan ganguan mental pada remaja.

Oleh karena itu, remaja lebih cenderung melakukan perilaku beresiko dan impulsif, kurang mempertimbangkan konsekuensi dari tindakannya dibandingkan orang dewasa. Inilah yang membuat remaja terperosok dalam tindakan beresiko.

Di sini, orang tua, guru, dan orang dewasa lainnya diharapkan berperan membantu remaja agar terhindar dari perilaku beresiko tersebut. Berikut ini beberapa tindakan pendampingan yang dapat dilakukan.

1.Membantu remaja memahami perubahan

Pada masa remaja, terjadi perubahan dalam hampir semua aspek. Ada perubahan fisik yang menyebabkan juga perubahan hormonal, yang mempengaruhi perubahan secara emosional. Semua perubahan ini tidak hanya membingungkan tetapi juga mencemaskan remaja.

Baca juga : 

Membumikan Tajuk Kesehatan Mental Melalui Media Sosial

Perubahan ini mesti dijelaskan kepada remaja, terutama karena pada remaja ada banyak pertanyaan yang harus dijawab, dan pertanyaan tersebut menimbulkan kecemasan.  Di antaranya, perubahan yang dialami adalah perubahan yang normal atau tidak?

Bantuan dalam hal ini bisa diberikan baik melalui kegiatan seperti seminar atau diskusi, ataupun juga dengan menyediakan diri menjadi tempat bertanya bagi remaja. Untuk dapat menjadi tempat bertanya, syaratnya adalah kesediaan dari orang dewasa untuk mendengarkan dan menahan diri dari kecenderungan untuk menasehati remaja.

Setelah remaja memperoleh penjelasan, bahwa semua perubahan yang dialami adalah perubahan yang wajar, hampir semua persoalan terkait perubahan yang dialami remaja, terutama yang mencemaskan, selesai dengan sendirinya.

  1. Melatih remaja mengevaluasi resiko

Memasuki masa remaja, mereka semakin terbuka terhadap berbagai pilihan, di mana setiap pilihan mengandung resikonya sendiri, yang masing-masing memiliki konsekuensi bagi masa depan mereka. Remaja harus dilatih untuk mengevaluasi resiko sebelum sebuah pilihan diambil.

Baca juga : 

Mental Health for PBI Students

Remaja diajak untuk belajar bahwa semua pilihan ada resikonya, maka pilihan yang dipilih adalah pilihan dengan resiko terkecil dan pilihan sekarang menentukan masa depan remaja. Salah memilih hari ini akan menentukan hidup di masa yang akan datang.

Remaja juga diajak untuk belajar mengantisipasi konsekuensi dari setiap pilihan yang diambil. Oleh karena itu, remaja didorong untuk berani memilih dari alternatif yang tersedia dan tidak menghindar dari pilihan-pilihan tersedia dan belajr dari kesalahan untuk perbaikan ke depan.

  1. Menyediakan saluran untuk menyalurkan energi

Remaja, karena perubahan fisik yang memicu perkembangan hormonal dan perkembagan kognitif, mereka memiliki tenaga yang jika tidak disalurkan secara positif, dapat berdampak tidak sehat bagi remaja itu sendiri.

Oleh karena itu, orang dewasa harus menyediakan area untuk berkegiatan secara positif bagi remaja agar tidak hanya tenaga yang berlebihan dapat tersalur, melainkan menjadi wadah untuk menemukan bakat dan minat, serta untuk menunjukkan eksistensi.

Itulah tiga langkah yang harus disediakan oleh orang dewasa bagi remaja agar remaja tidak hanya dapat terus bertumbuh, melainkan juga membantu remaja untuk melakukan proses transisi memasuki masa dewasa.

Baca juga : 

Rambu, Izinkan Saya Menyalami Kepergianmu

Jika tiga hal ini tidak disediakan dengan baik oleh orang dewasa maka masa remaja yang adalah masa transisi menuju ke kedewasaan tidak akan terjadi. Maka gejala yang disebut oleh dr. Khamelia Malik di awal tulisan ini bisa terjadi karena remaja tidak dibantu.

Remaja tidak dibantu memahami perubahan yang dialaminya, tidak dibantu belajar mengevalusi resiko, dan orang dewasa termasuk orang tua dan pendidik tidak menyediakan saluran untuk menyalurkan energi dan kreativitas mereka.

Tulisan ini sebelumnya tayang di depoedu.com / Foto: yankes.kemkes.go.id

Sebarkan Artikel Ini:

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of