Eposdigi.com – Hukuman fisik yang berlebihan tidak hanya berdampak buruk secara mental, tetapi juga berdampak buruk secara fisik. Ini dialami oleh Liu, seorang murid SMP di Tiongkok, setelah ia dihukum gurunya, karena mengobrol di kelas pada saat pelajaran berlangsung.
Hukumannya adalah lari keliling lapangan dan squat jump sebanyak 200 kali. Peristiwa ini terjadi di Sekolah Menengah Quantang, Changsa di Kota Jingzhou, Ningxiang, Propinsi Hunan pada pertengahan bulan September 2023 lalu.
Menurut Pamannya, karena hukuman yang berlebihan tersebut, Liu mengalami nyeri pada ototnya, selain itu, setiap buang air kecil urinnya berwarna pekat seperti air teh.
Baca juga :
Gejala ini dirasakan oleh Liu hingga dua hari kemudian, selepas menjalani hukuman tersebut. Orang tua Liu kemudian, meminta agar Liu boleh diizinkan cuti dari Pelajaran Olah Raga. Meskipun begitu, gurunya Wen, masih meminta Liu untuk tetap melakukan latihan lari keliling taman bermain sekolah.
Setelah menyelesaikan lari putaran keenam, Liu pingsan. Pihak sekolah kemudian menghubungi Ibu Liu untuk menjemput Liu pulang ke rumah. Di rumah, ketika buang air kecil, Liu melaporkan pada Ibunya bahwa di urinnya ada darah. Liu kemudian di bawa ke Rumah Sakit Ningxiang.
Setelah pemeriksaan medis oleh dokter, kondisi Liu dinyatakan kritis. Liu didiagnosis menderita rhabdomyolysis. Liu kemudian harus dirawat Unit Perawatan Intensif (ICU). Kata dokter jika perawatan terlambat satu jam saja, Liu dapat mengalami gagal ginjal bahkan bisa kehilangan nyawa.
Menurut dokter, kasus seperti ini terjadi karena cedera otot yang parah. Liu kemudian dirawat di Unit Perawatan Intensif selama satu minggu dalam tanggungan Biro Pendidikan Kota, semacam Dinas Pendidikan Kota.
Baca juga :
Selain menanggung semua biaya perawatan, Biro Pendidikan Kota telah mengeluarkan permintaan maaf kepada keluarga Liu. Selain itu, Biro Pendidikan Kota juga telah memecat guru yang menjatuhkan hukuman yang berlebihan kepada Liu dan menskors Kepala Sekolah.
Kini otoritas Biro Pendidikan Kota juga memerintahkan penyelidikan lebih lanjut atas kasus ini untuk mengambil langkah lebih lanjut terutama untuk mencegah kejadian yang sama terulang di kemudian hari.
Pelajaran apa yang Eduers petik dari kasus ini? Bahwa dalam pendidikan, hukuman mungkin diperlukan, tetapi nampaknya guru perlu bijak dalam menghukum murid. Sebagai alat mendidik, dampak dari hukuman harus positif, menjadikan murid lebih baik, bukan mencelakai murid seperti pada kasus ini.
Tulisan ini sebelumnya tayang di depoedu.com / Foto: tribunnews.com
Leave a Reply