Eposdigi.com – Udara Jakarta tengah jadi sorotan dunia. Terukur tingkat pencemaran udaranya sudah di level “tidak sehat”. Senin (21/08/2023) pagi kemarin, seperti diwartakan kompas.com, bahwa Indeks Kualitas Udara Jakarta di IQAir berada pada angka 162.
Saat tulisan ini dibuat, indeks kualitas udara di Jakarta menurut pengukuran IQAir berada pada angka 155 dan menjadi yang terburuk ketiga di Dunia (data diperbaharui pada 22/08/2023: Pukul 20:33 WIB). Angka Indeks di atas 151 menandakan bahwa udara Jakarta masuk dalam kategori “tidak sehat/ unhealthy).
Indeks Kualitas Udara dikategorikan berdasarkan angka 0 hingga diatas 500. Udara dengan kualitas Baik berada pada angka indeks 0 – 50. Kualitas udara pada kategori Sedang dengan angka indeks 51 – 100. Kualitas udara Tidak Sehat untuk Kelompok Sensitif dengan angka indeks 101 – 150.
Kualitas udara Tidak Sehat, angka indeksnya 151-200. Kualitas udara dalam kategori ini dapat merugikan manusia maupun kelompok hewan. Angka indeks 201 – 300 dikategorikan sebagai Sangat Tidak Sehat. Angka indeks 301 – 500 atau lebih kualitas udara dikategorikan sebagai Berbahaya.
Baca Juga:
Indeks Kualitas Hidup Kota Jakarta Rendah. Peringkat 12 dari Bawah, dari Berapa Kota di Dunia?
Udara Jakarta masuk dalam kategori Tidak Sehat disebabkan oleh banyak hal yang tidak alamiah. Ini artinya aktivitas manusialah yang mengakibatkan udara Jakarta tidak sehat.
Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (kompas.com,21/08/2023) menyebutkan bahwa Setor Transportasi menjadi penyumbang utama buruknya kualitas udara di Jakarta. Sektor transportasi meyumbang 44 persen.
Berikutnya adalah sector industry yang meyumbang 31 persen. Perumahan ada 14 persen, manufaktur 10 persen dan komersial 1 persen.
Kepala Divisi Pengendali Lingkungan Indonesia Center for Environmental Law (ICEL) Fajri Fadhillah dalam kompas.com (21/08/2023) menyebutkan bahwa pencemar udara atau emisi yang tersebar tidak akan hilang. Emisi ini dapat mempengaruhi udara sekitar hingga radius 100 km.
Karena itu harus ada upaya serius dari kita semua, berpikir serius untuk mengurangi polusi udara, sehingga pada akhirnya memperbaiki kualitas udara, baik di Jakarta maupun di daerah bahkan hingga ke negara lain.
Baca Juga:
Selain mengurangi aktivitas manusia, memilih transportasi massal yang ramah lingkungan, atau hal lainnya, salah satu alternatif lain adalah menanam dan merawat tanaman, terutama tanaman yang dipercaya dapat menyerap Karbon Monoksida (CO).
Berikut ini deretan tanaman yang sangat baik sebagai pembersih udara:
Pepohonan, seperti Pohon Angsana, Pohon Mangga, Pohon Tanjung dan Pohon Mahoni. Diantara pohon-pohon ini, Pohon Angsana memiliki tingkat penyerapan karbon monoksida terbaik, jika dibanding pohon lainnya.
Sementara Tumbuhan Perdu yang dapat menyerap berbagai emisi udara adalah: Bougenville, Pangkas Mas dan Kembang Sepatu dan Bambu.
Baca Juga:
Sedangkan diantara banyak tanaman hias yang sangat membantu menyerap polusi adalah Peace Lili, Lidah Mertua, Lidah Buaya, Sirih gading, Suplir, Karet Kebo, Aglonema dan lainnya.
Menanam dan atau merawat tanaman-tanaman ini berarti berkontribusi secara langsung dalam upaya memperbaiki kualitas udara di Jakarta.
Foto:cnnindonesia.com
Leave a Reply